Fenomena Langit Sepanjang September 2025, Bisa Dilihat di Indonesia

Beberapa fenomena langit yang akan terjadi pada September 2025.

Lintang Siltya Utami

Posted: Rabu, 03 September 2025 | 13:21 WIB
Ilustrasi langit malam. (Pixabay)

Ilustrasi langit malam. (Pixabay)

Hitekno.com - Memasuki September 2025, para pengamat di Indonesia bisa melihat beragam fenomena langit. Fenomena-fenomena tersebut dapat dilihat dengan mata telanjang dari langit Indonesia.

Hal ini memberikan kesempatan kepada para pengamat untuk menikmati Bulan purnama hingga planet. Dilansir dari In The Sky, berikut ini fenomena langit sepanjang September 2025 yang bisa dilihat di Indonesia:

1. Bulan purnama

Bulan purnama pada September 2025 akan jatuh pada tanggal 8. Menariknya, Bulan purnama pada September juga disebut sebagai Corn Moon atau Bulan Jagung.

Bukan tanpa sebab, penamaan yang dilakukan oleh Almanak Petani di Amerika Serikat ini menyebut bahwa umumnya panen dilakukan pada September. Nama-nama yang digunakan dalam almanak tersebut mengklaim berasal dari suku-suku asli Amerika.

Pada malam-malam setelah 8 September, Bulan akan terbit sekitar satu jam lebih lambat setiap harinya, dan menjadi lebih terang di malam hari.

Saat mencapai fase purnama, Bulan akan berada pada konstelasi Aquarius dan arak 369.000 km dari Bumi.

Planet Saturnus. (Pixabay/looser)
Planet Saturnus. (Pixabay/looser)

2. Konjungsi Bulan dan Saturnus

Konjungsi merupakan fenomena di mana pengamat dapat melihat dua objek langit sekaligus dalam bidang pandang yang sama.

Bulan dan Saturnus akan mengalami asensio rektum yang sama, dengan Bulan melewati 3 derajat di utara Saturnus pada 9 September 2025.

Baca Juga: Siap Debut, Vivo X300 Pro Satellite Communication Edition Kantongi Sertifikasi

Dari Jakarta, pasangan ini akan terlihat di langit pagi, dan dapat diamati sekitar pukul 19.25 WIB, ketika mencapai ketinggian 10 derajat di atas ufuk timur.

Kemudian, keduanya akan mencapai titik tertinggi di langit pada pukul 00.41 WIB, 86 derajat di atas ufuk utara. Keduanya akan menghilang saat fajar menyingsing sekitar pukul 05.20 WIB, 20 derajat di atas ufuk barat.

Bulan dan Saturnus akan berada di konstelasi Pisces. Pasangan ini akan terlalu jauh terpisah untuk dapat dilihat melalui teleskop, tetapi akan terlihat dengan mata telanjang atau melalui teropong.

3. Konjungsi Bulan dan Jupiter

Konjungsi Bulan dan Jupiter dapat dilihat pada 16 September 2025. Pada saat itu, Bulan akan berada pada posisi 4 derajat di utara Jupiter.

Dari Jakarta, pasangan ini akan terlihat di langit fajar, terbit pukul 01:46 WIB dan mencapai ketinggian 47 derajat di atas cakrawala timur laut sebelum menghilang dari pandangan saat fajar menyingsing sekitar pukul 05:30 WIB.

Keduanya dapat ditemukan di konstelasi Gemini. Namun, pasangan ini terlalu jauh terpisah untuk dapat dilihat melalui teleskop, tetapi akan terlihat dengan mata telanjang atau melalui teropong.

Itulah beberapa fenomena langit yang bisa diamati oleh para pengamat di Indonesia pada September 2025.

×
Zoomed
Berita Terkait Berita Terkini

Ilmuwan menemukan masker dan cangkir berusia 5.000 tahun yang terbuat dari tulang manusia di China....

sains | 12:41 WIB

BMKG ungkap biang kerok cuaca panas menyengat. Bukan gelombang panas, ini kombinasi dari musim pancaroba dan posisi mata...

sains | 16:20 WIB

Para ilmuwan berhasil membuat AI menciptakan virus yang dapat membunuh bakteri....

sains | 13:27 WIB

Durasi terjadinya gerhana bulan pada 7 September 2025, mulai dari fase awal hingga akhir, berlangsung selama sekitar 5 j...

sains | 17:50 WIB

AI tak bisa menyelesaikan tes teka-teki yang dapat diselesaikan manusia hanya dalam hitungan detik....

sains | 16:26 WIB