Gas Air Mata yang Ditembakkan di Demo Pati Diduga Kedaluwarsa, Publik Ingatkan Tragedi Kanjuruhan

Publik menduga jika gas air mata yang ditembakkan pada demo di Pati sudah kedaluwarsa.

Lintang Siltya Utami

Posted: Kamis, 14 Agustus 2025 | 09:50 WIB
Personel kepolisian menembakkan gas air mata ke arah massa usai terjadi kericuhan unjuk rasa di depan Kantor Bupati Pati, Kabupaten Pati, Jawa Tengah, Rabu (13/8/2025). [ANTARA FOTO/Aji Styawan/nym]

Personel kepolisian menembakkan gas air mata ke arah massa usai terjadi kericuhan unjuk rasa di depan Kantor Bupati Pati, Kabupaten Pati, Jawa Tengah, Rabu (13/8/2025). [ANTARA FOTO/Aji Styawan/nym]

Hitekno.com - Demo di Pati yang menuntut agar Bupati Pati Sudewo untuk mundur dari jabatannya pada Rabu (13/8/2025) berakhir ricuh. Hal ini membuat personel Polda Jawa Tengah menembakkan gas air mata ke arah massa dalam demo Pati tersebut.

Menurut penelusuran, setidaknya puluhan orang dibawa ke rumah sakit akibat sesak nafas karena tembakkan gas air mata tersebut. Tak hanya gas air mata, polisi jga menyemprotkan water cannon guna membubarkan massa yang mencoba merobohkan gerbang kantor Bupati Pati.

Namun, baru-baru ini publik menemukan bahwa gas air mata yang digunakan oleh polisi diduga sudah kedaluwarsa. Hal itu terlihat dalam unggahan yang dibagikan oleh akun X @Jateng_Twit pada 13 Agustus 2025.

Dalam foto yang dibagikan tersebut, terlihat selongsong atau tabung gas air mata yang ditemukan. Pada wadah itu tertera keterangan MU53-AR A1 Tear Gas CS. Setelahnya, tertulis bahwa gas air mata tersebut sebaiknya digunakan sebelum Mei 2016.

Gas air mata yang digunakan dalam demo di Pati diduga kedaluwarsa. [X/@Jateng_Twit]
Gas air mata yang digunakan dalam demo di Pati diduga kedaluwarsa. [X/@Jateng_Twit]

Namun, melihat polisi menembakkan gas air mata itu dalam aksi demo di Pati, warganet pun sontak menyamakannya dengan tragedi kanjuruhan di mana polisi mengaku menggunakan gas air mata yang sudah kedaluwarsa.

"Ealah mirip Kanjuruhan ternyata bahan exp. Yang buat nembakin gas air mata ke masyarakat Pati," tulis akun @Jateng_Twit.

Sebagaimana diketahui, Polri mengakui penggunaan gas air mata yang sudah kedaluwarsa dalam tragedi Kanjuruhan yang terjadi pada Oktober 2022 silam. Meski begitu, pihak berwajib mengklaim jika gas air mata yang telah kedaluwarsa tidak berbahaya.

Padahal, kandungan gas air mata sendiri mengandung bahan kimia yang dapat menyebabkan iritasi pada mata, sistem pernapasan, dan kulit.

Berdasarkan data terbaru dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Pati, total korban luka akibat insiden tersebut mencapai 64 orang. Namun, dipastikan tidak ada korban meninggal dunia dalam peristiwa ini.

Pernyataan tersebut juga selaras dengan pihak kepolisian yang tegas membantah adanya kabar mengenai korban jiwa. Kabid Humas Polda Jateng, Kombes Pol Artanto, memastikan bahwa setelah dilakukan penelusuran menyeluruh, tidak ditemukan adanya korban meninggal.

Baca Juga: Samsung Galaxy A26 5G, HP Murah yang Jadi Teman Belajar Anti-Distraksi

Unggahan yang disukai sebanyak lebih dari 2.400 kali oleh sesama pengguna X itu pun menuai beragam komentar. Tak sedikit warganet yang marah karena menilai bahwa pihak polisi tidak belajar dari tragedi sebelumnya.

"Anggaran triliunan Polri ternyata nyerang rakyatnya pakai senjata kedaluwarsa. Korupsinya nyata," komentar @dew*******

"Pengingat tragedi Kanjuruhan terkait gas air mata, lebih dari 135 orang wafat, 43 di antaranya anak-anak," tulis @shint********

"Kalau polisi masih bilang nggak bahaya, coba semprot ke matanya," sambung @_ra*****

"Gue sampai rumah beneran cuci tangan pakai sabun dan bersihin mata pakai air, nggak bohong masih perih padahal udah selesai demo ini. Habis itu langsung kepikiran juga waktu Kanjuruhan gimana keadaannya waktu itu ditembakkan gas air mata dalam stadion yang jelas-jelas melanggar," tambah @che*****

"Bentar. Perasaan tuh anggaran tahunan buat institusi ini gede banget dan keperluan untuk beli alat begini tuh juga gede dananya. Tapi kenapa selalu pakai yang kedaluwarsa? Mana 2016," timpal @bunn**********

Berita Terkait Berita Terkini

Warga Jombang dikejutkan oleh kenaikan drastis Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) hingga ribuan persen. Simak akar masalah, p...

internet | 08:58 WIB

WhatsApp dilaporkan akan menambah fitur baru berupa tautan Instagram yang terverifikasi....

internet | 22:02 WIB

Fakta-fakta mengenai dugaan keterlibatan Bupati Pati, Sudewo, dalam kasus suap proyek jalur kereta api DJKA Kemenhub. Si...

internet | 20:21 WIB

Cara mudah untuk membuat Twibbon sendiri tanpa aplikasi....

internet | 19:09 WIB

Berbagai momen viral yang terekam selama aksi demonstrasi di Pati, mulai dari pembakaran mobil polisi, pelemparan sandal...

internet | 18:49 WIB