Heboh Netizen Kritik Tunjangan Perumahan DPR Rp50 Juta, Ahmad Sahroni: Enggak Senang Lihat Orang Senang

Ahmad Sahroni membela kenaikan tunjangan perumahan DPR Rp50 juta per bulan. Ia menyebutnya 'biasa' dan mengklaim skema ini lebih hemat anggaran negara daripada menyediakan rumah dinas dengan biaya perawatan tak terhingga.

Bella

Posted: Jum'at, 22 Agustus 2025 | 10:07 WIB
Wakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni. [Suara.com/Alfian Winanto]

Wakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni. [Suara.com/Alfian Winanto]

Hitekno.com - Wakil Ketua Komisi III DPR RI, Ahmad Sahroni, memberikan tanggapan atas sorotan publik mengenai kenaikan tunjangan perumahan bagi anggota dewan yang mencapai Rp50 juta per bulan.

Menurutnya, nominal tersebut merupakan hal yang biasa dan ia meminta masyarakat untuk tidak hanya terpaku pada nilainya yang dianggap fantastis.

Sahroni berargumen bahwa skema pemberian tunjangan tunai ini justru lebih efisien dan menghemat anggaran negara dibandingkan dengan penyediaan fasilitas rumah dinas.

Ia menjelaskan bahwa biaya perawatan rumah dinas, jika diakumulasikan untuk 580 anggota DPR, bisa jauh lebih besar dan tidak terduga.

"Kalau dikasih fasilitas rumah, itu biayanya akan lebih mungkin 10 kali lipat dari yang dikasih tunjangan kepada anggota DPR, sebanyak Rp 50 juta," ujar Sahroni.

"Kenapa, karena biaya perawatan itu tak terhingga, banyak rusak AC-lah, perlengkapan di dalamnya," tambahnya.

Menurut politisi Partai Nasdem ini, dengan adanya tunjangan tunai, negara tidak lagi terbebani dengan biaya pemeliharaan dan perbaikan rumah jabatan yang bisa membengkak setiap tahunnya.

Oleh karena itu, ia menilai kebijakan ini sebagai langkah yang lebih ringan bagi keuangan negara.

Menanggapi kritik mengenai empati anggota dewan di tengah kondisi ekonomi masyarakat, Sahroni menegaskan bahwa uang yang diterima oleh para wakil rakyat pada akhirnya akan kembali kepada masyarakat.

Ia mengklaim bahwa banyak anggota DPR yang secara rutin memberikan bantuan kepada konstituennya di daerah pemilihan masing-masing, meskipun tidak selalu dipublikasikan.

Baca Juga: Cara Tukar Poin Telkomsel Jadi Paket Data, Buruan Sebelum Hangus

"Kita-kita orang adalah perwakilan yang dinamai adalah pejabat publik yang juga digaji oleh masyarakat.

Uangnya pasti kembali ke masyarakat," tegasnya.

Sahroni juga menyentuh persepsi negatif publik dengan menyatakan bahwa sebagian masyarakat cenderung tidak suka melihat orang lain senang.

"Iya kan kalau dijabarin, republik kita itu senang lihat orang susah, enggak senang lihat orang senang.

Padahal, banyak anggota DPR yang tiap hari memberikan bantuan tanpa kamera,” ungkapnya.

Berita Terkait Berita Terkini

WhatsApp akan segera merilis fitur baru yang memungkinkan pengguna mengirim voice note untuk panggilan tak terjawab....

internet | 20:15 WIB

Qualcomm resmi merilis Snapdragon W5 Gen 2 dan W+ Gen 2....

internet | 19:46 WIB

Daftar harga paket Indosat terbaru Agustus 2025....

internet | 18:51 WIB

Cara mudah untuk mengecek nomor Indosat jika pengguna lupa....

internet | 16:45 WIB

Cara mudah membayar tagihan WiFi lewat DANA....

internet | 16:12 WIB