Proyek Internet Murah Elon Musk Diprotes Ilmuwan, Ternyata Ini Masalahnya

Meski menakjubkan dan ambius, proyek Starlink mendapatkan protes keras dari ilmuwan.

Agung Pratnyawan | Rezza Dwi Rachmanta
Senin, 03 Juni 2019 | 18:30 WIB
Elon Musk ternyata seorang penggemar anime. (whaleshares/@mishka)

Elon Musk ternyata seorang penggemar anime. (whaleshares/@mishka)

Hitekno.com - Proyek Starlink diketahui merupakan sebuah proyek ambisius dari Elon Musk dan SpaceX untuk mewujudkan internet murah dan cepat.

Meski proyek tersebut didukung banyak orang terutama pecinta internet murah, proyek Starlink justru diprotes ilmuwan.

Elon Musk dengan SpaceX telah menempatkan 60 satelit Starlink di luar angkasa pada 23 Mei 2019.

Baca Juga: Seorang Astronom Berhasil Merekam Satelit StarLink dari SpaceX Melintas

Proyek Starlink akan memiliki 12 ribu satelit dan diharapkan dapat menyediakan internet yang super cepat serta murah.

Jika proyek ini selesai, pengguna internet di seluruh dunia bahkan Alaska sekalipun, dapat mencicipi kecepatan internet yang diklaim memiliki kecepatan yang mendekati cahaya.

Dalam proyek uji coba pertama, Starlink diprediksi dapat menyediakan kecepatan internet 50 persen lebih cepat dibandingkan dengan kecepatan maksimal fiber optik.

Baca Juga: NASA dan NOAA Peringatkan Jaringan 5G Bisa Berbahaya, Ini Penjelasannya

Hal itu bisa dicapai karena Starlink akan mengorbit di atas Bumi pada ketinggian 440 kilometer.

Astronom ini mengkritisi satelit Starlink yang terlalu cerah. (Twitter/ Alex_Parker)
Astronom ini mengkritisi satelit Starlink yang terlalu cerah. (Twitter/ Alex_Parker)

Itu 65 kali lebih dekat dari satelit geostasioner sehingga data internet yang dapat dikirim akan lebih cepat.

Namun tunggu dulu, meski terlihat sangat canggih dan menakjubkan, proyek Starlink ternyata memiliki masalah lain.

Baca Juga: 60 Satelit Starlink Berhasil Meluncur, Era Internet Murah Semakin Dekat

Beberapa astronom amatir dan profesional sempat menangkap gemerlap cahaya dari satelit Starlink.

Satelit Starlink berhasil direkam oleh astronom amatir. (sattrackcam.blogspot.com)
Satelit Starlink berhasil direkam oleh astronom amatir. (sattrackcam.blogspot.com)

Jika puluhan satelit saja bisa tertangkap cahayanya, ilmuwan khawatir belasan ribu satelit dengan orbit yang terlalu dekat dapat mengganggu langit malam.

"Satelit Starlink baru saja lewat di atas kepala, mereka berkilauan, beberapa seterang Polaris. Cukup menakutkan. Dan ya, bintang-bintangnya padam," cuit seorang astronom bernama Alex Parker.

Baca Juga: Bakal Antar Manusia ke Planet Mars, Roket SpaceX Jalan Tes Pertama

Ilustrasi satelit Starlink yang akan saling terhubung.  (University College London/ Mark Handley)
Ilustrasi satelit Starlink yang akan saling terhubung. (University College London/ Mark Handley)

Seorang astronom, ilmuwan, sekaligus ahli mekanika orbital itu mengkhawatirkan bahwa konstelasi Starlink dapat mengganggu langit malam dan dapat menimbulkan masalah di kemudian hari.

Menggunakan simulasi model komputer, ia menemukan bahwa satelit Starlink pada waktu tertentu akan terlihat sebagai titik yang bergerak cepat dan sangat cerah.

