AI Cina Kalahkan 15 Dokter dalam Kompetisi Diagnosis Tumor

Ketika mendiagnosis tumor otak, BioMind benar 87 persen. Sedangkan para dokter hanya benar 66 persen.

Agung Pratnyawan
Rabu, 04 Juli 2018 | 16:30 WIB
Stethoscope (sumber foto: pixabay)

Stethoscope (sumber foto: pixabay)

Hitekno.com - Perkembangan Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan sudah semakin pesat. Bahkan AI sudah mulai bersaing dengan manusia.

Diberitakan sebelumnya, dibentuk tim AI yang akan mengikuti perlombaan eSport tingkat dunia.

Dan baru-baru ini, dilaporkan kalau AI telah berkompetisi melawan dokter manusia sungguhan.

Baca Juga: Facebook Kembangkan AI untuk Membuka Mata yang Tertutup

Dilansi TheNextWeb, AI bernama BioMind ini dikembangkan oleh Artificial Intelligence Research Centre for Neurological Disorders di Beijing Tiantan Hospital.

AI ini berkompetisi melawan 15 dokter ternama di Cina dalam mendiagnosis tumor dan memprediksi ekspansi hematoma.

Dan hebatnya, BioMind menang melawan para dokter profesional tersebut.

Baca Juga: Fakta Unik Lumba-lumba Merah Muda di Sungai Amazon

Ilustrasi kecerdasan buatan. [Pixabay]
Ilustrasi kecerdasan buatan. [Pixabay]

Ketika mendiagnosis tumor otak, BioMind benar 87 persen. Sedangkan para dokter hanya benar 66 persen.

Ai ini juga cuma membutuhkan waktu 15 menit dalam mendiagnosis, sedangkan dokter membutuhkan waktu sekitar 30 menit.

BioMind kembali menang dalam memprediksi ekspansi hematoma otak. Prediksi Ai ini benar 83 persen, sedangkan dokter hanya 63 persen.

Baca Juga: Didukung Elon Musk, AI Ikut Kompetisi DOTA 2 The International

Rahasia di balik AI ini adalah para peneliti yang memberikan ribuan arsip dari Beijing Tiantan Hospital.

Wakil Presiden Rumah Sakit Tiantan Beijing, Wang Yongjun mengungkapkan dirinya tidak peduli siapa yang menang apakah AI atau dokter.

"Saya berharap dengan kopetisi ini, dokter dapat mengetahui kekuatan AI" katanya.

Baca Juga: AI Google Bisa Prediksi Kematian Seseorang

"Ini terutama untuk beberapa dokter yang skeptis tentang AI. Saya berharap kedepannya dapat menghilahkan ketakutan mereka pada AI" tutupnya.

Berita Terkait
TERKINI

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB

Apa saja fitur canggih yang ada di CBR 150? Simak rinciannya di bawah ini....

sains | 12:12 WIB

Pertamina Foundation bersama Fakultas Kehutanan UGM telah melakukan kerja sama rehabilitasi hutan "Hutan Pertamina UGM"...

sains | 14:04 WIB

Dengan memanfaatkan algoritma AI, perusahaan ini berhasil membuka jalan bagi pengembangan obat terobosan potensial....

sains | 16:10 WIB

Objek ini punya suhu jauh lebih tinggi daripada matahari walaupun tak begitu terang. Objek apa gerangan?...

sains | 16:22 WIB

Pusat Studi Objek Dekat Bumi NASA (CNEOS) telah mencatat lebih dari 32.000 asteroid yang berada dekat dengan Bumi....

sains | 15:44 WIB

Kontribusi Goodenough merevolusi bidang teknologi membuat namanya layak dikenang sebagai sosok penting....

sains | 13:54 WIB

Jika tidak ada yang dilakukan, tingkat diabetes akan terus meningkat di setiap negara selama 30 tahun ke depan....

sains | 18:50 WIB

Vladimir Putin, pertama kali mengumumkan pengembangan drone Poseidon dalam pidato kepada parlemen Rusia 2018 lalu....

sains | 18:26 WIB

Berikut adalah sederet mitos tentang daging kambing yang banyak dipercaya masyarakat. Benarkah?...

sains | 10:19 WIB

Apakah kalian tahu apa perbedaan antara pandemi dan endemi? Simak penjelasannya di sini....

sains | 20:20 WIB

Prosedur bariatrik ramai disorot setelah beberapa seleb Indonesia diketahui menjalani tindakan medis ini....

sains | 17:01 WIB

Begini akal-akalan Toyota untuk memikat orang agar tertarik dengan mobil listrik. Seperti apa?...

sains | 10:25 WIB

SATRIA adalah satelit yang dirancang untuk menjembatani kesenjangan digital di Indonesia....

sains | 15:42 WIB

Satelit Satria-1 milik Indonesia akhirnya berhasil diluncurkan, diklaim sebagai terbesar di Asia....

sains | 15:59 WIB

Simak penjelasan apa itu El Nino lengkap dan dampak hingga potensi bahayanya bagi Indonesia....

sains | 15:48 WIB

Sering berlama-lama di depan monitor atau ponsel? Leher terasa kaku bahkan cenderung nyeri?...

sains | 16:38 WIB

Apa saja tanda-tanda rabies pada anjing? Awas jangan sampai terkena gigitanya, ya! Bisa fatal!...

sains | 13:09 WIB
Tampilkan lebih banyak