Berbekal Genetika, Ilmuwan Berambisi Hidupkan Kembali Mamut

Didukung dengan dana awal sebesar 11 juta poundsterling, ilmuwan berambisi menghidupkan kembali mamut.

Agung Pratnyawan
Selasa, 25 Januari 2022 | 15:52 WIB
Ilustrasi mamut. (Pixabay/tony241969)

Ilustrasi mamut. (Pixabay/tony241969)

Hitekno.com - Para ilmuwan tengah berupaya untuk menghidupkan kembalu mamut berbulu dari kepunahannya. Hewan prasejarah ini telah punah 10 juta tahun silam.

Berbekal pengetahuan dan teknologi genetika yang sekarang dimiliki, para ilmuwan berambisi bisa mengihidupkannya dalam beberapa tahun mendatang.

Rencana tersebut diungkap oleh ahli genetika terkenal George Church dari Harvard dan pengusaha teknologi Ben Lamm yang mendirikan Colossal, sebuah perusahaan biosains dan genetika yang bertujuan menghidupkan kembali beberapa spesies punah.

Baca Juga: Peneliti: Indonesia Jadi Penghubung Asia dan Pasifik secara Genetik

Didukung dengan dana awal sebesar 11 juta poundsterling, misi pertama keduanya adalah menciptakan gajah hibrida yang menyerupai mamut dan akan berkembang biak di iklim Arktik.

Para ahli berencana untuk melakukan ini dengan mengambil sel kulit dari gajah Asia, yang terancam punah, dan memasukkannya ke dalam sel induk dengan DNA mamut beku untuk membuat embrio.

Embrio-embrio tersebut akan dibawa oleh ibu pengganti atau rahim buatan di laboratorium.

Baca Juga: Tak Hanya Mammoth, 5 Hewan Prasejarah yang Ditemukan Terperangkap dalam Es

Tim berharap untuk memiliki bayi mamut pertama dalam enam tahun ke depan jika semuanya berjalan sesuai rencana.

Ilustrasi mamut (Shutterstock).
Ilustrasi mamut (Shutterstock).

Church dan Lamm percaya bahwa gajah-mamut hibrida dapat membantu memperlambat perubahan iklim, dengan menginjak tanaman yang rendah oksigen dan mengekspos tanaman sehat yang kaya karbon untuk memulihkan tundra Arktik.

"Tujuan kami adalah membuat gajah tahan dingin, tetapi akan terlihat dan berperilaku seperti mamut," kata Church, seperti dikutip dari Independent, Selasa (25/1/2022).

Baca Juga: Kuburan Raksasa, Arkeolog Temukan 60 Mamut

Namun, tidak semua ilmuwan di komunitas ilmiah yakin dengan rencana tersebut.

Salah satunya adalah Dr Victoria Herridge, ahli biologi evolusioner di Natural History Museum yang mengatakan bahwa gagasan lingkungan Arktik dapat dipulihkan menggunakan kawanan "mamut" merupakan tindakan yang tidak masuk akal.

Herridge menjelaskan bahwa pada puncaknya sekitar 21.000 tahun yang lalu, diperkirakan ada 200 juta mamut di Eurasia.

Baca Juga: Tersembunyi di Gading Ilegal, Ilmuwan Temukan DNA Mammoth

Dengan kata lain, skala di mana para ilmuwan harus melakukan percobaan akan sangat besar dan mamut membutuhkan 22 bulan untuk beranak serta 30 tahun untuk tumbuh menjadi dewasa. Rencana tersebut akan sangat memakan waktu.

Itulah upaya para ilmuwan untuk menghidupkan kembali mamut berbulu yang sudah punah. Bisakah hewan prasejarah ini hidup kembali dari kepunahan? (Suara.com/ Lintang Siltya Utami).

Berita Terkait
TERKINI

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB

Apa saja fitur canggih yang ada di CBR 150? Simak rinciannya di bawah ini....

sains | 12:12 WIB

Pertamina Foundation bersama Fakultas Kehutanan UGM telah melakukan kerja sama rehabilitasi hutan "Hutan Pertamina UGM"...

sains | 14:04 WIB

Dengan memanfaatkan algoritma AI, perusahaan ini berhasil membuka jalan bagi pengembangan obat terobosan potensial....

sains | 16:10 WIB

Objek ini punya suhu jauh lebih tinggi daripada matahari walaupun tak begitu terang. Objek apa gerangan?...

sains | 16:22 WIB

Pusat Studi Objek Dekat Bumi NASA (CNEOS) telah mencatat lebih dari 32.000 asteroid yang berada dekat dengan Bumi....

sains | 15:44 WIB

Kontribusi Goodenough merevolusi bidang teknologi membuat namanya layak dikenang sebagai sosok penting....

sains | 13:54 WIB

Jika tidak ada yang dilakukan, tingkat diabetes akan terus meningkat di setiap negara selama 30 tahun ke depan....

sains | 18:50 WIB

Vladimir Putin, pertama kali mengumumkan pengembangan drone Poseidon dalam pidato kepada parlemen Rusia 2018 lalu....

sains | 18:26 WIB

Berikut adalah sederet mitos tentang daging kambing yang banyak dipercaya masyarakat. Benarkah?...

sains | 10:19 WIB

Apakah kalian tahu apa perbedaan antara pandemi dan endemi? Simak penjelasannya di sini....

sains | 20:20 WIB

Prosedur bariatrik ramai disorot setelah beberapa seleb Indonesia diketahui menjalani tindakan medis ini....

sains | 17:01 WIB

Begini akal-akalan Toyota untuk memikat orang agar tertarik dengan mobil listrik. Seperti apa?...

sains | 10:25 WIB

SATRIA adalah satelit yang dirancang untuk menjembatani kesenjangan digital di Indonesia....

sains | 15:42 WIB

Satelit Satria-1 milik Indonesia akhirnya berhasil diluncurkan, diklaim sebagai terbesar di Asia....

sains | 15:59 WIB

Simak penjelasan apa itu El Nino lengkap dan dampak hingga potensi bahayanya bagi Indonesia....

sains | 15:48 WIB

Sering berlama-lama di depan monitor atau ponsel? Leher terasa kaku bahkan cenderung nyeri?...

sains | 16:38 WIB

Apa saja tanda-tanda rabies pada anjing? Awas jangan sampai terkena gigitanya, ya! Bisa fatal!...

sains | 13:09 WIB
Tampilkan lebih banyak