Proxima Centauri b Mirip Bumi, Planet Ini Layak Huni

Wah jaraknya sangat jauh!

Agung Pratnyawan | Rezza Dwi Rachmanta
Selasa, 18 September 2018 | 16:30 WIB
Ilustrasi model permukaan planet Proxima Centauri b. (ESO)

Ilustrasi model permukaan planet Proxima Centauri b. (ESO)

Hitekno.com - Miliaran planet diketahui telah tertangkap dalam radar ilmuwan dan mereka percaya satu diantaranya berpotensi mendukung kehidupan. Ilmuwan baru saja mengklaim bahwa Proxima Centauri mirip dengan Bumi sehingga layak huni.

Karakter mirip Bumi yang dimaksud adalah planet ini memiliki area yang luas dan air cair yang berpotensi mendukung organisme hidup di planet ini.

Dari miliaran planet yang ada, sulit dipercaya tak ada satu pun yang mendukung kehidupan. Dari latar belakang itulah para peneliti dan ilmuwan mulai mempelajari secara mendalam apa yang ada di Proxima Centauri b.

Baca Juga: Mengenal Badai Mangkhut, Si Pengacau Terkuat Tahun Ini

Dikutip dari Nature World, planet ini mengorbit kepada bintang terdekat dengan Matahari yaitu Proxima Centauri.

Makalah penelitian mengenai Proxima Centauri b telah diterbitkan dalam jurnal Astrobiology dengan judul ''Habitable Climate Scenarios for Proxima Centauri b with a Dynamic Ocean''.

Ilustrasi Exoplanet dengan air mengelilingi bintang terdekat mereka. (CfA)
Ilustrasi Exoplanet dengan air mengelilingi bintang terdekat mereka. (CfA)

Para ilmuwan menggunakan komputer untuk melakukan simulasi model berbagai jenis atmosfer.

Baca Juga: NASA Luncurkan Satelit Laser untuk Mengukur Es di Bumi

Mereka memodelkan berbagai jenis atmosfer termasuk atmosfer mirip Bumi (didominasi oleh nitrogen dengan sejumlah kecil CO2) dan atmosfer yang lebih mirip Mars (CO2 murni).

Mereka juga memodelkan apakah atmosfer lebih tipis atau lebih tebal daripada atmosfer Bumi, lautannya lebih asin atau kurang asin daripada di lautan Bumi, dan apakah samudra menutupi seluruh planet.

Hasil penelitian mengungkapkan bahwa planet ini memiliki lautan seperti Bumi namun dengan jumlah air yang lebih banyak.

Baca Juga: Ngeri, Asteroid Tengkorak akan Mendekati Bumi pada November 2018

Ilustrasi Proxima Centauri b. (ESO)
Ilustrasi Proxima Centauri b. (ESO)

''Pesan utama dari simulasi kami adalah bahwa ada kemungkinan planet ini layak huni,'' kata Anthony Del Genio, penulis utama dan ilmuwan planet di NASA Goddard Institute for Space Studies.

Proxima Centauri b diyakini setidaknya 1,3 kali massa Bumi, dan mengorbit di sekitar bintangnya dalam waktu 11 hari.

Penelitian ini memperbarui penelitian tahun 2016 yang menyatakan planet ini memiliki sisi yang sama dan menghadap bintangnya terus menerus.

Baca Juga: Kok Bisa, Bulan Jupiter Ada 79 tapi Bumi Cuma Satu

Itu mengakibatkan sisi yang menghadap bintang akan hangus dan memiliki kondisi sangat panas sementara sisi lainnya memiliki lautan yang benar-benar membeku.

Perbandingan Merkurius yang menghadap satu sisi dengan Matahari dan Proxima b dengan bintangnya. (Pale Red Dot)
Perbandingan Merkurius yang menghadap satu sisi dengan Matahari dan Proxima b dengan bintangnya. (Pale Red Dot)

Namun penelitian terbaru menunjukkan simulasi dimana lautan mengalir secara dinamis dan bersikulasi memindahkan panas.

Pergerakan lautan dan atmosfer yang bersikulasi dapat memindahkan panas dari satu sisi planet ke sisi lainnya.

Namun jika planet ini layak huni, pekerjaan ilmuwan untuk membawa manusia menuju kesana sangat berat.

Perjalanan ke Proxima Centauri membutuhkan waktu 4,2 tahun cahaya.

Menggunakan pesawat luar angkasa tercepat yang tersedia saat ini (Parker Solar Probe, yang berjalan lebih dari 700.000 kilometer per jam), perjalanan akan memakan waktu selama 6.300 tahun.

Jika terbukti benar Proxima Centauri b mirip Bumi, untuk saat ini manusia belum siap sepenuhnya untuk mencapai kesana.

Berita Terkait
TERKINI

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB

Apa saja fitur canggih yang ada di CBR 150? Simak rinciannya di bawah ini....

sains | 12:12 WIB

Pertamina Foundation bersama Fakultas Kehutanan UGM telah melakukan kerja sama rehabilitasi hutan "Hutan Pertamina UGM"...

sains | 14:04 WIB

Dengan memanfaatkan algoritma AI, perusahaan ini berhasil membuka jalan bagi pengembangan obat terobosan potensial....

sains | 16:10 WIB

Objek ini punya suhu jauh lebih tinggi daripada matahari walaupun tak begitu terang. Objek apa gerangan?...

sains | 16:22 WIB

Pusat Studi Objek Dekat Bumi NASA (CNEOS) telah mencatat lebih dari 32.000 asteroid yang berada dekat dengan Bumi....

sains | 15:44 WIB

Kontribusi Goodenough merevolusi bidang teknologi membuat namanya layak dikenang sebagai sosok penting....

sains | 13:54 WIB

Jika tidak ada yang dilakukan, tingkat diabetes akan terus meningkat di setiap negara selama 30 tahun ke depan....

sains | 18:50 WIB

Vladimir Putin, pertama kali mengumumkan pengembangan drone Poseidon dalam pidato kepada parlemen Rusia 2018 lalu....

sains | 18:26 WIB

Berikut adalah sederet mitos tentang daging kambing yang banyak dipercaya masyarakat. Benarkah?...

sains | 10:19 WIB

Apakah kalian tahu apa perbedaan antara pandemi dan endemi? Simak penjelasannya di sini....

sains | 20:20 WIB

Prosedur bariatrik ramai disorot setelah beberapa seleb Indonesia diketahui menjalani tindakan medis ini....

sains | 17:01 WIB

Begini akal-akalan Toyota untuk memikat orang agar tertarik dengan mobil listrik. Seperti apa?...

sains | 10:25 WIB

SATRIA adalah satelit yang dirancang untuk menjembatani kesenjangan digital di Indonesia....

sains | 15:42 WIB

Satelit Satria-1 milik Indonesia akhirnya berhasil diluncurkan, diklaim sebagai terbesar di Asia....

sains | 15:59 WIB

Simak penjelasan apa itu El Nino lengkap dan dampak hingga potensi bahayanya bagi Indonesia....

sains | 15:48 WIB

Sering berlama-lama di depan monitor atau ponsel? Leher terasa kaku bahkan cenderung nyeri?...

sains | 16:38 WIB

Apa saja tanda-tanda rabies pada anjing? Awas jangan sampai terkena gigitanya, ya! Bisa fatal!...

sains | 13:09 WIB
Tampilkan lebih banyak