Bikin Gelang Penangkal Covid-19, Hidung Ilmuwan Ini Malah Kemasukan Magnet

Ilmuwan itu ingin membuat gelang dari magnet yang bisa memberi peringatan saat seseorang hendak menyentuh wajah.

Agung Pratnyawan
Rabu, 01 April 2020 | 16:40 WIB
Ilustrasi magnet. (Pixabay)

Ilustrasi magnet. (Pixabay)

Hitekno.com - Seorang Ilmuwan astrofisika di Australia dilarikan ke rumah sakit setelah empat buah magnet masuk ke dalam hidungnya. Saat itu, ia tengah merancang gelang penangkal COVID-19.

Disebutkan, ilmuwan ini sedang membuat gelang yang bisa membunyikan alarm ketika pemakainya hendak menyentuh wajah. Karena larangan menyentuh wajah jadi cara menghindari penularan virus corona COVID-19.

Danie Reardon, doktor yang pakar dalam studi gelombang gravitasional dan pulsar/bintang neutron di Universitas Swinburne, Melbourne mengalami kecelakaan konyol itu pada Kamis pekan lalu (26/3/2020).

Baca Juga: Kamu Bisa Bantu Ilmuwan Perangi Virus Corona dari Rumah, Begini Caranya

Ilmuwan berusia 27 tahun sedang berusaha mengusir kebosanan karena swakarantina akibat Covid-19 dengan mengutak-atik empat buah magnet magnet neodymium.

Ketika itulah gagasan muncul di kepalanya untuk membuat sebuah gelang yang bisa membunyikan alarm saat seseorang akan memegang wajah. Kebetulan ia memiliki sebuah komponen yang dikiranya bisa mendeteksi medan magnet.

"Saya punya beberapa perangkat elektronik, tetapi tak punya pengalaman membuat sirkuit atau yang lainnya. Kebosanan dalam isolasi membuat saya berpikir soal itu," kenang Reardon seperti dilansir The Guardian, Senin (30/3/2020).

Baca Juga: Menurut Ilmuwan, Ini Kelompok Usia Palin Rentan Terinfeksi Virus Corona

Saat sedang merakit perangkatnya itu, Reardon sadar bahkan alat yang dikiranya bisa mendeteksi medang magnet ternyata memiliki fungsi sebaliknya.

Ilustrasi bola magnet. [Shutterstock]
Ilustrasi bola magnet. [Shutterstock]

"Saya tak sengaja menciptakan gelang yang terus saja berbunyi dan hanya akan berhenti ketika saya mendekatkan tangan ke wajah," ia bercerita.

Setelah gagal membuat gelang anti Covid-19, ia kemudian mengutak-atik magnetnya. Ia lalu mencoba menjepit cuping hidungnya menggunakan magnet dan ketika itulah, dua buah magnet masuk ke dalam lubang hidungnya.

Baca Juga: Benarkah Ilmuwan Sebut Senyawa dalam Ganja Bisa Lemahkan Virus Corona?

Ia lalu berusaha mengeluarkan magnet di dalam hidung menggunakan dua magnet yang tersisa, tetapi sial dua magnet itu juga malah tersangkut di dalam hidungnya.

Karena sudah kesakitan, Reardon lalu dilarikan ke rumah sakit oleh kekasihnya. Para dokter, melihat insiden aneh itu, sempat tertawa meski pada akhirnya berhasil mengeluarkan empat magnet dari dalam lubang hidung.

"Ini adalah cedera yang disebabkan oleh swa-karantina dan kebosanan," Reardon mengenang komentar para dokter ketika merawatnya di rumah sakit.

Baca Juga: Ilmuwan Hitung Berapa Nyawa yang Terselamatkan Berkat Physical Distancing

Itulah kecelakaan yang menimpa ilmuwan Australia ketika merancang gelang penangkal COVID-19. Beruntung empat magnet tersebut bisa keluar dari hidungnya. (Suara.com/ Liberty Jemadu).

Berita Terkait
TERKINI

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB

Apa saja fitur canggih yang ada di CBR 150? Simak rinciannya di bawah ini....

sains | 12:12 WIB

Pertamina Foundation bersama Fakultas Kehutanan UGM telah melakukan kerja sama rehabilitasi hutan "Hutan Pertamina UGM"...

sains | 14:04 WIB

Dengan memanfaatkan algoritma AI, perusahaan ini berhasil membuka jalan bagi pengembangan obat terobosan potensial....

sains | 16:10 WIB

Objek ini punya suhu jauh lebih tinggi daripada matahari walaupun tak begitu terang. Objek apa gerangan?...

sains | 16:22 WIB

Pusat Studi Objek Dekat Bumi NASA (CNEOS) telah mencatat lebih dari 32.000 asteroid yang berada dekat dengan Bumi....

sains | 15:44 WIB

Kontribusi Goodenough merevolusi bidang teknologi membuat namanya layak dikenang sebagai sosok penting....

sains | 13:54 WIB

Jika tidak ada yang dilakukan, tingkat diabetes akan terus meningkat di setiap negara selama 30 tahun ke depan....

sains | 18:50 WIB

Vladimir Putin, pertama kali mengumumkan pengembangan drone Poseidon dalam pidato kepada parlemen Rusia 2018 lalu....

sains | 18:26 WIB

Berikut adalah sederet mitos tentang daging kambing yang banyak dipercaya masyarakat. Benarkah?...

sains | 10:19 WIB

Apakah kalian tahu apa perbedaan antara pandemi dan endemi? Simak penjelasannya di sini....

sains | 20:20 WIB

Prosedur bariatrik ramai disorot setelah beberapa seleb Indonesia diketahui menjalani tindakan medis ini....

sains | 17:01 WIB

Begini akal-akalan Toyota untuk memikat orang agar tertarik dengan mobil listrik. Seperti apa?...

sains | 10:25 WIB

SATRIA adalah satelit yang dirancang untuk menjembatani kesenjangan digital di Indonesia....

sains | 15:42 WIB

Satelit Satria-1 milik Indonesia akhirnya berhasil diluncurkan, diklaim sebagai terbesar di Asia....

sains | 15:59 WIB

Simak penjelasan apa itu El Nino lengkap dan dampak hingga potensi bahayanya bagi Indonesia....

sains | 15:48 WIB

Sering berlama-lama di depan monitor atau ponsel? Leher terasa kaku bahkan cenderung nyeri?...

sains | 16:38 WIB

Apa saja tanda-tanda rabies pada anjing? Awas jangan sampai terkena gigitanya, ya! Bisa fatal!...

sains | 13:09 WIB
Tampilkan lebih banyak