Apa yang Terjadi Jika Bumi Berhenti Berputar? Ketahui Akibatnya

Bumi terus berputar seperti gasing, meskipun manusia tidak dapat melihat, menyentuh, atau merasakannya.

Agung Pratnyawan
Jum'at, 06 Agustus 2021 | 10:00 WIB
Ilustrasi Bumi. (Pixabay)

Ilustrasi Bumi. (Pixabay)

Hitekno.com - Apa yang terjadi jika Bumi berhenti berputar? seperti diketahui, selama ini planet tempat kita tinggal ini berputar yang dinamakan rotasi Bumi.

Bumi terus berputar seperti gasing, meskipun manusia tidak dapat melihat, menyentuh, atau merasakannya. Namun, apa yang akan terjadi jika Bumi tiba-tiba berhenti berputar?

Seorang ahli geologi di Museum Dirgantara dan Antariksa Nasional Smithsonian, Washington, D.C., James Zimbelman, melakukan eksperimen untuk mengetahui apa yang akan terjadi jika Bumi berhenti berotasi.

Baca Juga: Apa Itu Fenomena Aphelion, Ini Fakta dan Dampak pada Bumi

"Jika Bumi berhenti berputar, momentum sudut setiap objek di Bumi akan merobek permukaan dan menghasilkan hari yang sangat buruk," kata Zimbelman, dikutip dari Space.com, Kamis (5/8/2021).

Rotasi Bumi melakukan satu putaran penuh pada porosnya setiap 23 jam, 56 menit, dan 4,09053 detik.

Artinya, tanah di khatulistiwa bergerak dengan kecepatan sekitar 1.100 mph, di mana kecepatan rotasi menurun menjadi nol di kutub.

Baca Juga: Astronot Bagikan Foto Sisi Lain Bumi, Terlihat Tanpa Daratan

Jika Bumi berhenti tiba-tiba, momentum sudut yang diberikan ke udara, air, dan bebatuan di sepanjang khatulistiwa akan terus bergerak dengan kecepatan 1.100 mph ini.

Gerakan itu akan bergerak ke permukaan dan merobeknya, mengirimkan pecahan ke bagian atas atmosfer serta luar angkasa.

Ilustrasi Bumi. [Shutterstock]
Ilustrasi Bumi. [Shutterstock]

Momentum sudut sendiri merupakan momentum yang dimiliki benda-benda yang melakukan gerak rotasi.

Baca Juga: Hadang Asteroid Penghancur Bumi, China Siap Kirim 23 Roket Raksasa

Momentum sudut sebuah partikel didefinisikan sebagai hasil kali momentum linear partikel terhadap jarak partikel ke sumbu putarnya.

Ini adalah gaya rotasi yang diperlukan untuk memutar massa dan kecepatan sudut.

"Salah satu dasar fisika adalah kekekalan momentum sudut. Begitu sesuatu berputar, Anda harus mengerahkan kekuatan yang sama (dalam arah yang berlawanan) untuk menghentikannya berputar," tambah Zimbelman.

Baca Juga: Dampak Fenomena Aphelion Tak Signifikan ke Bumi

Menurut Zimbelman, transisi yang cepat dan destruktif juga akan menguapkan sebagian besar air di permukaan Bumi.

Meskipun sebagian besar air yang menguap akan hilang, beberapa akan menjadi mineral baru yang dipadatkan, seperti olivin.

Hal tersebut juga akan mengakibatkan proses akresi, di mana fragmen yang bertabrakan akan diserap kembali ke kerak yang mencair. Meski begitu, tidak semua fragmen akan diserap kembali melalui akresi.

Beberapa bagian planet akan tersapu oleh tarikan gravitasi Bulan, menabrak satelit terdekat di orbit, dan menciptakan lebih banyak kawah di permukaannya.

Apa yang terjadi jika Bumi berhenti berputar, itulah jawaban para ahli. (Suara.com/ Lintang Siltya Utami).

Berita Terkait
TERKINI

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB

Apa saja fitur canggih yang ada di CBR 150? Simak rinciannya di bawah ini....

sains | 12:12 WIB

Pertamina Foundation bersama Fakultas Kehutanan UGM telah melakukan kerja sama rehabilitasi hutan "Hutan Pertamina UGM"...

sains | 14:04 WIB

Dengan memanfaatkan algoritma AI, perusahaan ini berhasil membuka jalan bagi pengembangan obat terobosan potensial....

sains | 16:10 WIB

Objek ini punya suhu jauh lebih tinggi daripada matahari walaupun tak begitu terang. Objek apa gerangan?...

sains | 16:22 WIB

Pusat Studi Objek Dekat Bumi NASA (CNEOS) telah mencatat lebih dari 32.000 asteroid yang berada dekat dengan Bumi....

sains | 15:44 WIB

Kontribusi Goodenough merevolusi bidang teknologi membuat namanya layak dikenang sebagai sosok penting....

sains | 13:54 WIB

Jika tidak ada yang dilakukan, tingkat diabetes akan terus meningkat di setiap negara selama 30 tahun ke depan....

sains | 18:50 WIB

Vladimir Putin, pertama kali mengumumkan pengembangan drone Poseidon dalam pidato kepada parlemen Rusia 2018 lalu....

sains | 18:26 WIB

Berikut adalah sederet mitos tentang daging kambing yang banyak dipercaya masyarakat. Benarkah?...

sains | 10:19 WIB

Apakah kalian tahu apa perbedaan antara pandemi dan endemi? Simak penjelasannya di sini....

sains | 20:20 WIB

Prosedur bariatrik ramai disorot setelah beberapa seleb Indonesia diketahui menjalani tindakan medis ini....

sains | 17:01 WIB

Begini akal-akalan Toyota untuk memikat orang agar tertarik dengan mobil listrik. Seperti apa?...

sains | 10:25 WIB

SATRIA adalah satelit yang dirancang untuk menjembatani kesenjangan digital di Indonesia....

sains | 15:42 WIB

Satelit Satria-1 milik Indonesia akhirnya berhasil diluncurkan, diklaim sebagai terbesar di Asia....

sains | 15:59 WIB

Simak penjelasan apa itu El Nino lengkap dan dampak hingga potensi bahayanya bagi Indonesia....

sains | 15:48 WIB

Sering berlama-lama di depan monitor atau ponsel? Leher terasa kaku bahkan cenderung nyeri?...

sains | 16:38 WIB

Apa saja tanda-tanda rabies pada anjing? Awas jangan sampai terkena gigitanya, ya! Bisa fatal!...

sains | 13:09 WIB
Tampilkan lebih banyak