Diduga dari Laut Dalam, Gurita Misterius Ini Memancing Perhatian Ilmuwan

Ilmuwan menduga bahwa hewan ini adalah Haliphron atlanticus, spesies gurita yang tinggal di laut dalam.

Agung Pratnyawan | Rezza Dwi Rachmanta
Senin, 28 September 2020 | 21:00 WIB
Gurita misterius ini memancing perhatian ilmuwan. (Instagram/ whidbeycamanolandtrust)

Gurita misterius ini memancing perhatian ilmuwan. (Instagram/ whidbeycamanolandtrust)

Hitekno.com - Seekor gurita misterius mirip "agar-agar" berwarna merah yang terdampar di salah satu pantai Washington, Amerika Serikat ini menarik perhatian ilmuwan. Ahli Chephalopoda di Amerika Serikat ikut memberikan pendapat mereka mengenai spesies hewan tersebut.

Sang penemu mengklaim bahwa ketika difoto, hewan ini mempunyai panjang 3,5 kaki atau 1 meter.

Awalnya hewan misterius ini mengerucut pada tiga spesies termasuk gurita merah Pasifik Timur (Octopus rubescens) di perairan dangkal, cumi-cumi vampir laut dalam (Vampyroteuthis infernalis), atau gurita dumbo laut dalam (Grimpoteuthis).

Baca Juga: Setelah 2 Tahun, Hewan Laut Dalam Berkaki 14 Ini Akhirnya "BAB"

Namun ilmuwan akhirnya menduga serta mengarah ke gurita berlengan tujuh atau seven-armed octopus (Haliphron atlanticus).

Ron Newberry, seorang penduduk Pulau Whidbey, Washington, menemukan makhluk aneh ini pada akhir Agustus 2020.

Gurita misterius ini memancing perhatian ilmuwan. (Facebook/ Whidbey Camano Land Trust)
Gurita misterius ini memancing perhatian ilmuwan. (Facebook/ Whidbey Camano Land Trust)

Kemudian ia mengirimkan deretan fotonya ke akun Facebook dan Instagram Whidbey Camano Land Trust, sebuah organisasi nirlaba pelestarian alam.

Baca Juga: Kejamnya Laut Dalam, Hiu Saja Tak Berdaya dengan Hewan Menyeramkan Ini

"Itu mirip gumpalan merah dari sesuatu yang tampak seperti tentakel," kata Ron Newberry. Setelah difoto, air pasang membawa tubuh hewan yang sudah mati itu kembali ke perairan.

Dikutip dari Live Science, serangkaian ahli dari Seattle Aquarium, University of Washington, National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA) menawarkan gagasan tentang identitas makhluk tersebut.

Namun sebagian besar setuju bahwa itu adalah gurita berlengan tujuh atau seven-armed octopus (Haliphron atlanticus). Berdasarkan catatan dari IUCN, kapal selam telah merekam spesies ini berenang di laut dalam, dan pukat dari kapal penangkap ikan pernah menangkap hewan ini pada ukuran besar.

Baca Juga: Kejamnya Laut Dalam, Hiu Bisa Dimakan oleh Hewan Menyeramkan Ini

Gurita misterius ini memancing perhatian ilmuwan. (Facebook/ Whidbey Camano Land Trust)
Gurita misterius ini memancing perhatian ilmuwan. (Facebook/ Whidbey Camano Land Trust)

Dr. Kirt Onthank, seorang profesor di Universitas Walla Walla setuju bahwa spesimen tersebut terlihat seperti Haliphron atlanticus berdasarkan tekstur, ukuran dan bentuknya yang seperti jeli.

"Jadi itu (Haliphron atlanticus) akan menjadi tebakan terbaik saya seaneh kelihatan pada awalnya. Ini sangat menarik karena saya sama sekali tidak tahu ada catatan tentang spesies ini dari daerah Puget Sound atau dari negara bagian Washington," kata Dr. Kirt Onthank.

