Lapisan Ozon Bumi Membaik Akibat Lockdown, Ilmuwan Malah Peringatkan Ini

Sebagai akibat dari emisi Nitrogen Oksida (NOx) yang lebih rendah, lapisan ozon global lalu mengalami penurunan drastis.

Amelia Prisilia

Posted: Selasa, 15 Juni 2021 | 06:00 WIB
Ilustrasi Bumi. (pexels/Jaymantri)

Ilustrasi Bumi. (pexels/Jaymantri)

Hitekno.com - Kabar baik untuk seluruh penghuni Bumi, lapisan ozon yang selama ini menjadi ancaman justru membaik akibat lockdown yang terjadi di masa pandemi. Walaupun akhirnya membaik, ilmuwan justru memberikan peringatan keras terkait hal ini.

Dalam penelitian yang dilakukan para ilmuwan di Laboratorium Propulsi Jet NASA di California Selatan, lapisan ozon global kini mengalami penurunan 15 persen.

Melansir dair Science Alert, sebagai akibat dari emisi Nitrogen Oksida (NOx) yang lebih rendah, tingkat ozon global lalu mengalami penurunan drastis yang setara dengan 15 tahun pengurangan secara konvensional.

Pada Februari 2020, saat pemerintah China mengeluarkan aturan lockdown, terjadi penurunan emisi NOx sebanyak 50 persen di beberapa kota dalam hitungan minggu.

Saya benar-benar terkejut melihat seberapa besar dampaknya terhadap ozon global. Kami mengharapkan lebih banyak respons lokal di permukaan," kata ilmuwan JPL Jessica Neu, dalam sebuah pernyataan.

Ilustrasi atmosfer Bumi. (pexels/pixabay)
Ilustrasi Bumi. (pexels/pixabay)

Di sebagian besar negara bagian Amerika Serikat, penurunan emisi NOx mencapai 25 persen di musim semi saat aturan lockdown resmi dikeluarkan oleh pemerintah.

Pada dasarnya, ozon yang berada di atmosfer memang tidak selalu buruk. Molekul-molekul di ozon ini melindungi planet dari kekuatan penuh Matahari. Sayangnya, bagian bawah ozon ini dapat mengiritasi paru-paru manusia.

Lapisan ozon di permukaan diperkirakan menyebabkan 365.000 kematian secara global pada tahun 2019 dengan merusak paru-paru orang yang rentan, seperti anak kecil dan penderita asma.

Namun, mengenai hal ini, ilmuwan memberikan peringatan keras bahwa emisi NOx dan ozon global kemungkinan akan kembali naik saat ekonomi dunia kembali pulih usai masa pandemi berakhir.

Baca Juga: Termasuk Awan UFO, Ini 3 Peristiwa Sains Paling Menghebohkan 2020

×
Zoomed
Berita Terkait Berita Terkini

Durasi terjadinya gerhana bulan pada 7 September 2025, mulai dari fase awal hingga akhir, berlangsung selama sekitar 5 j...

sains | 17:50 WIB

Beberapa fenomena langit yang akan terjadi pada September 2025....

sains | 13:21 WIB

AI tak bisa menyelesaikan tes teka-teki yang dapat diselesaikan manusia hanya dalam hitungan detik....

sains | 16:26 WIB

Salah satu pohon tertinggi di dunia yang berusia 450 tahun terbakar....

sains | 20:11 WIB

Fenomena langka Bulan hitam akan terjadi pada 23 Agustus 2025....

sains | 19:06 WIB