Tak Ada Matahari, Ini 5 Hewan yang Bisa Ditemukan di Laut Dalam

Ada beberapa hewan yang mampu hidup di kedalaman tersebut dan beradaptasi tanpa cahaya ataupun kehangatan.

Dinar Surya Oktarini
Selasa, 27 April 2021 | 06:45 WIB
Ilustrasi laut dalam. (Pixabay/ Pete Linforth)

Ilustrasi laut dalam. (Pixabay/ Pete Linforth)

Hitekno.com - Lapisan terbawah lautan atau laut dalam memiliki kedalaman hingga 1.828 meter. Tak banyak bahkan hampir tak ada cahaya Matahari yang bisa menembus ke area ini. 

Meski begitu, ada beberapa hewan yang mampu hidup di kedalaman tersebut dan beradaptasi tanpa cahaya ataupun kehangatan.

Dilansir dari Natural History Museum, Senin (26/4/2021), berikut ini lima hewan yang ditemukan hidup di laut dalam:

Baca Juga: 3 Tragedi Laut yang Terjadi di Bulan April, Ada Titanic Hingga KRI Nanggala

1. Viperfish (Chauliodus species)

Viperfish adalah predator ganas, memiliki gigi bertaring sangat besar hingga mulutnya tidak dapat menutupi gigi-gigi tersebut.

Seekor viperfish dapat tumbuh dengan panjang 30 hingga 60 sentimeter. Hewan ini umum ditemukan di kedalaman mulai dari 400 meter hingga satu kilometer.

Baca Juga: Siapkan Primogems, Ini 5 Alasan Gacha di Banner Zhongli Genshin Impact

Viperfish. [Wikipedia]
Viperfish. [Wikipedia]

Lehernya yang fleksibel memungkinkannya menekuk kepalanya ke belakang dan menjulurkan rahang bawah untuk menangkap ikan, cumi-cumi, dan krustasea.

Menangkap mangsa sangat mudah bagi viperfish berkat rahangnya yang besar.

2. Stoplight loosejaw (Malacosteus niger)

Baca Juga: Makanan Kena Blur Saat Tayang di Bulan Puasa, Netizen: Nggak Gitu Juga Kali

Stoplight loosejaw merupakan ikan naga laut yang umum ditemukan pada kedalaman mulai dari 500 meter hingga satu kilometer.

Ini adalah satu-satunya ikan yang mampu menghasilkan bioluminescence merah.

Cahaya ini tidak terlihat oleh mangsa dan predator, kemungkinan berfungsi seperti obor untuk mencari udang dan ikan kecil. Cahaya ini juga dapat digunakan untuk berkomunikasi dengan loosejaw lainnya.

Baca Juga: Ketahui, Ini Proses Penguapan Air Laut dalam Siklus Hidrologi

Rahang dan leher ikan ini berengsel sehingga mulutnya bisa terbuka sangat lebar dan menusuk mangsanya dengan gigi tajam seperti jarum.

3. Footballfish (Himantolophus groenlandicus)

Ikan spesies ini memiliki ukuran sebesar bola dengan tubuh yang tertutup duri. Hewan ini juga memiliki cabang seperti antena yang memanjang di kepalanya dan di ujungnya terdapat lampu kecil yang bersinar.

Lampu tersebut menarik perhatian mangsa yang akan langsung ditangkapnya menggunakan gigi-gigi yang tajam.

Footballfish. [Wikimedia]
Footballfish. [Wikimedia]

Ikan ini umum ditemukan di kedalaman 200 meter hingga lebih dari satu kilometer dan dikenal sebagai ikan pemakan manusia.

4. Black seadevil (Melanocetus johnsonii)

Black seadevil betina memiliki gigi yang besar dan organ berwarna terang pada tangkai di antara matanya. Sementara itu, jantan berukuran jauh lebih kecil dan memiliki lubang hidung besar yang digunakan untuk mengendus pasangan dalam kegelapan.