Elaina Jorgensen, ilmuwan dari NOAA juga berpendapat bahwa itu adalah Haliphron.

Baca Juga: Pamerkan Ikan Laut Dalam Mengerikan, Orang Ini Punya Setengah Juta Follower

"Saya telah melihat foto-foto Haliphron dari lepas pantai British Columbia, jadi bukan hal yang aneh jika mereka berada sejauh ini di utara. Mungkin saja hewan ini tertiup ke Puget Sound selama badai angin minggu lalu dan mati karena air bersalinitas rendah," kata Elaina Jorgensen.

Berdasarkan catatan ilmiah, Haliphron atlanticus adalah salah satu dari dua spesies terbesar dari gurita. Ukuran maksimum yang pernah tercatat adalah 3,5 meter dengan berat 75 kilogram.

Dan, terlepas dari namanya yang menarik, gurita tidak ini sebenarnya tidak memiliki tujuh lengan.

Pada spesies jantan, lengan kedelapan diposisikan dalam kantung di sebelah mata kanan, dan pejantan mengeluarkannya saat mentransfer sperma ke calon pasangan. Itu sebabnya hewan tersebut terlihat mempunyai 7 lengan meski secara morfologi tidak seperti itu.

Berita Terkait
TERKINI

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB

Apa saja fitur canggih yang ada di CBR 150? Simak rinciannya di bawah ini....

sains | 12:12 WIB

Pertamina Foundation bersama Fakultas Kehutanan UGM telah melakukan kerja sama rehabilitasi hutan "Hutan Pertamina UGM"...

sains | 14:04 WIB

Dengan memanfaatkan algoritma AI, perusahaan ini berhasil membuka jalan bagi pengembangan obat terobosan potensial....

sains | 16:10 WIB

Objek ini punya suhu jauh lebih tinggi daripada matahari walaupun tak begitu terang. Objek apa gerangan?...

sains | 16:22 WIB

Pusat Studi Objek Dekat Bumi NASA (CNEOS) telah mencatat lebih dari 32.000 asteroid yang berada dekat dengan Bumi....

sains | 15:44 WIB

Kontribusi Goodenough merevolusi bidang teknologi membuat namanya layak dikenang sebagai sosok penting....

sains | 13:54 WIB

Jika tidak ada yang dilakukan, tingkat diabetes akan terus meningkat di setiap negara selama 30 tahun ke depan....

sains | 18:50 WIB

Vladimir Putin, pertama kali mengumumkan pengembangan drone Poseidon dalam pidato kepada parlemen Rusia 2018 lalu....

sains | 18:26 WIB

Berikut adalah sederet mitos tentang daging kambing yang banyak dipercaya masyarakat. Benarkah?...

sains | 10:19 WIB

Apakah kalian tahu apa perbedaan antara pandemi dan endemi? Simak penjelasannya di sini....

sains | 20:20 WIB

Prosedur bariatrik ramai disorot setelah beberapa seleb Indonesia diketahui menjalani tindakan medis ini....

sains | 17:01 WIB

Begini akal-akalan Toyota untuk memikat orang agar tertarik dengan mobil listrik. Seperti apa?...

sains | 10:25 WIB

SATRIA adalah satelit yang dirancang untuk menjembatani kesenjangan digital di Indonesia....

sains | 15:42 WIB

Satelit Satria-1 milik Indonesia akhirnya berhasil diluncurkan, diklaim sebagai terbesar di Asia....

sains | 15:59 WIB

Simak penjelasan apa itu El Nino lengkap dan dampak hingga potensi bahayanya bagi Indonesia....

sains | 15:48 WIB

Sering berlama-lama di depan monitor atau ponsel? Leher terasa kaku bahkan cenderung nyeri?...

sains | 16:38 WIB

Apa saja tanda-tanda rabies pada anjing? Awas jangan sampai terkena gigitanya, ya! Bisa fatal!...

sains | 13:09 WIB
Tampilkan lebih banyak