Ilmuwan Ungkap Struktur Inti Bulan, Hasilnya Mengejutkan

Apakah Bulan punya inti yang mirip dengan Bumi? Begini menurut hasil penelitian ilmuwan.

Cesar Uji Tawakal
Senin, 08 Mei 2023 | 13:39 WIB
Ilustrasi Bulan. (NASA/Joel Kowsky)

Ilustrasi Bulan. (NASA/Joel Kowsky)

Hitekno.com - Para ilmuwan planet asal Perancis dari Universitas Côte d'Azur dan Institut Mekanika Langit dan Perhitungan Efemerida baru-baru ini membangun model komposisi internal Bulan berdasarkan data misi, dan mengungkapkan temuan yang cukup mengejutkan. Temuan baru mengungkapkan bahwa inti Bulan terdiri dari 'jantung' besi padat yang mirip dengan kerja internal Bumi.

Untuk mencapai kesimpulan tersebut, para peneliti mengumpulkan dan mensintesis pengamatan dari sejumlah misi lunar yang meneliti medan gravitasi, komposisi permukaan, topografi, dan pola gerak orbital sekitar Bumi. Para peneliti kemudian memodelkan berbagai variasi struktur internal Bulan, membandingkan hasil dengan data observasional yang telah dikumpulkan selama misi Apollo.

Menurut laporan dari Sputnik News, para peneliti menemukan bahwa pengamatan mendukung keyakinan yang sudah ditetapkan sebelumnya bahwa dalam evolusi Bulan, komponen yang lebih padat tenggelam ke pusatnya dan yang lebih ringan mengapung ke atas mantel satelit. Dipercayai bahwa penentuan ini dapat menjelaskan bagaimana jejak elemen Bumi yang langka ditemukan di permukaan Bulan.

Baca Juga: Turun Rp 500 Ribuan, Ini Update Harga Samsung Galaxy A23 Periode Mei 2023

Gerhana bulan (sumber foto: pixabay)
Ilustrasi bulan. (Pixabay)

Struktur ini menyerupai interior Bumi, tetapi inti padat satelit terdiri dari logam dengan densitas yang dekat dengan besi. Para peneliti memperkirakan radius inti luar menjadi 362 kilometer (km) dan inti dalam menjadi 258 km ± 40 km, yang merupakan sekitar 15% dari radius satelit. Studi sebelumnya sudah menetapkan keberadaan inti cair, tetapi teori bahwa ada inti padat memiliki sedikit bukti, terutama karena ukurannya yang kecil.

Para ilmuwan percaya bahwa Bulan muncul sekitar 4,5 miliar tahun yang lalu, terbentuk dari fragmen yang terlempar ke angkasa setelah Bumi bertabrakan dengan Teia - sebuah planet hipotetis seukuran Mars. Di orbit, fragmen ini dengan cepat bergabung dan membentuk sebuah objek langit baru yang perlahan mendingin menjadi satelit.

Baca Juga: Daftar Kode Redeem Free Fire Terbaru 8 Mei 2023, Klaim Hadiah Pets dan Item Lainnya

Berita Terkait
TERKINI

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB

Apa saja fitur canggih yang ada di CBR 150? Simak rinciannya di bawah ini....

sains | 12:12 WIB

Pertamina Foundation bersama Fakultas Kehutanan UGM telah melakukan kerja sama rehabilitasi hutan "Hutan Pertamina UGM"...

sains | 14:04 WIB

Dengan memanfaatkan algoritma AI, perusahaan ini berhasil membuka jalan bagi pengembangan obat terobosan potensial....

sains | 16:10 WIB

Objek ini punya suhu jauh lebih tinggi daripada matahari walaupun tak begitu terang. Objek apa gerangan?...

sains | 16:22 WIB

Pusat Studi Objek Dekat Bumi NASA (CNEOS) telah mencatat lebih dari 32.000 asteroid yang berada dekat dengan Bumi....

sains | 15:44 WIB

Kontribusi Goodenough merevolusi bidang teknologi membuat namanya layak dikenang sebagai sosok penting....

sains | 13:54 WIB

Jika tidak ada yang dilakukan, tingkat diabetes akan terus meningkat di setiap negara selama 30 tahun ke depan....

sains | 18:50 WIB

Vladimir Putin, pertama kali mengumumkan pengembangan drone Poseidon dalam pidato kepada parlemen Rusia 2018 lalu....

sains | 18:26 WIB

Berikut adalah sederet mitos tentang daging kambing yang banyak dipercaya masyarakat. Benarkah?...

sains | 10:19 WIB

Apakah kalian tahu apa perbedaan antara pandemi dan endemi? Simak penjelasannya di sini....

sains | 20:20 WIB

Prosedur bariatrik ramai disorot setelah beberapa seleb Indonesia diketahui menjalani tindakan medis ini....

sains | 17:01 WIB

Begini akal-akalan Toyota untuk memikat orang agar tertarik dengan mobil listrik. Seperti apa?...

sains | 10:25 WIB

SATRIA adalah satelit yang dirancang untuk menjembatani kesenjangan digital di Indonesia....

sains | 15:42 WIB

Satelit Satria-1 milik Indonesia akhirnya berhasil diluncurkan, diklaim sebagai terbesar di Asia....

sains | 15:59 WIB

Simak penjelasan apa itu El Nino lengkap dan dampak hingga potensi bahayanya bagi Indonesia....

sains | 15:48 WIB

Sering berlama-lama di depan monitor atau ponsel? Leher terasa kaku bahkan cenderung nyeri?...

sains | 16:38 WIB

Apa saja tanda-tanda rabies pada anjing? Awas jangan sampai terkena gigitanya, ya! Bisa fatal!...

sains | 13:09 WIB
Tampilkan lebih banyak