Alami Kendala Ini, Peluncuran Satelit Pemantau Bumi India Gagal

Tahap pertama dan kedua berjalan sesuai rencana, sayangnya tahap ketiga dan terakhir mengalami kendala ini.

Agung Pratnyawan
Jum'at, 13 Agustus 2021 | 11:00 WIB
Roket GSLV-F10 yang akan meluncurkan satelit India. [ISRO]

Roket GSLV-F10 yang akan meluncurkan satelit India. [ISRO]

Hitekno.com - India yang berambisi untuk mengirimkan satelit pemantau Bumi telah melakukan peluncuran, namun sayangnya mengalami kegagalan.

Roket GSLV-F10 yang membawa satelit pemantau Bumi dari badan antariksa India mengalami kesalahan teknis.

Sayangnya tidak diketahui detail masalah teknis yang dialami pada tahap atas roket GSLV-F10.

Baca Juga: Perluas Jaringan Starlink, SpaceX Akuisisi Startup Satelit

Kendaraan Peluncuran Satelit Geosinkron India-F10 (GSLV-F10), diluncurkan dari Pusat Antariksa Satish Dhawan di Sriharikota pada 12 Agustus pukul 5:34 pagi waktu setempat.

Tahap pertama dan kedua berjalan sesuai rencana, sayangnya tahap ketiga dan terakhir mengalami kendala karena tidak menyala sebagaimana mestinya.

Organisasi Penelitian Luar Angkasa India (ISRO) menjelaskan secara singkat tentang peluncuran yang gagal dan mengatakan hal itu terjadi karena anomali teknis.

Baca Juga: Terowongan Angin Plasma Lelehkan Satelit Sebelum Masuk ke Atmosfer

Tahap atas seharusnya dapat meluncurkan satelit pengamatan Bumi EOS-03 ke orbit geosinkron atau GEO, di mana objek dapat tetap berada di orbit atas Bumi pada posisi tetap.

Roket GSLV-F10. [ISRO]
Roket GSLV-F10. [ISRO]

Satelit EOS-03 bertujuan untuk melacak cuaca buruk, seperti angin topan, semburan awan, dan badai petir.

Satelit tersebut juga seharusnya mengumpulkan data yang relevan dengan industri pertanian, hutan, dan kelautan.

Baca Juga: India Bakal Kirim Astronot ke Luar Angkasa, Susul Kesuksesan China?

Alih-alih melakukan tugasnya di luar angkasa, satelit itu kini hancur berantakan di dasar Samudra Hindia.

Menurut keterangan Jonathan McDowell, pakar penerbangan luar angkasa dari Pusat Astrofisika Harvard-Smithsonian, satelit tersebut dan tahap ketiga kemungkinan jatuh ke Laut Andaman.

Dilansir dari Gizmodo, Jumat (13/8/2021), tanpa tahap ketiga, tidak ada peluang bagi satelit untuk mencapai orbit geosinkron.

Baca Juga: Geoglyph Terbesar di Dunia Akhirnya Ditemukan di India, Bagaimana Wujudnya?

Roket GSLV-F10. [ISRO]
Roket GSLV-F10. [ISRO]

Roket mencapai ketinggian maksimum 140 km, sehingga secara teknis berhasil mencapai luar angkasa.

Tetapi, pada kecepatan kurang dari 4,8 km/detik, roket bergerak jauh di bawah kecepatan yang dibutuhkan untuk memasuki orbit.

India sebelumnya berambisi dalam bidang antariksa selama lebih dari satu dekade dengan mengembangkan roket, satelit, dan sistem komunikasinya sendiri.

Negara itu berhasil mengirim wahana ke Mars pada 2014 dan berencana mengirim astronot pertamanya ke luar angkasa pada 2022.

Itulah kegagalan India dalam meluncurkan satelit pemantau Bumi karena kesalahan teknis pada roket GSLV-F10. (Suara.com/ Lintang Siltya Utami).

Berita Terkait
TERKINI

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB

Apa saja fitur canggih yang ada di CBR 150? Simak rinciannya di bawah ini....

sains | 12:12 WIB

Pertamina Foundation bersama Fakultas Kehutanan UGM telah melakukan kerja sama rehabilitasi hutan "Hutan Pertamina UGM"...

sains | 14:04 WIB

Dengan memanfaatkan algoritma AI, perusahaan ini berhasil membuka jalan bagi pengembangan obat terobosan potensial....

sains | 16:10 WIB

Objek ini punya suhu jauh lebih tinggi daripada matahari walaupun tak begitu terang. Objek apa gerangan?...

sains | 16:22 WIB

Pusat Studi Objek Dekat Bumi NASA (CNEOS) telah mencatat lebih dari 32.000 asteroid yang berada dekat dengan Bumi....

sains | 15:44 WIB

Kontribusi Goodenough merevolusi bidang teknologi membuat namanya layak dikenang sebagai sosok penting....

sains | 13:54 WIB

Jika tidak ada yang dilakukan, tingkat diabetes akan terus meningkat di setiap negara selama 30 tahun ke depan....

sains | 18:50 WIB

Vladimir Putin, pertama kali mengumumkan pengembangan drone Poseidon dalam pidato kepada parlemen Rusia 2018 lalu....

sains | 18:26 WIB

Berikut adalah sederet mitos tentang daging kambing yang banyak dipercaya masyarakat. Benarkah?...

sains | 10:19 WIB

Apakah kalian tahu apa perbedaan antara pandemi dan endemi? Simak penjelasannya di sini....

sains | 20:20 WIB

Prosedur bariatrik ramai disorot setelah beberapa seleb Indonesia diketahui menjalani tindakan medis ini....

sains | 17:01 WIB

Begini akal-akalan Toyota untuk memikat orang agar tertarik dengan mobil listrik. Seperti apa?...

sains | 10:25 WIB

SATRIA adalah satelit yang dirancang untuk menjembatani kesenjangan digital di Indonesia....

sains | 15:42 WIB

Satelit Satria-1 milik Indonesia akhirnya berhasil diluncurkan, diklaim sebagai terbesar di Asia....

sains | 15:59 WIB

Simak penjelasan apa itu El Nino lengkap dan dampak hingga potensi bahayanya bagi Indonesia....

sains | 15:48 WIB

Sering berlama-lama di depan monitor atau ponsel? Leher terasa kaku bahkan cenderung nyeri?...

sains | 16:38 WIB

Apa saja tanda-tanda rabies pada anjing? Awas jangan sampai terkena gigitanya, ya! Bisa fatal!...

sains | 13:09 WIB
Tampilkan lebih banyak