Ilmuwan Klaim Ungkap Penyebab Kematian Firaun

Bagaimana cara ilmuwan mengetahui menyebab kematian Firaun ini?

Agung Pratnyawan
Jum'at, 19 Februari 2021 | 08:00 WIB
Ilustrasi Piramida. (pixabay/Nick115)

Ilustrasi Piramida. (pixabay/Nick115)

Hitekno.com - Ilmuwan dalam penelitian baru mengklaim telah berhasil mengungkap kematian Firaun Mesir Seqenenre Taa II. Salah satu penguasa penting di masanya.

Menurut hasil dari penelitian terbaru ini, ilmuwan mengklaim kalau Firaun Mesir Seqenenre Taa II tewas saat berperang. Bagaimana mendapatkan kesimpulan ini?

Dalam studi computed tomography (CT) baru, mumi tersebut mengungkapkan luka wajah baru yang coba disamarkan oleh pembalsem kuno.

Baca Juga: Timbunan Uang Palsu Mesir Kuno Ditemukan Ilmuwan di Situs Arkeologi

Mumi firaun itu memiliki irisan besar di dahinya, luka di sekitar mata dan pipinya, serta luka tusukan di dasar tengkorak yang mungkin telah mencapai batang otak.

Saat perang berlangsung, pemimpin Mesir ini tampaknya dikepung oleh para penyerang.

"Ini menunjukkan bahwa Seqenenre benar-benar berada di garis depan dengan tentaranya, mempertaruhkan nyawanya untuk membebaskan Mesir," kata Sahar Saleem, profesor radiologi di Universitas Kairo, seperti dikutip dari Live Science, Kamis (18/2/2021).

Baca Juga: Makin Banyak, Arkeolog Temukan Total 60 Peti Mati Tersegel di Mesir

Seqenenre Taa II merupakan penguasa Mesir selatan antara sekitar 1558 SM dan 1553 SM. Seqenenre Taa II adalah ayah dari dua firaun, yaitu Kamose, penggantinya yang merupakan firaun terakhir dinasti ketujuh belas, dan Ahmose I, yang merupakan firaun pertama dinasti kedelapan belas.

Penemuan Mumi Firaun dilakukan sinar X. [Eurakalert]
Penemuan Mumi Firaun dilakukan sinar X. [Eurakalert]

Seqenenre Taa II memulai perang pembebasan melawan Hyksos, bangsa penggembala asal Asia yang hijrah ke Mesir kawasan timur Delta Nil.

Menurut laporan sejarah, Seqenenre Taa II memberontak terhadap penjajah setelah menerima keluhan dari raja Hyksos bahwa suara kuda nil di kolam suci di Thebes mengganggu tidurnya.

Baca Juga: Usai Sebut Piramida Dibangun Alien, Elon Musk Langsung Diundang ke Mesir

Atas tuduhan yang dibuat-buat ini, raja Hyksos menuntut kolam suci dihancurkan dan itu merupakan penghinaan besar bagi Seqenenre Taa II.

Penghinaan tersebut mungkin merupakan awal dari perang. Catatan sejarah menulis bahwa putra Seqenenre Taa II dan penerus langsungnya, Kamose, tewas dalam pertempuran melawan Hyksos.

Tidak ada yang tahu apa yang terjadi pada firaun, bahkan setelah muminya ditemukan pada 1886.

Baca Juga: Kepala Patung Firaun Muda Dilelang di Inggris, Picu Kemarahan Pejabat Mesir

Para arkeolog melihat luka di tengkorak dan berspekulasi bahwa dia telah terbunuh dalam pertempuran atau mungkin dibunuh dalam kudeta istana.

Para arkeolog abad ke-19 yang menemukan mumi itu melaporkan bau busuk ketika peti mati dibuka, membuat para ahli curiga bahwa mumi itu dibalsem dengan tergesa-gesa di medan perang.

Piramida Giza, Mesir (Pixabay/WaSZI)
Piramida Giza, Mesir (Pixabay/WaSZI)

Studi baru menggunakan sinar-X dari berbagai sudut untuk membangun gambar 3D mumi firaun.

