Ilmuwan Temukan Reaksi Fisi Nuklir "Berkobar" Lagi di Reruntuhan Chernobyl

Ilmuwan menganalogikan reaksi ini sebagai "bara api" yang tertinggal.

Rezza Dwi Rachmanta
Selasa, 18 Mei 2021 | 08:15 WIB
Ilustrasi Chernobyl. (pixabay/Studio Click)

Ilustrasi Chernobyl. (pixabay/Studio Click)

Hitekno.com - Bencana Chernobyl pada 1986 termasuk kecelakaan reaktor nuklir terburuk dalam sejarah. Jauh di dalam lubang reruntuhan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Chernobyl, ilmuwan menemukan bahwa reaksi fisi nuklir mulai berkobar lagi.

Ilmuwan Ukraina dari Institute for Safety Problems of Nuclear Power Plants (ISPNPP) baru-baru ini mendeteksi jumlah neutron sangat tinggi yang berasal dari ruangan tertentu.

Dilansir dari IFLScience, ruangan tersebut diketahui tidak dapat diakses oleh manusia kecuali dengan bantuan alat atau robot.

Baca Juga: Ilmuwan NASA Deteksi Sinyal Misterius dari Planet Venus

Seorang ilmuwan nuklir menganalogikan reaksi tersebut seperti bara api yang tertinggal. "Ini seperti bara api di lubang barbekyu," kata Neil Hyatt seorang profesor ilmu dan teknik bahan nuklir di Universitas Sheffield kepada Science Magazine.

Ketika bencana nuklir terjadi pada 26 April 1986, sebagian besar isi inti reaktor Unit Empat meleleh dalam panas yang sangat menyengat. Itu menyebabkan sekitar 170 ton uranium teriradiasi membanjiri ruang bawah tanah aula reaktor di mana ia akhirnya didinginkan dan mengeras, seperti lahar beku.

Ilustrasi reaktor nuklir. (Pixabay/ Amort)
Ilustrasi reaktor nuklir. (Pixabay/ Amort)

Tingkat radiasi diketahui relatif stabil selama bertahun-tahun. Namun tercatat juga bahwa lonjakan neutron (bukti adanya reaktor fisi nuklir) akan terjadi setelah turun hujan.

Baca Juga: Tingkat Radiasi Chernobyl Meningkat Drastis, Ada Apa?

Meskipun penampungan awal dipasang di atas aula reaktor tidak lama setelah bencana, air hujan masih merembes ke daerah yang bermasalah.

Kehadiran air meningkatkan tingkat fisi karena memperlambat neutron dan meningkatkan peluang mereka untuk menabrak dan membelah inti uranium.

Ilustrasi Chernobyl. (pixabay/FreeCreativeStuff)
Ilustrasi Chernobyl. (pixabay/FreeCreativeStuff)

Sebuah tempat pengaman baru dipasang di atas reruntuhan pembangkit listrik pada tahun 2016. Tempat itu dirancang untuk membantu menghentikan kebocoran radiasi lebih lanjut.

Baca Juga: Tak Jadi Mutan, Gadis Cantik Ini Dibesarkan di Zona Radiasi Chernobyl

Penyebab reaksi nuklir tidak sepenuhnya dipahami, tetapi hal itu menimbulkan beberapa kemungkinan yang agak mengkhawatirkan. Hingga saat ini, ilmuwan masih memikirkan cara untuk mengatasi masalah tersebut.

Salah satu rencananya adalah menggunakan robot untuk mengebor lubang ke dalam slop radioaktif yang mengeras dan memasukkan batang boron.

Itu diharapkan secara efektif bertindak sebagai batang kendali di dalam reaktor dan mengurangi jumlah neutron yang terlempar. Ilmuwan Ukraina juga masih menyusun strategi terkait bagaimana mereka membuang limbah nuklir secara aman.

Baca Juga: Ilmuwan: Masih Ada Titik Radiasi Radioaktif di Hutan Merah Chernobyl

Berita Terkait
TERKINI

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB

Apa saja fitur canggih yang ada di CBR 150? Simak rinciannya di bawah ini....

sains | 12:12 WIB

Pertamina Foundation bersama Fakultas Kehutanan UGM telah melakukan kerja sama rehabilitasi hutan "Hutan Pertamina UGM"...

sains | 14:04 WIB

Dengan memanfaatkan algoritma AI, perusahaan ini berhasil membuka jalan bagi pengembangan obat terobosan potensial....

sains | 16:10 WIB

Objek ini punya suhu jauh lebih tinggi daripada matahari walaupun tak begitu terang. Objek apa gerangan?...

sains | 16:22 WIB

Pusat Studi Objek Dekat Bumi NASA (CNEOS) telah mencatat lebih dari 32.000 asteroid yang berada dekat dengan Bumi....

sains | 15:44 WIB

Kontribusi Goodenough merevolusi bidang teknologi membuat namanya layak dikenang sebagai sosok penting....

sains | 13:54 WIB

Jika tidak ada yang dilakukan, tingkat diabetes akan terus meningkat di setiap negara selama 30 tahun ke depan....

sains | 18:50 WIB

Vladimir Putin, pertama kali mengumumkan pengembangan drone Poseidon dalam pidato kepada parlemen Rusia 2018 lalu....

sains | 18:26 WIB

Berikut adalah sederet mitos tentang daging kambing yang banyak dipercaya masyarakat. Benarkah?...

sains | 10:19 WIB

Apakah kalian tahu apa perbedaan antara pandemi dan endemi? Simak penjelasannya di sini....

sains | 20:20 WIB

Prosedur bariatrik ramai disorot setelah beberapa seleb Indonesia diketahui menjalani tindakan medis ini....

sains | 17:01 WIB

Begini akal-akalan Toyota untuk memikat orang agar tertarik dengan mobil listrik. Seperti apa?...

sains | 10:25 WIB

SATRIA adalah satelit yang dirancang untuk menjembatani kesenjangan digital di Indonesia....

sains | 15:42 WIB

Satelit Satria-1 milik Indonesia akhirnya berhasil diluncurkan, diklaim sebagai terbesar di Asia....

sains | 15:59 WIB

Simak penjelasan apa itu El Nino lengkap dan dampak hingga potensi bahayanya bagi Indonesia....

sains | 15:48 WIB

Sering berlama-lama di depan monitor atau ponsel? Leher terasa kaku bahkan cenderung nyeri?...

sains | 16:38 WIB

Apa saja tanda-tanda rabies pada anjing? Awas jangan sampai terkena gigitanya, ya! Bisa fatal!...

sains | 13:09 WIB
Tampilkan lebih banyak