Ilmuwan Ungkap Teori Iklim Bumi Baru, Zaman Es Terbantahkan?

Zaman es ternyata tak sedingin yang diperkirakan ilmuwan sebelumnya. Begini menurut penelitian terbaru.

Cesar Uji Tawakal
Jum'at, 07 April 2023 | 15:17 WIB
Ilustrasi salju. (Pixabay)

Ilustrasi salju. (Pixabay)

Hitekno.com - Planet Bumi pernah dingin jutaan tahun yang lalu sehingga permukaannya ditutupi es selama beberapa waktu. 

Namun, penelitian terbaru oleh para ilmuwan Cina menunjukkan bahwa kondisi "pembekuan" mungkin lebih ringan daripada yang diyakini sebelumnya. 

Dilansir dari Russia Today, mereka menemukan bukti bahwa permukaan planet kita saat itu mungkin terdiri dari daerah "lumpur" atau lautan terbuka yang tidak membeku, yang memungkinkan oksigen melewatinya dan menciptakan habitat bagi organisme hidup seperti rumput laut multiseluler. 

Baca Juga: Panen Kill Saat Lawan EVOS, Ini 6 Item Build Beatrix Terbaik ala ONIC CW

Temuan ini membantah teori lama "Bumi Bola Salju" yang mengklaim bahwa permukaan Bumi tertutup es secara total selama periode Cryogenian sekitar 650 juta tahun yang lalu. 

Penelitian sebelumnya berpendapat bahwa daerah layak huni seperti itu hanya terdapat di lautan tropis, tetapi penelitian ini menunjukkan bahwa daerah tersebut lebih luas dari yang diperkirakan sebelumnya, meluas ke lautan lintang tengah. 

Ilustrasi Salju. (Pixabay/Free-Photos)
Ilustrasi Salju. (Pixabay/Free-Photos)

Studi ini membuktikan bahwa lautan dunia pada saat itu tidak sepenuhnya beku dan memberikan lingkungan yang layak untuk organisme hidup.

Baca Juga: Cara Transfer Pulsa Semua Operator, Telkomsel, Indosat, XL hingga Smartfren

"Kami menemukan bukti kondisi bebas es di paleolatitudes tengah-utara (lokasi sebelum pergeseran benua). Sampai sekarang, daerah bebas es telah diidentifikasi hanya di daerah peri-khatulistiwa," Huyue Song, ahli geobiologi Universitas Geosains China dan penulis utama studi tersebut, mengatakan kepada media.

"Studi kami menunjukkan bahwa, setidaknya menjelang akhir peristiwa 'Bumi Bola Salju' Marinoan, daerah layak huni meluas ke lautan lintang tengah, jauh lebih besar dari yang diperkirakan sebelumnya. Penelitian sebelumnya berpendapat bahwa daerah layak huni seperti itu, paling banter, hanya ada di lautan tropis. Daerah yang lebih luas dari lautan layak huni lebih baik menjelaskan di mana dan bagaimana organisme kompleks seperti rumput laut multiseluler bertahan," tambah Song.

Baca Juga: Masuk META, Ini 5 Hero OP yang Cocok Kombo dengan Estes di Mobile Legends

Berita Terkait
TERKINI

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB

Apa saja fitur canggih yang ada di CBR 150? Simak rinciannya di bawah ini....

sains | 12:12 WIB

Pertamina Foundation bersama Fakultas Kehutanan UGM telah melakukan kerja sama rehabilitasi hutan "Hutan Pertamina UGM"...

sains | 14:04 WIB

Dengan memanfaatkan algoritma AI, perusahaan ini berhasil membuka jalan bagi pengembangan obat terobosan potensial....

sains | 16:10 WIB

Objek ini punya suhu jauh lebih tinggi daripada matahari walaupun tak begitu terang. Objek apa gerangan?...

sains | 16:22 WIB

Pusat Studi Objek Dekat Bumi NASA (CNEOS) telah mencatat lebih dari 32.000 asteroid yang berada dekat dengan Bumi....

sains | 15:44 WIB

Kontribusi Goodenough merevolusi bidang teknologi membuat namanya layak dikenang sebagai sosok penting....

sains | 13:54 WIB

Jika tidak ada yang dilakukan, tingkat diabetes akan terus meningkat di setiap negara selama 30 tahun ke depan....

sains | 18:50 WIB

Vladimir Putin, pertama kali mengumumkan pengembangan drone Poseidon dalam pidato kepada parlemen Rusia 2018 lalu....

sains | 18:26 WIB

Berikut adalah sederet mitos tentang daging kambing yang banyak dipercaya masyarakat. Benarkah?...

sains | 10:19 WIB

Apakah kalian tahu apa perbedaan antara pandemi dan endemi? Simak penjelasannya di sini....

sains | 20:20 WIB

Prosedur bariatrik ramai disorot setelah beberapa seleb Indonesia diketahui menjalani tindakan medis ini....

sains | 17:01 WIB

Begini akal-akalan Toyota untuk memikat orang agar tertarik dengan mobil listrik. Seperti apa?...

sains | 10:25 WIB

SATRIA adalah satelit yang dirancang untuk menjembatani kesenjangan digital di Indonesia....

sains | 15:42 WIB

Satelit Satria-1 milik Indonesia akhirnya berhasil diluncurkan, diklaim sebagai terbesar di Asia....

sains | 15:59 WIB

Simak penjelasan apa itu El Nino lengkap dan dampak hingga potensi bahayanya bagi Indonesia....

sains | 15:48 WIB

Sering berlama-lama di depan monitor atau ponsel? Leher terasa kaku bahkan cenderung nyeri?...

sains | 16:38 WIB

Apa saja tanda-tanda rabies pada anjing? Awas jangan sampai terkena gigitanya, ya! Bisa fatal!...

sains | 13:09 WIB
Tampilkan lebih banyak