Perluas Jaringan Starlink, SpaceX Akuisisi Startup Satelit

Apa yang akan dilakukan SpaceX dengan akuisisi stratup ini?

Agung Pratnyawan

Posted: Rabu, 11 Agustus 2021 | 06:00 WIB
Logo SpaceX. (SpaceX)

Logo SpaceX. (SpaceX)

Hitekno.com - SpaceX telah mengakuisisi Swarm ologies, perusahaan startup penyedia data satelit kecil. Akuisisi ini dalam rangka memperluas dan meningkatkan jaringan Starlink.

Perusahaan startup ini memiliki 30 karyawan dan jaringannya yang terdiri dari 120 satelit kecil.

Kesepakatan yang dicapai bulan lalu itu sangat langka bagi SpaceX, yang biasanya memproduksi perangkat keras roket dan satelitnya sendiri atau menyewa subkontraktor.

Swarm mengungkapkan rencana akuisisi dalam pengajuan 6 Agustus dengan Komisi Komunikasi Federal yang meminta persetujuan untuk mengalihkan kepemilikan satelit dan lisensi antena ke SpaceX.

Pengarsipan menyebutkan bahwa perjanjian merger, di mana Swarm akan menjadi anak perusahaan SpaceX langsung dan sepenuhnya dimiliki, telah ditandatangani pada 16 Juli.

Akuisisi Swarm menandai manuver bisnis yang langka untuk perusahaan swasta milik Elon Musk itu. Tampaknya, Musk berharap dapat terjun ke dunia elektronik konsumen dan memperluas jaringan Starlink.

Namun, tidak jelas peluang spesifik apa yang dilihat SpaceX pada Swarm untuk menguntungkan jaringan broadband Starlink.

Logo SpaceX. [Shutterstock]
Logo SpaceX. [Shutterstock]

Saat ini, juru bicara Swarm menolak mengomentari kesepakatan tersebut, sementara SpaceX tidak membalas permintaan komentar.

"Akuisisi ini akan memperkuat kemampuan perusahaan gabungan untuk menyediakan layanan satelit inovatif yang menjangkau bagian dunia yang tidak terlayani," tulis Swarm, dikutip dari The Verge, Selasa (10/8/2021).

Swarm yang didirikan pada 2016 menawarkan layanan data bandwidth sangat rendah menggunakan satelit SpaceBEE yang terhubung dengan antena konsumen di darat yang disebut "Tiles".

Baca Juga: Prototipe Starship SN15 Dilengkapi dengan Jaringan Internet Starlink

Dari 150 satelit yang direncanakan, 120 di antaranya sudah berada di orbit dan Tiles dapat dipasang sebagai chip di dalamnya.

Dengan GPS bawaan, perangkat dengan Tiles terpasang dapat dilacak, menyampaikan data sensor, atau melakukan apa pun yang diprogram pelanggan.

Sementara itu, program Starlink SpaceX yang jauh berbeda, memiliki tujuan untuk memancarkan internet broadband ke daerah pedesaan yang tidak dicapai oleh jaringan.

Perusahaan tersebut telah memiliki lebih dari 1.700 tahap awal dari 4.409 satelit di orbit rendah Bumi dengan hampir 100.000 pengguna beta.

Proyek SpaceX ini bersaing juga dengan OneWeb yang didukung pemerintah Inggris dan jaringan Kuiper milik Amazon.

Akankah dengan akuisisi perusahaan startup Swarm ologies, akan memperkuat jaringan Starlink milik SpaceX nantinya? (Suara.com/ Lintang Siltya Utami).

×
Zoomed
Berita Terkait Berita Terkini

Bukan sekadar hiburan, film horor ternyata 'gym' bagi otak Anda. Pakar psikologi ungkap bagaimana adegan seram bisa mela...

sains | 10:55 WIB

Ilmuwan menemukan masker dan cangkir berusia 5.000 tahun yang terbuat dari tulang manusia di China....

sains | 12:41 WIB

BMKG ungkap biang kerok cuaca panas menyengat. Bukan gelombang panas, ini kombinasi dari musim pancaroba dan posisi mata...

sains | 16:20 WIB

Para ilmuwan berhasil membuat AI menciptakan virus yang dapat membunuh bakteri....

sains | 13:27 WIB

Durasi terjadinya gerhana bulan pada 7 September 2025, mulai dari fase awal hingga akhir, berlangsung selama sekitar 5 j...

sains | 17:50 WIB