Jenazah firaun berada dalam kondisi yang buruk, dengan tulang yang terkelupas dan kepala terlepas dari bagian tubuh lainnya.

Luka di dahi firaun sepanjang 7 sentimeter kemungkinan akibat pukulan kapak atau pedang.

Luka lainnya yang berpotensi fatal ditemukan di atas mata kanan firaun sepanjang 3,2 sentimeter.

Lebih banyak luka ditemukan di hidung, mata kanan, dan pipi kanan yang mungkin digoreskan oleh gagang kapak atau tongkat tumpul.

Selain itu, para ahli juga menemukan satu set patah tulang tengkorak yang ditutupi bahan pembalseman. Kerusakan tampaknya disebabkan oleh belati dan benda tumpul yang berat.

Karena tangan mumi ditekuk dan terkepal, para ahli menduga tangan Seqenenre Taa II terikat ketika dia meninggal. Meski Seqenenre Taa II kehilangan nyawa, penerusnya akhirnya memenangkan perang.

Itulah hasil penelitan baru yang mendapati apa penyebab kematian Firaun Mesir Seqenenre Taa II. (Suara.com/ Lintang Siltya Utami).

Berita Terkait
TERKINI

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB

Apa saja fitur canggih yang ada di CBR 150? Simak rinciannya di bawah ini....

sains | 12:12 WIB

Pertamina Foundation bersama Fakultas Kehutanan UGM telah melakukan kerja sama rehabilitasi hutan "Hutan Pertamina UGM"...

sains | 14:04 WIB

Dengan memanfaatkan algoritma AI, perusahaan ini berhasil membuka jalan bagi pengembangan obat terobosan potensial....

sains | 16:10 WIB

Objek ini punya suhu jauh lebih tinggi daripada matahari walaupun tak begitu terang. Objek apa gerangan?...

sains | 16:22 WIB

Pusat Studi Objek Dekat Bumi NASA (CNEOS) telah mencatat lebih dari 32.000 asteroid yang berada dekat dengan Bumi....

sains | 15:44 WIB

Kontribusi Goodenough merevolusi bidang teknologi membuat namanya layak dikenang sebagai sosok penting....

sains | 13:54 WIB

Jika tidak ada yang dilakukan, tingkat diabetes akan terus meningkat di setiap negara selama 30 tahun ke depan....

sains | 18:50 WIB

Vladimir Putin, pertama kali mengumumkan pengembangan drone Poseidon dalam pidato kepada parlemen Rusia 2018 lalu....

sains | 18:26 WIB

Berikut adalah sederet mitos tentang daging kambing yang banyak dipercaya masyarakat. Benarkah?...

sains | 10:19 WIB

Apakah kalian tahu apa perbedaan antara pandemi dan endemi? Simak penjelasannya di sini....

sains | 20:20 WIB

Prosedur bariatrik ramai disorot setelah beberapa seleb Indonesia diketahui menjalani tindakan medis ini....

sains | 17:01 WIB

Begini akal-akalan Toyota untuk memikat orang agar tertarik dengan mobil listrik. Seperti apa?...

sains | 10:25 WIB

SATRIA adalah satelit yang dirancang untuk menjembatani kesenjangan digital di Indonesia....

sains | 15:42 WIB

Satelit Satria-1 milik Indonesia akhirnya berhasil diluncurkan, diklaim sebagai terbesar di Asia....

sains | 15:59 WIB

Simak penjelasan apa itu El Nino lengkap dan dampak hingga potensi bahayanya bagi Indonesia....

sains | 15:48 WIB

Sering berlama-lama di depan monitor atau ponsel? Leher terasa kaku bahkan cenderung nyeri?...

sains | 16:38 WIB

Apa saja tanda-tanda rabies pada anjing? Awas jangan sampai terkena gigitanya, ya! Bisa fatal!...

sains | 13:09 WIB
Tampilkan lebih banyak