"Langit adalah sumber daya alam yang dimiliki bersama. Secara harfiah, setiap manusia pernah hidup di bawah langit yang sama. Benar-benar sulit untuk mengukur berapa nilai untuk melestarikan pengalaman langit malam," kata Parker dikutip dari Live Science.

Ilustrasi satelit Starlink yang akan mengelilingi Bumi dan menyediakan koneksi internet kecepatan tinggi. (University College London/ Mark Handley)
Ilustrasi satelit Starlink yang akan mengelilingi Bumi dan menyediakan koneksi internet kecepatan tinggi. (University College London/ Mark Handley)

Pemilik SpaceX, Elon Musk, menanggapi bahwa saat ini terdapat 4.900 satelit dan keberadaan mereka tak mengganggu.

Namun, Parker dan beberapa ilmuwan lain kembali tak sependapat dan mengatakan itu tetap akan mengganggu karena satelit Starlink terlalu dekat dan jumlahnya lebih banyak di orbit Bumi.

Sepertinya ilmuwan dan petinggi proyek Starlink harus duduk bersama untuk memecahkan masalah ini mengingat proyek juga akan menyediakan internet murah untuk miliaran orang di Bumi.

Berita Terkait
TERKINI

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB

Apa saja fitur canggih yang ada di CBR 150? Simak rinciannya di bawah ini....

sains | 12:12 WIB

Pertamina Foundation bersama Fakultas Kehutanan UGM telah melakukan kerja sama rehabilitasi hutan "Hutan Pertamina UGM"...

sains | 14:04 WIB

Dengan memanfaatkan algoritma AI, perusahaan ini berhasil membuka jalan bagi pengembangan obat terobosan potensial....

sains | 16:10 WIB

Objek ini punya suhu jauh lebih tinggi daripada matahari walaupun tak begitu terang. Objek apa gerangan?...

sains | 16:22 WIB

Pusat Studi Objek Dekat Bumi NASA (CNEOS) telah mencatat lebih dari 32.000 asteroid yang berada dekat dengan Bumi....

sains | 15:44 WIB

Kontribusi Goodenough merevolusi bidang teknologi membuat namanya layak dikenang sebagai sosok penting....

sains | 13:54 WIB

Jika tidak ada yang dilakukan, tingkat diabetes akan terus meningkat di setiap negara selama 30 tahun ke depan....

sains | 18:50 WIB

Vladimir Putin, pertama kali mengumumkan pengembangan drone Poseidon dalam pidato kepada parlemen Rusia 2018 lalu....

sains | 18:26 WIB

Berikut adalah sederet mitos tentang daging kambing yang banyak dipercaya masyarakat. Benarkah?...

sains | 10:19 WIB

Apakah kalian tahu apa perbedaan antara pandemi dan endemi? Simak penjelasannya di sini....

sains | 20:20 WIB

Prosedur bariatrik ramai disorot setelah beberapa seleb Indonesia diketahui menjalani tindakan medis ini....

sains | 17:01 WIB

Begini akal-akalan Toyota untuk memikat orang agar tertarik dengan mobil listrik. Seperti apa?...

sains | 10:25 WIB

SATRIA adalah satelit yang dirancang untuk menjembatani kesenjangan digital di Indonesia....

sains | 15:42 WIB

Satelit Satria-1 milik Indonesia akhirnya berhasil diluncurkan, diklaim sebagai terbesar di Asia....

sains | 15:59 WIB

Simak penjelasan apa itu El Nino lengkap dan dampak hingga potensi bahayanya bagi Indonesia....

sains | 15:48 WIB

Sering berlama-lama di depan monitor atau ponsel? Leher terasa kaku bahkan cenderung nyeri?...

sains | 16:38 WIB

Apa saja tanda-tanda rabies pada anjing? Awas jangan sampai terkena gigitanya, ya! Bisa fatal!...

sains | 13:09 WIB
Tampilkan lebih banyak