Fosil Es Ditemukan di Meteorit Kuno, Bikin Ilmuwan Takjub

Dari fosil es ini, bisa diketahui seperti apa tata surya pada miliaran tahun yang lalu.

Agung Pratnyawan
Selasa, 26 November 2019 | 11:15 WIB
Ilustrasi meteor. (Pixabay/AlexAntropov86)

Ilustrasi meteor. (Pixabay/AlexAntropov86)

Hitekno.com - Penemuan dari luar angkasa sering membuat takjub ilmuwan. Tak terkecuali, dengan ditemukannya fosil es di sebuah meteorit purba.

Menurut ilmuwan, fosil es di meteorit purba ini dapat mengungkapkan seperti apa tata surya pada miliaran tahun yang lalu.

Fosil es tersebut ditemukan dalam meteorit bernama Acfer 094 yang berumur 4,6 miliar tahun dan mendapat di gurun Sahara, Aljazair, pada 1990.

Baca Juga: Ditemukan Gula dalam Meteor, Ini Kata Ilmuwan

Meteorit Acfer 094 sendiri merupakan sisa bebatuan nebula Matahari atau awan gas yang menurut sebagian ilmuwan terkondensasi ke benda-benda di tata surya dan jatuh ke Bumi.

Fosil es itu disebut sebagai salah satu materi dalam model pembentukan tata surya. Dikenal sebagai ultra-porous lithology, fosil es tersebut berbentuk seperti debu-debu es yang mengembang.

Seperti yang diketahui bahwa pembentukan planet juga mengandung es. Ketika planet tersebut terbentuk dan memanas, es akan mulai luluh dan rekistalisasi.

Baca Juga: Ilmuwan Teliti Fosil Kera Raksasa Berumur 2 Juta Tahun, Tingginya 3 Meter

Temuan ini sangat meningkatkan pemahaman para ilmuwan tentang bagaimana bahan-bahan seperti es datang untuk membentuk objek-objek di tata surya.

Ilustrasi meteorit. (Shutterstock)
Ilustrasi meteorit. (Shutterstock)

Dengan menggunakan model yang mensimulasikan bagaimana Acfer 094 terbentuk, para ilmuwan mengungkapkan bahwa partikel-partikel es dan debu halus berkumpul bersama dalam benda-benda langit yang lebih besar dan bermigrasi ke Matahari.

Ketika benda tersebut bergerak ke arah Matahari, es ini mulai mencair dan meninggalkan fosil-fosil es di dalamnya.

Baca Juga: Karena Alasan Agama, Keluarga Ini Sembunyikan Fosil Hewan Prasejarah

Dilansir laman Space.com, penelitian ini telah diterbitkan secara publik dalam jurnal Science Advances pada 20 November 2019.

Selanjutnya, apa yang bisa ilmuwan ketahui dari fosil es di meteorit kuno ini? Penelitiannya pasti masih akan berlanjut lagi. (Suara.com/ Lintang Siltya Utami).

Baca Juga: Ditemukan Fosil Dinosaurus Dewa Naga, Tapi Herbivora

Berita Terkait
TERKINI

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB

Apa saja fitur canggih yang ada di CBR 150? Simak rinciannya di bawah ini....

sains | 12:12 WIB

Pertamina Foundation bersama Fakultas Kehutanan UGM telah melakukan kerja sama rehabilitasi hutan "Hutan Pertamina UGM"...

sains | 14:04 WIB

Dengan memanfaatkan algoritma AI, perusahaan ini berhasil membuka jalan bagi pengembangan obat terobosan potensial....

sains | 16:10 WIB

Objek ini punya suhu jauh lebih tinggi daripada matahari walaupun tak begitu terang. Objek apa gerangan?...

sains | 16:22 WIB

Pusat Studi Objek Dekat Bumi NASA (CNEOS) telah mencatat lebih dari 32.000 asteroid yang berada dekat dengan Bumi....

sains | 15:44 WIB

Kontribusi Goodenough merevolusi bidang teknologi membuat namanya layak dikenang sebagai sosok penting....

sains | 13:54 WIB

Jika tidak ada yang dilakukan, tingkat diabetes akan terus meningkat di setiap negara selama 30 tahun ke depan....

sains | 18:50 WIB

Vladimir Putin, pertama kali mengumumkan pengembangan drone Poseidon dalam pidato kepada parlemen Rusia 2018 lalu....

sains | 18:26 WIB

Berikut adalah sederet mitos tentang daging kambing yang banyak dipercaya masyarakat. Benarkah?...

sains | 10:19 WIB

Apakah kalian tahu apa perbedaan antara pandemi dan endemi? Simak penjelasannya di sini....

sains | 20:20 WIB

Prosedur bariatrik ramai disorot setelah beberapa seleb Indonesia diketahui menjalani tindakan medis ini....

sains | 17:01 WIB

Begini akal-akalan Toyota untuk memikat orang agar tertarik dengan mobil listrik. Seperti apa?...

sains | 10:25 WIB

SATRIA adalah satelit yang dirancang untuk menjembatani kesenjangan digital di Indonesia....

sains | 15:42 WIB

Satelit Satria-1 milik Indonesia akhirnya berhasil diluncurkan, diklaim sebagai terbesar di Asia....

sains | 15:59 WIB

Simak penjelasan apa itu El Nino lengkap dan dampak hingga potensi bahayanya bagi Indonesia....

sains | 15:48 WIB

Sering berlama-lama di depan monitor atau ponsel? Leher terasa kaku bahkan cenderung nyeri?...

sains | 16:38 WIB

Apa saja tanda-tanda rabies pada anjing? Awas jangan sampai terkena gigitanya, ya! Bisa fatal!...

sains | 13:09 WIB
Tampilkan lebih banyak