Ditemukan Kawah Meteorit Mirip yang Ada di Bulan

Apakah kawan hasil hantaman meteor?

Agung Pratnyawan
Selasa, 22 Februari 2022 | 15:21 WIB
Ilustrasi Supermoon atau Bulan Purnama. (Pixabay)

Ilustrasi Supermoon atau Bulan Purnama. (Pixabay)

Hitekno.com - Tim ahli Geologi menemukan jenis kawah meteorit di Bumi yang disebut mirip dengan yang ada di Bulan. Para peneliti masih mempelajari lebih lanjut.

Kawah meteorit mirip Bulan ini ditemukan di negara bagian Wyoming Amerika Serikat. Padahal sebelumnya belum pernah terlihat.

Dalam studi yang diterbitkan di Geological Society of America Bulletin, tim ilmuwan Jerman dan Amerika menggambarkan bidang kawah tumbukan itu terbentuk oleh material milik meteor primer sekitar 280 juta tahun lalu.

Baca Juga: 5 Fenomena Langit di November 2021, Bakal Ada Dua Kali Hujan Meteor

Kawah seperti ini biasa ditemukan pada objek berbatu di tata surya yang tidak memiliki atmosfer atau atmosfer tipis.

Seperti Bulan dan Mars, tetapi jarang ditemukan pada objek dengan atmosfer tebal seperti Bumi atau Venus.

Para peneliti mendokumentasikan 31 kawah dengan diameter mulai dari 10 hingga 70 meter dalam bidang kawah tumbukan Wyoming.

Baca Juga: Meteorit Jatuh di Kamar, Nyaris Kena Penghuninya

Aarea seluas 40 km kali 90 km di barat daya Wyoming, dekat kota Casper, Douglas, dan Laramie.

Kawah meteorit mirip Bulan. [Geological Society of America Bulletin]
Kawah meteorit mirip Bulan. [Geological Society of America Bulletin]

Dilansir dari Independent, Selasa (22/2/2022), selain itu, para ahli juga mengidentifikasi 60 kawah potensial lainnya yang masih memerlukan studi lebih lanjut.

Hingga saat ini, ada 208 kawah tumbuhan yang ditemukan di Bumi. Para ahli mengaitkannya dengan erosi, penguburan, dan proses geologis lainnya.

Baca Juga: Menurut BNPB, Ini Penyebab Banyaknya Bencana Hidrometeorologi di Indonesia

Kawah tumbukan baru ini disebut memiliki kedalaman yang lebih dangkal dan bentuknya tidak melingkar dengan pola seperti sinar yang dapat memancar keluar dari kawah utama.

Ini merupakan sebuah fenomena yang mudah diamati di kawah Tycho di Bulan.

Dalam studi tersebut, para ilmuwan dapat menggunakan lokasi dari 31 kawah sekunder untuk memperkirakan kemungkinan kawah utama di suatu tempat antara Goshen dan Laramie di Wyoming, atau di Banner, Cheyenne dan Kimball di Nebraska.

Baca Juga: Cara Melihat Hujan Meteor Orionid, Jangan Sampai Terlewat!

Kawah tumbukan dari kawah Debussy utama di Merkurius. [NASA]
Kawah tumbukan dari kawah Debussy utama di Merkurius. [NASA]

Diperkirakan, meteor yang menyebabkan kawah tersebut memiliki diameter hampir dua hingga tiga km dan menghantam Bumi dengan kecepatan sekitar 700 hingga 1.000 meter per detik.

Para ahli Geologi melakukan studi menggunakan data satelit dan drone, namun tim berencana memeriksa sampel inti batuan dengan melakukan pengeboran di area kawah.

Itulah penemuan kawah meteorit di Bumi yang mirip dengan apa yang ada di bulan. (Suara.com/ Lintang Siltya Utami).

Berita Terkait
TERKINI

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB

Apa saja fitur canggih yang ada di CBR 150? Simak rinciannya di bawah ini....

sains | 12:12 WIB

Pertamina Foundation bersama Fakultas Kehutanan UGM telah melakukan kerja sama rehabilitasi hutan "Hutan Pertamina UGM"...

sains | 14:04 WIB

Dengan memanfaatkan algoritma AI, perusahaan ini berhasil membuka jalan bagi pengembangan obat terobosan potensial....

sains | 16:10 WIB

Objek ini punya suhu jauh lebih tinggi daripada matahari walaupun tak begitu terang. Objek apa gerangan?...

sains | 16:22 WIB

Pusat Studi Objek Dekat Bumi NASA (CNEOS) telah mencatat lebih dari 32.000 asteroid yang berada dekat dengan Bumi....

sains | 15:44 WIB

Kontribusi Goodenough merevolusi bidang teknologi membuat namanya layak dikenang sebagai sosok penting....

sains | 13:54 WIB

Jika tidak ada yang dilakukan, tingkat diabetes akan terus meningkat di setiap negara selama 30 tahun ke depan....

sains | 18:50 WIB

Vladimir Putin, pertama kali mengumumkan pengembangan drone Poseidon dalam pidato kepada parlemen Rusia 2018 lalu....

sains | 18:26 WIB

Berikut adalah sederet mitos tentang daging kambing yang banyak dipercaya masyarakat. Benarkah?...

sains | 10:19 WIB

Apakah kalian tahu apa perbedaan antara pandemi dan endemi? Simak penjelasannya di sini....

sains | 20:20 WIB

Prosedur bariatrik ramai disorot setelah beberapa seleb Indonesia diketahui menjalani tindakan medis ini....

sains | 17:01 WIB

Begini akal-akalan Toyota untuk memikat orang agar tertarik dengan mobil listrik. Seperti apa?...

sains | 10:25 WIB

SATRIA adalah satelit yang dirancang untuk menjembatani kesenjangan digital di Indonesia....

sains | 15:42 WIB

Satelit Satria-1 milik Indonesia akhirnya berhasil diluncurkan, diklaim sebagai terbesar di Asia....

sains | 15:59 WIB

Simak penjelasan apa itu El Nino lengkap dan dampak hingga potensi bahayanya bagi Indonesia....

sains | 15:48 WIB

Sering berlama-lama di depan monitor atau ponsel? Leher terasa kaku bahkan cenderung nyeri?...

sains | 16:38 WIB

Apa saja tanda-tanda rabies pada anjing? Awas jangan sampai terkena gigitanya, ya! Bisa fatal!...

sains | 13:09 WIB
Tampilkan lebih banyak