Langka! Ilmuwan Berhasil Merekam "Gurita Transparan" di Laut Dalam

Dijuluki gurita kaca, hewan ini terekam pada ratusan meter di bawah laut.

Rezza Dwi Rachmanta
Selasa, 13 Juli 2021 | 06:00 WIB
Gurita transparan laut dalam atau dikenal sebagai Glass Octopus. (Instagram/ schmidtocean)

Gurita transparan laut dalam atau dikenal sebagai Glass Octopus. (Instagram/ schmidtocean)

Hitekno.com - Kehidupan laut dalam yang super gelap menyimpan banyak makhluk menyeramkan dan juga spesies mengagumkan. Ilmuwan dari Schmidt Ocean Institute berhasil merekam "gurita transparan" di laut dalam.

Makhluk ini sering disebut sebagai glass octopus atau gurita kaca (Vitreledonella richardi). Sebagian besar tubuh mereka transparan di mana itu juga berfungsi sebagai kamuflase agar dapat menghindari predator.

Mereka bisa tumbuh dengan panjang rata-rata 11 cm hingga 45 cm pada spesies dewasa. Dalam laman resmi Schmidt Ocean Institute, ilmuwan menjelaskan bahwa rekaman yang mereka miliki cukup langka karena diambil pada ratusan meter di bawah laut.

Baca Juga: Tak Ada Matahari, Ini 5 Hewan yang Bisa Ditemukan di Laut Dalam

Rekaman selama 20 menit berhasil mempelajari gerakan makhluk menakjubkan ini di laut dalam. "Ini terlihat di kedalaman 651 meter di sekitar gunung bawah laut pada kompleks terumbu Winslow di Tokelau Ridge di Phoenix Islands Archipelago (US EEZ)," tulis akun Instagram Schmidt Ocean Institute.

Phoenix Islands sendiri merupakan kepulauan atol karang (bagian dari Kiribati) pada Samudra Pasifik, 2650 km barat daya Hawaii. Video itu direkam menggunakan Remote-Operated Vehicle (ROV) yang diberi nama SuBastian.

Gurita transparan laut dalam atau dikenal sebagai Glass Octopus. (Instagram/ schmidtocean)
Gurita transparan laut dalam atau dikenal sebagai Glass Octopus. (Instagram/ schmidtocean)

Kendaraan robot bawah laut itu kebal terhadap barotrauma, mampu memberikan pemandangan menakjubkan pada kondisi super gelap laut dalam.

Baca Juga: Diduga dari Laut Dalam, Gurita Misterius Ini Memancing Perhatian Ilmuwan

Dikutip dari IFLScience, ROV SuBastian juga merekam hiu paus langka untuk pertama kalinya. Makhluk itu merupakan spesies dengan ukuran lebih dari 12 meter (40 kaki).

Gurita transparan laut dalam atau dikenal sebagai Glass Octopus. (Press Release Schmidt Ocean Institute)
Gurita transparan laut dalam atau dikenal sebagai Glass Octopus. (Press Release Schmidt Ocean Institute)

Ilmuwan masih menyelidiki bagaimana spesies raksasa tersebut melahirkan di laut dalam. Kembali pada gurita kaca, hewan itu sebenarnya tak sepenuhnya transparan.

Kita masih bisa melihat beberapa organ tubuh yang dapat terekam pada kamera. Ilmuwan biasanya meneliti makhluk ini setelah mereka menjadi spesimen di dalam perut hewan lain.

Baca Juga: Kejamnya Laut Dalam, Hiu Bisa Dimakan oleh Hewan Menyeramkan Ini

Kini, rekaman yang berharga membuat ilmuwan dapat mempelajari "gurita transparan" dalam jarak dekat (dan tentunya masih hidup).

Gurita transparan laut dalam atau dikenal sebagai Glass Octopus. (Instagram/ schmidtocean)
Gurita transparan laut dalam atau dikenal sebagai Glass Octopus. (Instagram/ schmidtocean)

Glass Octopus merupakan spesies gurita pelagis yang hampir transparan dan dapat ditemukan di seluruh dunia pada garis lintang tropis dan subtropis.

Bagian tubuh yang terlihat dari gurita ini adalah saraf optik, bola mata, dan saluran pencernaannya (bagian berwarna perak di tengah).

Baca Juga: Pamerkan Ikan Laut Dalam Mengerikan, Orang Ini Punya Setengah Juta Follower

Semua organ itu diorientasikan untuk meminimalkan bayangan dari bawah sehingga menjaga mereka tetap tersembunyi dari pemangsa.

Gurita kaca atau "gurita transparan" yang terekam di laut dalam ini juga viral di Instagram di mana banyak netizen yang mengakui kecantikan makhluk tersebut.

Berita Terkait
TERKINI

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB

Apa saja fitur canggih yang ada di CBR 150? Simak rinciannya di bawah ini....

sains | 12:12 WIB

Pertamina Foundation bersama Fakultas Kehutanan UGM telah melakukan kerja sama rehabilitasi hutan "Hutan Pertamina UGM"...

sains | 14:04 WIB

Dengan memanfaatkan algoritma AI, perusahaan ini berhasil membuka jalan bagi pengembangan obat terobosan potensial....

sains | 16:10 WIB

Objek ini punya suhu jauh lebih tinggi daripada matahari walaupun tak begitu terang. Objek apa gerangan?...

sains | 16:22 WIB

Pusat Studi Objek Dekat Bumi NASA (CNEOS) telah mencatat lebih dari 32.000 asteroid yang berada dekat dengan Bumi....

sains | 15:44 WIB

Kontribusi Goodenough merevolusi bidang teknologi membuat namanya layak dikenang sebagai sosok penting....

sains | 13:54 WIB

Jika tidak ada yang dilakukan, tingkat diabetes akan terus meningkat di setiap negara selama 30 tahun ke depan....

sains | 18:50 WIB

Vladimir Putin, pertama kali mengumumkan pengembangan drone Poseidon dalam pidato kepada parlemen Rusia 2018 lalu....

sains | 18:26 WIB

Berikut adalah sederet mitos tentang daging kambing yang banyak dipercaya masyarakat. Benarkah?...

sains | 10:19 WIB

Apakah kalian tahu apa perbedaan antara pandemi dan endemi? Simak penjelasannya di sini....

sains | 20:20 WIB

Prosedur bariatrik ramai disorot setelah beberapa seleb Indonesia diketahui menjalani tindakan medis ini....

sains | 17:01 WIB

Begini akal-akalan Toyota untuk memikat orang agar tertarik dengan mobil listrik. Seperti apa?...

sains | 10:25 WIB

SATRIA adalah satelit yang dirancang untuk menjembatani kesenjangan digital di Indonesia....

sains | 15:42 WIB

Satelit Satria-1 milik Indonesia akhirnya berhasil diluncurkan, diklaim sebagai terbesar di Asia....

sains | 15:59 WIB

Simak penjelasan apa itu El Nino lengkap dan dampak hingga potensi bahayanya bagi Indonesia....

sains | 15:48 WIB

Sering berlama-lama di depan monitor atau ponsel? Leher terasa kaku bahkan cenderung nyeri?...

sains | 16:38 WIB

Apa saja tanda-tanda rabies pada anjing? Awas jangan sampai terkena gigitanya, ya! Bisa fatal!...

sains | 13:09 WIB
Tampilkan lebih banyak