Wisatawan Harap Waspada, di Hawaii Ada Cacing yang Bisa Menembus Otak

Ngeri banget, cacing parasit yang bisa menembus otak ini dapat mengakibatkan kematian.

Dinar Surya Oktarini | Rezza Dwi Rachmanta
Minggu, 02 Juni 2019 | 16:30 WIB
Ilustrasi Hawaii. (Pixabay/ Bettina Nørgaard)

Ilustrasi Hawaii. (Pixabay/ Bettina Nørgaard)

Hitekno.com - Pemerintah kota Hawaii mengeluarkan peringatan baru bagi wisawatan yang berkunjung ke pulau tersebut. Setelah memakan banyak korban, para pengunjung diharapkan waspada terdapat cacing parasit yang bisa menembus otak.

Peringatan dikeluarkan oleh lembaga resmi Hawaii Department of Health (DOH) atau Departemen Kesehatan Hawaii yang menjelaskan bahwa kasus cacing parasit ini telah meningkat.

Sebanyak 17 kasus dikonfirmasi pada tahun 2017, 10 kasus pada 2019 dan lima kasus pada 2019.

Baca Juga: Bill Gates Mendukung Toilet Cacing, Terdengar Menjijikkan Namun Solutif

Padahal, pemerintah negara bagian tersebut telah menghitung total hanya ada 2 kasus pada dekade sebelumnya.

Cacing parasit dalam kasus ini adalah cacing paru tikus atau dikenal memiliki nama ilmiah Angiostrongylus cantonensis.

Cacing tersebut dapat mengakibatkan angiostrongyliasis, penyebab utama meningistis eosinofilik.

Baca Juga: Cacing Ini Diberi Nama Dermophis donaldtrumpi, Mirip Siapa Ya?

Gejalanya yang paling umum adalah sakit kepala parah dan kekakuan leher, bahkan bisa mengalami masalah neurologis, nyeri parah serta kelumpuhan hingga meninggal.

Angiostrongylus cantonensis ketika dewasa. (Wikipedia/ John F. Lindo)
Angiostrongylus cantonensis ketika dewasa. (Wikipedia/ John F. Lindo)

Di Hawaii, korban yang terinfeksi kebanyakan secara tidak sengaja memakan siput yang terinfeksi Angiostrongylus cantonensis.

Seperti namanya, cacing paru tikus, tinggal di paru-paru tikus, tempat di mana cacing betina bertelur.

Baca Juga: Sisi Lain Keindahan, Ini Kisah Mengerikan di Hawaii

Larva cacing itu biasanya dapat masuk ke tenggorokan tikus dan kemudian ditelan.

Tikus pembawa cacing akhirnya membuang parasit muda, yang kemudian dimakan oleh siput dan siput pemakan kotoran (hospes perantara).

Angiostrongylus cantonensis jantan. (Wikipedia/ Punlop)
Angiostrongylus cantonensis jantan. (Wikipedia/ Punlop)

Manusia adalah inang yang tidak disengaja, mereka bisa terinfeksi ketika memakan siput tersebut.

Baca Juga: Cacing Hidup Berusia 40 Ribu Tahun Ditemukan di Dalam Es

Cacing parasit dapat bermigrasi ke otak manusia sebelum mencapai tujuan akhir mereka di paru-paru.

Namun sayangnya, sebelum mencapai tujuan akhir, mereka biasanya tinggal cukup lama di otak dan akhirnya mati di sistem syaraf pusat.

Dikutip dari Arstechnica, banyak korban manusia yang terinfeksi sebelumnya mengaku telah memakan snail salad atau salad siput.

Ilustrasi salad siput. (Wikipedia/ daum)
Ilustrasi salad siput. (Wikipedia/ daum)

Untuk itu, DOH memberikan rekomendasi untuk mencegah berkembangnya penyakit cacing paru tikus.

Beberapa langkah untuk menghindarinya adalah cuci semua buah dan sayuran di bawah air bersih (untuk menghilangkan siput kecil), kontrol populasi tikus dan siput di sekitar kebun atau rumah, serta gunakan sarung tangan ketika bersinggungan dengan rumput dimana siput itu tinggal.

Atas berkembangnya penyakit yang disebabkan cacing parasit, pemerintah setempat melarang untuk mengonsumsi siput di sekitar Hawaii hingga pemberitahuan lebih lanjut.

Berita Terkait
TERKINI

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB

Apa saja fitur canggih yang ada di CBR 150? Simak rinciannya di bawah ini....

sains | 12:12 WIB

Pertamina Foundation bersama Fakultas Kehutanan UGM telah melakukan kerja sama rehabilitasi hutan "Hutan Pertamina UGM"...

sains | 14:04 WIB

Dengan memanfaatkan algoritma AI, perusahaan ini berhasil membuka jalan bagi pengembangan obat terobosan potensial....

sains | 16:10 WIB

Objek ini punya suhu jauh lebih tinggi daripada matahari walaupun tak begitu terang. Objek apa gerangan?...

sains | 16:22 WIB

Pusat Studi Objek Dekat Bumi NASA (CNEOS) telah mencatat lebih dari 32.000 asteroid yang berada dekat dengan Bumi....

sains | 15:44 WIB

Kontribusi Goodenough merevolusi bidang teknologi membuat namanya layak dikenang sebagai sosok penting....

sains | 13:54 WIB

Jika tidak ada yang dilakukan, tingkat diabetes akan terus meningkat di setiap negara selama 30 tahun ke depan....

sains | 18:50 WIB

Vladimir Putin, pertama kali mengumumkan pengembangan drone Poseidon dalam pidato kepada parlemen Rusia 2018 lalu....

sains | 18:26 WIB

Berikut adalah sederet mitos tentang daging kambing yang banyak dipercaya masyarakat. Benarkah?...

sains | 10:19 WIB

Apakah kalian tahu apa perbedaan antara pandemi dan endemi? Simak penjelasannya di sini....

sains | 20:20 WIB

Prosedur bariatrik ramai disorot setelah beberapa seleb Indonesia diketahui menjalani tindakan medis ini....

sains | 17:01 WIB

Begini akal-akalan Toyota untuk memikat orang agar tertarik dengan mobil listrik. Seperti apa?...

sains | 10:25 WIB

SATRIA adalah satelit yang dirancang untuk menjembatani kesenjangan digital di Indonesia....

sains | 15:42 WIB

Satelit Satria-1 milik Indonesia akhirnya berhasil diluncurkan, diklaim sebagai terbesar di Asia....

sains | 15:59 WIB

Simak penjelasan apa itu El Nino lengkap dan dampak hingga potensi bahayanya bagi Indonesia....

sains | 15:48 WIB

Sering berlama-lama di depan monitor atau ponsel? Leher terasa kaku bahkan cenderung nyeri?...

sains | 16:38 WIB

Apa saja tanda-tanda rabies pada anjing? Awas jangan sampai terkena gigitanya, ya! Bisa fatal!...

sains | 13:09 WIB
Tampilkan lebih banyak