Terjadi Hujan Ikan di San Francisco, Ternyata Ini Penyebabnya

Warga setempat menemukan ikan teri di tempat-tempat yang tidak biasa di sekitar Bay Area, termasuk trotoar, jalan masuk, atap, hingga halte bus.

Agung Pratnyawan
Selasa, 05 Juli 2022 | 11:09 WIB
Ilustrasi Ikan Teri. (Pixabay)

Ilustrasi Ikan Teri. (Pixabay)

Hitekno.com - Diwartakan Suara.com, telah terjadi hujan iklan teri di San Francisco, Amerika Serikat belum lama ini. Bagaimana bisa terjadi hujan ikan teri tersebut?

Menurut laporan, warga setempat menemukan ikan teri di tempat-tempat yang tidak biasa di sekitar Bay Area, termasuk trotoar, jalan masuk, atap, hingga halte bus.

Dilaporkan SF Gate, para ilmuwan percaya bahwa curah hujan yang abnormal adalah penyebab dari hujan ikan teri tersebut.

Baca Juga: Masih Hujan Terus, Sebagian Wilayah Indonesia Diperkirakan Tak Alami Musim Kemarau pada 2022

Pada awal bulan ini, Otolith Geochemistry and Fish Ecology Laboratory di Departemen Biologi Satwa Liar, Ikan, dan Konservasi Universitas California memberitahu kepada masyarakat setempat tentang peristiwa "anchovy spawn" yang berlangsung di dataran rendah Teluk San Francisco.

Para ahli percaya bahwa burung laut mengambil keuntungan dari fenomena lonjakan populasi ikan teri pesisir ini.

Ilustrasi Ikan Teri. (Pixabay)
Ilustrasi Ikan Teri. (Pixabay)

Sehingga, burung-burung itu menjatuhkan ikan dari langit seperti hujan saat menikmati ikan tersebut.

Baca Juga: 5 Fenomena Langit Sepanjang Mei 2022, Hujan Meteor hingga Konjungsi Bulan

Laporan tentang dampak hujan ikan teri telah ditemukan di seluruh Bay Area, termasuk di lingkungan Outer Richmond dan Castro.

"Dari Half Moon Bay ke Point Reyes, orang-orang mengatakan kepada saya bahwa mereka belum pernah melihat fenomena seperti ini," kata Larry Collins, presiden San Francisco Community Fishing Association, dikutip dari Live Science, Senin (4/7/2022).

"Saya mendengar bahwa laut di luar sana hanya tertutup oleh ribuan burung dan burung-burung itu duduk di atas air dengan ikan teri di mulut mereka karena tidak bisa makan lagi," tambahnya.

Baca Juga: 5 Fenomena Langit Sepanjang April 2022, Pink Moon hingga Hujan Meteor

Para ilmuwan juga mencatat fenomena yang disebut "upwelling", di mana air laut lebih dingin dan bermassa jenis lebih besar bergerak dari dasar laut ke permukaan akibat pergerakan angin di atasnya.

Hujan Ikan Teri. [Ogfishlab]
Hujan Ikan Teri. [Ogfishlab]

"Suhu air saat ini tampaknya lebih dingin dari biasanya dan ini telah menyediakan makanan yang sangat dibutuhkan untuk hewan seperti ikan teri, burung laut, dan mamalia laut," ucap Adam Ratner, direktur asosiasi pendidikan konservasi di Marine Mammal Center.

Tidak diketahui berapa lama pergerakan air dingin ini akan berlangsung.

Baca Juga: Soal Pawang Hujan Mandalika, BMKG: Kami Gunakan Teknologi

Menurut para ahli, perubahan iklim menjadi penyebab dari pergerakan tersebut.

Namun untuk saat ini, tampaknya fenomena itu memberikan beberapa dukungan tambahan untuk komunitas nelayan dan mamalia laut lokal.

Itulah penjelasan kenapa bisa terjadi hujan ikan teri di San Francisco, Amerika Serikat. (Suara.com/ Lintang Siltya Utami).

Berita Terkait
TERKINI

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB

Apa saja fitur canggih yang ada di CBR 150? Simak rinciannya di bawah ini....

sains | 12:12 WIB

Pertamina Foundation bersama Fakultas Kehutanan UGM telah melakukan kerja sama rehabilitasi hutan "Hutan Pertamina UGM"...

sains | 14:04 WIB

Dengan memanfaatkan algoritma AI, perusahaan ini berhasil membuka jalan bagi pengembangan obat terobosan potensial....

sains | 16:10 WIB

Objek ini punya suhu jauh lebih tinggi daripada matahari walaupun tak begitu terang. Objek apa gerangan?...

sains | 16:22 WIB

Pusat Studi Objek Dekat Bumi NASA (CNEOS) telah mencatat lebih dari 32.000 asteroid yang berada dekat dengan Bumi....

sains | 15:44 WIB

Kontribusi Goodenough merevolusi bidang teknologi membuat namanya layak dikenang sebagai sosok penting....

sains | 13:54 WIB

Jika tidak ada yang dilakukan, tingkat diabetes akan terus meningkat di setiap negara selama 30 tahun ke depan....

sains | 18:50 WIB

Vladimir Putin, pertama kali mengumumkan pengembangan drone Poseidon dalam pidato kepada parlemen Rusia 2018 lalu....

sains | 18:26 WIB

Berikut adalah sederet mitos tentang daging kambing yang banyak dipercaya masyarakat. Benarkah?...

sains | 10:19 WIB

Apakah kalian tahu apa perbedaan antara pandemi dan endemi? Simak penjelasannya di sini....

sains | 20:20 WIB

Prosedur bariatrik ramai disorot setelah beberapa seleb Indonesia diketahui menjalani tindakan medis ini....

sains | 17:01 WIB

Begini akal-akalan Toyota untuk memikat orang agar tertarik dengan mobil listrik. Seperti apa?...

sains | 10:25 WIB

SATRIA adalah satelit yang dirancang untuk menjembatani kesenjangan digital di Indonesia....

sains | 15:42 WIB

Satelit Satria-1 milik Indonesia akhirnya berhasil diluncurkan, diklaim sebagai terbesar di Asia....

sains | 15:59 WIB

Simak penjelasan apa itu El Nino lengkap dan dampak hingga potensi bahayanya bagi Indonesia....

sains | 15:48 WIB

Sering berlama-lama di depan monitor atau ponsel? Leher terasa kaku bahkan cenderung nyeri?...

sains | 16:38 WIB

Apa saja tanda-tanda rabies pada anjing? Awas jangan sampai terkena gigitanya, ya! Bisa fatal!...

sains | 13:09 WIB
Tampilkan lebih banyak