Kadar Emisi Karbon Global Menurun, Berkat Pandemi Corona?

Melihat angka baik dari penurunan emisi karbon global ini, para ilmuwan memprediksi bahwa akan terjadi penurunan pada angka 4 persen hingga 8 persen tahun 2020 ini.

Dinar Surya Oktarini | Amelia Prisilia

Posted: Rabu, 20 Mei 2020 | 16:30 WIB
Ilustrasi Bumi. (pexels/pixabay)

Ilustrasi Bumi. (pexels/pixabay)

Hitekno.com - Bertahun-tahun lamanya, kadar emisi karbon begitu tinggi dan bertahan dalam waktu yang cukup panjang. Namun, laporan terbaru baru saja diungkap dan menyebut bahwa kadar emisi karbon global mendadak menurun. Berkat pandemi corona?

Sebelumnya, yang bertanggung jawab pada tingginya kadar emisi karbon di muka Bumi sebagian besar dipengaruhi oleh aktivitas penerbangan dan transportasi.

Namun, dalam jurnal yang diterbitkan berjudul Nature Climate Change, terungkap bahwa kadar emisi karbon global mendadak menurun sebanyak 17 persen sejak April 2020 lalu.

Mengutip Science Alert, angka ini jauh menurun jika dibandingkan dengan rata-rata emisi harian pada tahun 2019 lalu. Laporan ini menyebutkan bahwa rata-rata emisi harian mengalami penuruan hingga 18,7 juta metrik ton karbon.

Melihat angka baik dari penurunan emisi karbon global ini, para ilmuwan memprediksi bahwa akan terjadi penurunan pada angka 4 persen hingga 8 persen tahun 2020 ini. Penurunan emisi karbon global ini jelas saja menjadi yang terbesar sejak Perang Dunia II.

Ilustrasi mobil listrik saat pengisian daya. (Pixabay/ Menno de Jong)
Ilustrasi mobil listrik saat pengisian daya. (Pixabay/ Menno de Jong)

Mengenai penyebab penurunan kadar emisi karbon global ini, para ilmuwan menghitung data emisi di 69 negara termasuk Amerika Serikat dan China. Sampel ini mewakili setidaknya 85 persen populasi dunia dan 97 persen emisi CO2.

Berdasarkan data tersebut, pada awal April 2020, para ilmuwan terkejut usai mengetahui bahwa negara-negara dengan kadar emisi global yang tinggi mendadak berada di urutan terbawah.

Negara-negara tersebut rupanya adalah negara-negara yang memberlakukan lockdown dan social distancing sesaat setelah virus corona menyebar. Penurunan kadar emisi karbon di negara tersebut bahkan mencapai 50 persen setiap hari.

Ilustrasi pesawat terbang. (unsplash/Jordan Sanchez)
Ilustrasi pesawat terbang. (unsplash/Jordan Sanchez)

Angka 50 persen ini berasal dari berkurangnya perjalanan dengan mobil dan motor, sedangkan 75 persen pada pengurangan transportasi udara.

Sebagai perbandingan, sebelum pandemi corona menyebar, tiap tahunnya, negara-negara secara global mengalami peningkatan emisi karbon global mencapai 1 persen per tahun. Laporan ini jelas saja menjadi kabar baik di tengah masa-masa sulit seperti sekarang ini.

Baca Juga: NASA: Matahari Lockdown Fenomena Alam Biasa, Tak Bikin Bumi Beku

×
Zoomed
Berita Terkait Berita Terkini

Durasi terjadinya gerhana bulan pada 7 September 2025, mulai dari fase awal hingga akhir, berlangsung selama sekitar 5 j...

sains | 17:50 WIB

Beberapa fenomena langit yang akan terjadi pada September 2025....

sains | 13:21 WIB

AI tak bisa menyelesaikan tes teka-teki yang dapat diselesaikan manusia hanya dalam hitungan detik....

sains | 16:26 WIB

Salah satu pohon tertinggi di dunia yang berusia 450 tahun terbakar....

sains | 20:11 WIB

Fenomena langka Bulan hitam akan terjadi pada 23 Agustus 2025....

sains | 19:06 WIB