Ilustrasi Gerhana Bulan. (Pixabay)
Hitekno.com - Gerhana Bulan yang akan terjadi pada 7 September 2025 menjadi salah satu fenomena astronomi yang paling dinanti di Indonesia.
Peristiwa langka ini diperkirakan dapat terlihat di berbagai wilayah, sehingga masyarakat berkesempatan menyaksikan keindahan langit malam yang dipenuhi cahaya bulan yang tertutup bayangan bumi.
Mengetahui jam terjadinya, lokasi pengamatan terbaik, serta cara aman untuk menyaksikannya tentu akan membuat pengalaman menikmati gerhana bulan ini semakin berkesan.
Cara menikmati gerhana bulan dengan aman dan nyaman cukup sederhana, yaitu dengan mencari lokasi yang bebas polusi cahaya, menggunakan kursi atau tikar untuk duduk santai, membawa camilan atau minuman hangat, serta memakai teleskop atau kamera jika ingin melihat lebih jelas.
Tidak seperti gerhana matahari, gerhana bulan aman dilihat dengan mata telanjang tanpa alat pelindung khusus.
Durasi terjadinya gerhana bulan pada 7 September 2025, mulai dari fase awal hingga akhir, berlangsung selama sekitar 5 jam 26 menit.
Sedangkan durasi saat bulan benar-benar tertutup bayangan umbra dan berwarna merah, yang merupakan fase totalitas, diperkirakan berlangsung selama 1 jam 22 menit 6 detik.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyediakan beberapa titik pengamatan langsung untuk Gerhana Bulan Total pada 7 September 2025, di antaranya:
Lalu apa pengertian dan bagaimana terjadinya gerhana bulan?
Baca Juga: Buruan Klaim! Kode Redeem FF MAX 6 September 2025 Bawa Gloo Wall The Final Valley
Gerhana bulan adalah fenomena astronomi yang terjadi ketika Bumi berada di antara Matahari dan Bulan, sehingga bayangan Bumi menutupi sebagian atau seluruh permukaan Bulan.
Akibatnya, cahaya Matahari yang biasanya memantul dari Bulan terhalang, sehingga Bulan tampak gelap atau berubah warna, biasanya kemerahan saat gerhana total.
Ada beberapa jenis gerhana bulan:
Gerhana Bulan Total 7–8 September 2025 di Indonesia (WIB) terjadi pada:
P1 – Gerhana Penumbra mulai: 22:28:21 (7 Sep) → Bulan mulai memasuki bayangan samar Bumi
U1 – Gerhana Sebagian mulai: 23:27:02 (7 Sep) → Sebagian Bulan mulai tertutup bayangan inti Bumi
U2 – Gerhana Total mulai: 00:30:41 (8 Sep) → Seluruh Bulan mulai memasuki bayangan inti Bumi
Puncak Gerhana: 01:11:43 (8 Sep) → Bulan tampak sepenuhnya berwarna merah
U3 – Gerhana Total berakhir: 01:52:47 (8 Sep) → Bulan mulai keluar dari bayangan inti Bumi
U4 – Gerhana Sebagian berakhir: 02:56:26 (8 Sep) → Bulan sepenuhnya keluar dari bayangan inti Bumi
P4 – Gerhana Penumbra berakhir: 03:55:00 (8 Sep) → Bulan sepenuhnya keluar dari bayangan samar Bumi
Arti singkatan di atas:
U= Umbra → Bayangan inti, gelap dan pekat
P= Penumbra → Bayangan samar di sekeliling umbra
Durasi:
Total gerhana (P1–P4) ≈ 5 jam 26 menit 39 detik
Durasi totalitas ≈ 1 jam 22 menit 6 detik
Berikut proses terjadinya gerhana bulan:
Posisi Bumi di antara Matahari dan Bulan → Bulan berada di sisi yang berlawanan dengan Matahari, sehingga cahaya Matahari ke Bulan terhalang.
Terbentuknya bayangan Bumi → Bumi memproyeksikan dua jenis bayangan:
Umbra → Bayangan inti, gelap dan pekat
Penumbra → Bayangan samar di sekeliling umbra
Bulan memasuki penumbra → Terjadi gerhana penumbra, cahaya Bulan sedikit redup.
Bulan memasuki umbra → Terjadi gerhana sebagian, sebagian Bulan tertutup bayangan inti.
Bulan sepenuhnya di umbra → Terjadi gerhana total, Bulan tampak kemerahan karena cahaya Matahari yang dibelokkan atmosfer Bumi.
Bulan keluar dari umbra dan penumbra → Gerhana berangsur selesai hingga Bulan kembali terang seperti biasa.
Fenomena Gerhana Bulan 7–8 September 2025 menjadi momen langka yang patut disaksikan oleh seluruh masyarakat Indonesia.
Dengan mengetahui jadwal, lokasi pengamatan, dan cara menikmatinya dengan aman, kalian dapat menikmati keindahan langit malam sekaligus mengabadikan momen astronomi yang menakjubkan ini.
Jangan lewatkan kesempatan untuk menyaksikan Bulan memancarkan cahaya kemerahan yang spektakuler!