Bupati Pati disoraki warga saat sedang Kirab Budaya Hari Jadi ke-702 Kabupaten Pati pada Kamis, 7 Agustus 2025.
Hitekno.com - Suasana meriah Kirab Budaya Hari Jadi ke-702 Kabupaten Pati pada Kamis, 7 Agustus 2025, berubah menjadi ajang protes warga.
Bupati Pati, Sudewo, beserta istri dan Plt Sekretaris Daerah (Sekda) Pati, Riyoso, yang menaiki kereta kencana, disambut dengan sorakan "huuu" dari warga yang memadati rute kirab.
Dalam video yang beredar bahkan terdengar makian dari warga yang tujukan kepada Sudeo.
Insiden yang viral di media sosial ini merupakan puncak kekecewaan warga terhadap kebijakan Pemerintah Kabupaten Pati yang menaikkan Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2) hingga mencapai 250 persen.
Warga menilai kebijakan tersebut sangat memberatkan, terutama bagi masyarakat kecil.
Di sepanjang rute kirab, khususnya saat rombongan bupati melintasi Alun-alun Pati, teriakan dan sorakan kekecewaan terdengar jelas.
Menanggapi hal tersebut, Bupati Sudewo tampak berusaha tenang dengan hanya melambaikan tangan kepada warga dan mengatakan "aman-aman."
Rombongan kemudian melanjutkan perjalanan menuju Pendopo Kabupaten Pati.
Koordinator Aliansi Masyarakat Pati Bersatu, Husein Hafid, menyatakan bahwa aksi spontan warga tersebut adalah wujud kekecewaan murni.
"Karena kecewa makanya mereka menyoraki," ujar Husein.
Baca Juga: TV 4K vs TV 8K: Perlukah upgrade di tahun 2025?
Menurutnya, masyarakat merasa pemimpinnya tidak memahami apa yang dirasakan oleh rakyatnya.
Kirab budaya ini sendiri merupakan prosesi yang digelar lima tahun sekali untuk memperingati hari jadi kabupaten, menjadi simbol perjalanan sejarah dan pelestarian budaya leluhur.
Namun, momen sakral tersebut kini menjadi sorotan akibat protes keras dari warganya.
Sebelumnya, isu kenaikan PBB ini telah memicu gelombang protes.
Bahkan, Aliansi Masyarakat Pati Bersatu telah mendirikan posko donasi untuk mempersiapkan aksi unjuk rasa yang lebih besar.
Menanggapi gejolak di masyarakat, Bupati Sudewo akhirnya angkat bicara.
Ia menjelaskan bahwa kenaikan 250 persen merupakan batas maksimal dan tidak diterapkan secara merata untuk semua objek pajak, dengan banyak warga yang kenaikannya di bawah 100 persen.
Sudewo juga telah menyampaikan permintaan maaf atas pernyataannya yang sempat dianggap menantang warga untuk berdemonstrasi dan berjanji akan meninjau ulang kebijakan tersebut.
Tepat pada perayaan hari jadi, setelah mendapat arahan dari Menteri Dalam Negeri dan Gubernur Jawa Tengah, serta melihat tuntutan warga, Bupati Sudewo secara resmi menyatakan akan menurunkan tarif PBB yang naik hingga 250 persen.
"Maka pada kali ini saya memberikan satu informasi penegasan bahwa yang kenaikan PBB-nya sampai 250 persen saya nyatakan untuk saya akomodir untuk diturunkan," tegas Sudewo.