Setelah seekor jantan menemukan betina, ikan ini menempel pada bagian bawah betina dengan giginya. Ikan jantan itu akan tetap di sana sebagai parasit, mengambil makanan dari betina sampai dibutuhkan untuk membuahi telur.

Seadevils memiliki perut yang memungkinkannya menelan mangsa yang lebih besar dari dirinya dan umum ditemukan di kedalaman mulai dari 250 meter hingga dua kilometer.

5. Rattail

Spesies ikan yang masuk dalam keluarga Macrouridae ini juga disebut sebagai grenadier. Ikan ini umum ditemukan pada kedalaman mulai dari 22 meter hingga 2,2 kilometer.

Ikan ini sangat sensitif terhadap getaran di dalam air yang dapat dibuat oleh mangsa seperti udang atau cumi-cumi kecil serta ikan.

Grenadier mampu mencapai panjang lebih dari satu meter.

Seperti diketahui, Kepala Staf TNI Angkatan Laut atau Kasal Laksamana TNI Yudo Margono mengatakan bahwa KRI Nanggala 402 ditemukan pada kedalaman 838 meter di bawah permukaan laut dalam di perairan Bali.

ROV Singapura mendapat kontak visual pada kedalaman 838 meter terdapat bagian-bagian dari KRI Nanggala. Di sana kapal selam KRI Nanggala ditemukan terbelah menjadi tiga bagian. (Suara.com/Lintang Siltya Utami)

Berita Terkait
TERKINI

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB

Apa saja fitur canggih yang ada di CBR 150? Simak rinciannya di bawah ini....

sains | 12:12 WIB

Pertamina Foundation bersama Fakultas Kehutanan UGM telah melakukan kerja sama rehabilitasi hutan "Hutan Pertamina UGM"...

sains | 14:04 WIB

Dengan memanfaatkan algoritma AI, perusahaan ini berhasil membuka jalan bagi pengembangan obat terobosan potensial....

sains | 16:10 WIB

Objek ini punya suhu jauh lebih tinggi daripada matahari walaupun tak begitu terang. Objek apa gerangan?...

sains | 16:22 WIB

Pusat Studi Objek Dekat Bumi NASA (CNEOS) telah mencatat lebih dari 32.000 asteroid yang berada dekat dengan Bumi....

sains | 15:44 WIB

Kontribusi Goodenough merevolusi bidang teknologi membuat namanya layak dikenang sebagai sosok penting....

sains | 13:54 WIB

Jika tidak ada yang dilakukan, tingkat diabetes akan terus meningkat di setiap negara selama 30 tahun ke depan....

sains | 18:50 WIB

Vladimir Putin, pertama kali mengumumkan pengembangan drone Poseidon dalam pidato kepada parlemen Rusia 2018 lalu....

sains | 18:26 WIB

Berikut adalah sederet mitos tentang daging kambing yang banyak dipercaya masyarakat. Benarkah?...

sains | 10:19 WIB

Apakah kalian tahu apa perbedaan antara pandemi dan endemi? Simak penjelasannya di sini....

sains | 20:20 WIB

Prosedur bariatrik ramai disorot setelah beberapa seleb Indonesia diketahui menjalani tindakan medis ini....

sains | 17:01 WIB

Begini akal-akalan Toyota untuk memikat orang agar tertarik dengan mobil listrik. Seperti apa?...

sains | 10:25 WIB

SATRIA adalah satelit yang dirancang untuk menjembatani kesenjangan digital di Indonesia....

sains | 15:42 WIB

Satelit Satria-1 milik Indonesia akhirnya berhasil diluncurkan, diklaim sebagai terbesar di Asia....

sains | 15:59 WIB

Simak penjelasan apa itu El Nino lengkap dan dampak hingga potensi bahayanya bagi Indonesia....

sains | 15:48 WIB

Sering berlama-lama di depan monitor atau ponsel? Leher terasa kaku bahkan cenderung nyeri?...

sains | 16:38 WIB

Apa saja tanda-tanda rabies pada anjing? Awas jangan sampai terkena gigitanya, ya! Bisa fatal!...

sains | 13:09 WIB
Tampilkan lebih banyak