Deretan Penyakit yang Rentan Menyerang Hewan Kurban, Wajib Diwaspadai

Simak deretan penyakit yang rentan menyerang hewan kurban berikut ini. Wajib hati-hati!

Cesar Uji Tawakal
Selasa, 13 Juni 2023 | 20:09 WIB
Ilustrasi kambing. (Pixabay)

Ilustrasi kambing. (Pixabay)

Hitekno.com - Idul Adha alias Idul Qurban akan datang sebentar lagi. Jika menurut kalender yang telah diterbitkan pemerintah, Idul Adha 2023 akan jatuh pada Kamis 29 Juni 2023.

Meski demikian, keputusan resmi kapan Idul Adha 2023 dilaksanakan masih menunggu sidang isbat yang akan dihelat pemerintah.

Sementara itu, Muhammadiyah telah menetapkan Idul Adha pada 28 Juni 2023 atau sehari lebih dulu dari pemerintah. Tapi kapanpun waktu Idul Adha dilakukan, tujuannya sama.

Baca Juga: Lagi Merebak di AS, Narkoba Zombie Ini Bikin Busuk Jaringan

Idul Adha merupakan hari besar kedua umat islam setelah Idul Fitri. Pada saat Idul Adha, segenap masyarakat muslim yang mampu berkurban akan mempersembahkan kurban terbaik mereka.

Ada banyak sekali jenis hewan yang bisa dikurbankan, akan tetapi di Indonesia, hewan yang biasa dikurbankan adalah sapi dan kambing.

Menjelang hari raya Kurban, banyak orang menawarkan harga sapi dan kambing dengan harga yang beragam. Tentu saja hewan yang sehat dan gemuk akan dijual dengan harga yang lebih mahal.

Baca Juga: 6 Item Build Lancelot Tank Terkuat ala ONIC Kairi, Jarang Tumbang di MSC 2023

Buat kamu yang hendak membeli hewan kurban, ada baiknya kamu lebih teliti. Sebab belakangan ini, ada beberapa penyakit yang rentang menyerang hewan kurban.

Berikut ini adalah beberapa penyakit yang rentan menyerang hewan kurban:

1. PMK (Penyakit Kaki dan Mulut)

Baca Juga: Begini Cara Mengatasi Error pada Aplikasi Dana, Bisa Dilakukan Sendiri

PMK menjadi penyakit yang belakangan ini kembali membuat resah para peternak sapi dan kambing.

Bagaimana tidak, hewan yang terkena PMK bisa langsung tak berdaya dan kemungkinan besar akan mati secara perlahan.

PMK dapat dikenali dengan adanya luka seperti sariawan di rongga mulut yaitu di gusi dan lidah, di sela-sela kuku kaki, dan bisa di ambing susu hewan betina. 

Selain itu, hewan yang terinfeksi akan mengalami demam (suhu 39-41 derajat Celcius), keluar lendir berlebihan dari mulut, beberapa mengalami pincang, luka di kaki-kuku, sulit berdiri, gemetaran, nafas cepat, dan produksi susu menurun drastis.

Hewan yang terkena PMK bisa mengalami masalah pada mulut dan kakinya. Jika hewan sudah terkena PMK, maka tidak boleh diperjual belikan untuk dikonsumsi manusia.

2. Cacing Hati

Sesuai dengan namanya, hewan kurban juga berpotensi terkena cacing hati. Jika sudah demikian, maka di beberapa organ dalam hewan kurban (terutama hati), bakal ditemukan cacing yang hidup.

Untuk mengidentifikasi penyakit cacing dapat melihat gejala klinis yaitu kurus, terkadang diare, serta rambut dan kulit hewan menjadi kusam. Selanjutnya perlu dilakukan pemeriksaan laboratorium dengan sampel feses dan darah. Tindakan penangannya juga harus diputuskan oleh dokter hewan.

3. Antrax dan TBC

Antraks dapat menular pada manusia ketika mengonsumsi daging hewan atau kontak langsung dengan hewan yang memiliki penyakit ini.

Oleh karena itu, hewan ternak yang memiliki penyakit antraks tidak boleh untuk disembelih dan harus dilaporkan ke Dinas Kesehatan Hewan Peternakan terkait karena perlu dilakukan penanganan lebih lanjut.

Hewan yang terkena antraks biasanya memiliki ciri-ciri adanya darah yang keluar dari lubang-lubang kumlah seperti mulut, telinga hidung, dan anus. 

Darah tidak membeku dan biasanya limpa membesar berwarna merah kehitaman. Bangkai ternak yang dicurigai menderita Antraks tidak dianjurkan untuk dibuka (bedah bangkai).

Itulah beberapa penyakit yang rentang menyerang hewan kurban. Ini imbauan agar kamu lebih berhati-hati.

Kontributor: Damai Lestari
Berita Terkait
TERKINI

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB

Apa saja fitur canggih yang ada di CBR 150? Simak rinciannya di bawah ini....

sains | 12:12 WIB

Pertamina Foundation bersama Fakultas Kehutanan UGM telah melakukan kerja sama rehabilitasi hutan "Hutan Pertamina UGM"...

sains | 14:04 WIB

Dengan memanfaatkan algoritma AI, perusahaan ini berhasil membuka jalan bagi pengembangan obat terobosan potensial....

sains | 16:10 WIB

Objek ini punya suhu jauh lebih tinggi daripada matahari walaupun tak begitu terang. Objek apa gerangan?...

sains | 16:22 WIB

Pusat Studi Objek Dekat Bumi NASA (CNEOS) telah mencatat lebih dari 32.000 asteroid yang berada dekat dengan Bumi....

sains | 15:44 WIB

Kontribusi Goodenough merevolusi bidang teknologi membuat namanya layak dikenang sebagai sosok penting....

sains | 13:54 WIB

Jika tidak ada yang dilakukan, tingkat diabetes akan terus meningkat di setiap negara selama 30 tahun ke depan....

sains | 18:50 WIB

Vladimir Putin, pertama kali mengumumkan pengembangan drone Poseidon dalam pidato kepada parlemen Rusia 2018 lalu....

sains | 18:26 WIB

Berikut adalah sederet mitos tentang daging kambing yang banyak dipercaya masyarakat. Benarkah?...

sains | 10:19 WIB

Apakah kalian tahu apa perbedaan antara pandemi dan endemi? Simak penjelasannya di sini....

sains | 20:20 WIB

Prosedur bariatrik ramai disorot setelah beberapa seleb Indonesia diketahui menjalani tindakan medis ini....

sains | 17:01 WIB

Begini akal-akalan Toyota untuk memikat orang agar tertarik dengan mobil listrik. Seperti apa?...

sains | 10:25 WIB

SATRIA adalah satelit yang dirancang untuk menjembatani kesenjangan digital di Indonesia....

sains | 15:42 WIB

Satelit Satria-1 milik Indonesia akhirnya berhasil diluncurkan, diklaim sebagai terbesar di Asia....

sains | 15:59 WIB

Simak penjelasan apa itu El Nino lengkap dan dampak hingga potensi bahayanya bagi Indonesia....

sains | 15:48 WIB

Sering berlama-lama di depan monitor atau ponsel? Leher terasa kaku bahkan cenderung nyeri?...

sains | 16:38 WIB

Apa saja tanda-tanda rabies pada anjing? Awas jangan sampai terkena gigitanya, ya! Bisa fatal!...

sains | 13:09 WIB
Tampilkan lebih banyak