Cari Cuan Asal-asalan, Negara Maju Dituding Jadi Biang Keladi Kerusakan Iklim

"Sudah saatnya mereka membayar pajak karbon global atas keuntungan mereka," kata PM Antigua dan Barbuda.

Cesar Uji Tawakal
Selasa, 15 November 2022 | 16:12 WIB
Ilustrasi kekeringan. (Pexels)

Ilustrasi kekeringan. (Pexels)

Hitekno.com - Para pemimpin dari negara-negara berkembang menuduh negara-negara kaya dan industri energi memicu perubahan iklim dan menuntut kompensasi atas kerusakan yang ditimbulkannya pada ekonomi mereka.

Sementara perusahaan minyak dan gas menuai keuntungan, negara-negara pulau kecil sedang dihancurkan oleh badai laut yang disebabkan oleh kenaikan permukaan laut, kata mereka.

Dilansir dari Russia Today, pada KTT iklim COP27 di Mesir pekan lalu (8/11/2022), Perdana Menteri Antigua dan Barbuda Gaston Browne mencatat bahwa "industri minyak dan gas terus menghasilkan keuntungan hampir 3 miliar dolar AS setiap hari," sementara "planet ini terbakar."

Baca Juga: Niagahoster: Twitter Blue Punya Potensi Besar untuk Strategi Marketing

"Sudah saatnya perusahaan-perusahaan ini dibuat untuk membayar pajak karbon global atas keuntungan mereka sebagai sumber pendanaan untuk kerugian dan kerusakan," tambah Browne.

Negara-negara miskin menunjuk pada kemunafikan rekan-rekan mereka yang lebih kaya, yang merupakan pendukung paling vokal untuk memangkas emisi sementara mereka sendiri menjadi pencemar terbesar setelah satu abad industrialisasi yang didorong oleh bahan bakar fosil.

Ilustrasi banjir. (Pixabay)
Ilustrasi banjir. (Pixabay)

Negara-negara berkembang sekarang bertanya bagaimana mereka akan dikompensasi atas banjir dan kekeringan yang dikaitkan dengan perubahan iklim.

Baca Juga: 7 Karakter Boruto yang Cocok Menggantikan Naruto Sebagai Hokage

"Saya di sini bukan untuk meminta salah satu dari Anda untuk mencintai orang-orang di negara saya dengan semangat yang sama seperti saya," kata perdana menteri Bahama, Philip Davis.

"Saya bertanya apa gunanya bagi Anda untuk memiliki jutaan pengungsi iklim untuk berubah menjadi puluhan juta, memberi tekanan pada sistem politik dan ekonomi di seluruh dunia."

Sementara itu, Presiden Senegal Macky Sall mengakui bahwa ekonomi negaranya tidak dapat segera beralih dari bahan bakar fosil tetapi mengatakan bahwa negara-negara berkembang yang lebih miskin di Afrika membutuhkan peningkatan dana dari negara-negara kaya untuk beradaptasi dengan iklim yang memburuk.

Baca Juga: Niatnya Cari Bangkai Pesawat PD 2 yang Hilang, Kru History Channel Malah Temukan Pecahan Pesawat Ulang-alik

"Mari kita perjelas, kita mendukung pengurangan emisi gas rumah kaca. Tetapi kami orang Afrika tidak dapat menerima bahwa kepentingan vital kami diabaikan," katanya.

Berita Terkait
TERKINI

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB

Apa saja fitur canggih yang ada di CBR 150? Simak rinciannya di bawah ini....

sains | 12:12 WIB

Pertamina Foundation bersama Fakultas Kehutanan UGM telah melakukan kerja sama rehabilitasi hutan "Hutan Pertamina UGM"...

sains | 14:04 WIB

Dengan memanfaatkan algoritma AI, perusahaan ini berhasil membuka jalan bagi pengembangan obat terobosan potensial....

sains | 16:10 WIB

Objek ini punya suhu jauh lebih tinggi daripada matahari walaupun tak begitu terang. Objek apa gerangan?...

sains | 16:22 WIB

Pusat Studi Objek Dekat Bumi NASA (CNEOS) telah mencatat lebih dari 32.000 asteroid yang berada dekat dengan Bumi....

sains | 15:44 WIB

Kontribusi Goodenough merevolusi bidang teknologi membuat namanya layak dikenang sebagai sosok penting....

sains | 13:54 WIB

Jika tidak ada yang dilakukan, tingkat diabetes akan terus meningkat di setiap negara selama 30 tahun ke depan....

sains | 18:50 WIB

Vladimir Putin, pertama kali mengumumkan pengembangan drone Poseidon dalam pidato kepada parlemen Rusia 2018 lalu....

sains | 18:26 WIB

Berikut adalah sederet mitos tentang daging kambing yang banyak dipercaya masyarakat. Benarkah?...

sains | 10:19 WIB

Apakah kalian tahu apa perbedaan antara pandemi dan endemi? Simak penjelasannya di sini....

sains | 20:20 WIB

Prosedur bariatrik ramai disorot setelah beberapa seleb Indonesia diketahui menjalani tindakan medis ini....

sains | 17:01 WIB

Begini akal-akalan Toyota untuk memikat orang agar tertarik dengan mobil listrik. Seperti apa?...

sains | 10:25 WIB

SATRIA adalah satelit yang dirancang untuk menjembatani kesenjangan digital di Indonesia....

sains | 15:42 WIB

Satelit Satria-1 milik Indonesia akhirnya berhasil diluncurkan, diklaim sebagai terbesar di Asia....

sains | 15:59 WIB

Simak penjelasan apa itu El Nino lengkap dan dampak hingga potensi bahayanya bagi Indonesia....

sains | 15:48 WIB

Sering berlama-lama di depan monitor atau ponsel? Leher terasa kaku bahkan cenderung nyeri?...

sains | 16:38 WIB

Apa saja tanda-tanda rabies pada anjing? Awas jangan sampai terkena gigitanya, ya! Bisa fatal!...

sains | 13:09 WIB
Tampilkan lebih banyak