Disangka Reptil Raksasa, Ternyata Fosil Ikan Besar dari Zaman Dinosaurus

Saking besarnya, ilmuwan sebut ikan ini seukuran hiu putih.

Agung Pratnyawan
Rabu, 17 Februari 2021 | 19:30 WIB
Ilustrasi penemuan fosil. (Shutterstock)

Ilustrasi penemuan fosil. (Shutterstock)

Hitekno.com - Para ilmuwan dikagetkan dengan penemuan fosil ikan dengan ukuran besar. Bahkan sisa makhluk dari zaman dinosaurus ini diduga punya ukuran sebesar hiu putih.

Menurut para ilmuwan dari University of Portsmouth, kolektor yang menemuka fosil ini awalnya mengira sebagai reptil terbang raksasa.

Namun setelah dipelajari lebih lanjut, ternyata adalah fosil ikan dari zaman dinosaurus yang memiliki ukuran besar.

Baca Juga: Tertua di Dunia, Ilmuwan Temukan Fosil Jamur Berusia 635 Juta Tahun

Spesies tersebut adalah coelacanth "fosil hidup" yang masih berenang di laut, bertahan dari kepunahan yang membunuh dinosaurus.

Ikan coelacanth pertama kali berevolusi 400 juta tahun lalu. Spesies tersebut sudah lama diyakini punah, tetapi pada 1938 seekor coelacanth hidup ditemukan di Afrika Selatan.

Fosil ikan coelacanth. (University of Portsmouth)
Fosil ikan coelacanth. (University of Portsmouth)

Profesor David Martill, ahli paleontologi, diminta untuk mengidentifikasi tulang besar di koleksi pribadi yang disimpan di London setelah kolektor membeli fosil tersebut yang mengira itu mungkin bagian dari tengkorak pterodactyl.

Baca Juga: Ilmuwan Temukan Fosil Nenek Moyang Bintang Laut Berusia 480 Juta Tahun

Tetapi Profesor Martill terkejut karena menemukan itu sebenarnya bukan tulang tunggal, tetapi terdiri dari banyak lempengan tulang tipis.

"Plat-plat tulang tipis itu disusun seperti sebuah barel, tetapi dengan tiang-tiang yang melingkar. Hanya satu hewan yang memiliki struktur seperti itu dan itu adalah coelacanth," kata Profesor Martill, seperti dikutip dari Independent, Rabu (17/2/2021).

Meski kolektor tersebut kecewa, temuan ini menarik minat para ilmuwan karena belum ada coelacanth yang pernah ditemukan di deposit fosfat Maroko dan contoh ini berukuran sangat besar.

Baca Juga: Ditemukan Fosil Hiu Langka Terbesar, Giginya Jadi Sorotan Ilmuwan

Profesor Martill bekerja sama dengan ahli paleontologi Brasil terkemuka Dr Paulo Brito dari State University of Rio de Janeiro, untuk mengidentifikasi fosil tersebut.

Fosil ikan coelacanth. (University of Portsmouth)
Fosil ikan coelacanth. (University of Portsmouth)

Dalam penelitian yang dipublikasikan di Cretaceous Research, para ahli mengatakan fosil itu telah tertanam dalam blok fosfat, didukung dengan plester dan ditutupi lapisan pernis, yang menyebabkan tulang menjadi coklat.

Tak hanya itu, fosil ditemukan di sebelah pterodactyl yang membuktikan bahwa hewan itu hidup di Zaman Kapur atau sekitar 66 juta tahun yang lalu.

Baca Juga: Ditemukan Fosil Dinosaurus Terbesar di Dunia, Berusia 98 Juta Tahun

Ukuran paru-paru yang tidak normal menunjukkan panjangnya sekitar 5 meter, jauh lebih besar daripada coelacanth yang terancam punah yang tumbuh hingga maksimum 2 meter.

Fosil tersebut sekarang dikembalikan ke Maroko, di mana itu akan ditambahkan ke koleksi di Departemen Geologi di Hassan II University of Casablanca.

Itulah temuan fosil ikan coelacanth dari zaman dinosaurus yang awalnya sempat diduga sebagai fosil reptil raksasa. (Suara.com/ Lintang Siltya Utami).

Berita Terkait
TERKINI

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB

Apa saja fitur canggih yang ada di CBR 150? Simak rinciannya di bawah ini....

sains | 12:12 WIB

Pertamina Foundation bersama Fakultas Kehutanan UGM telah melakukan kerja sama rehabilitasi hutan "Hutan Pertamina UGM"...

sains | 14:04 WIB

Dengan memanfaatkan algoritma AI, perusahaan ini berhasil membuka jalan bagi pengembangan obat terobosan potensial....

sains | 16:10 WIB

Objek ini punya suhu jauh lebih tinggi daripada matahari walaupun tak begitu terang. Objek apa gerangan?...

sains | 16:22 WIB

Pusat Studi Objek Dekat Bumi NASA (CNEOS) telah mencatat lebih dari 32.000 asteroid yang berada dekat dengan Bumi....

sains | 15:44 WIB

Kontribusi Goodenough merevolusi bidang teknologi membuat namanya layak dikenang sebagai sosok penting....

sains | 13:54 WIB

Jika tidak ada yang dilakukan, tingkat diabetes akan terus meningkat di setiap negara selama 30 tahun ke depan....

sains | 18:50 WIB

Vladimir Putin, pertama kali mengumumkan pengembangan drone Poseidon dalam pidato kepada parlemen Rusia 2018 lalu....

sains | 18:26 WIB

Berikut adalah sederet mitos tentang daging kambing yang banyak dipercaya masyarakat. Benarkah?...

sains | 10:19 WIB

Apakah kalian tahu apa perbedaan antara pandemi dan endemi? Simak penjelasannya di sini....

sains | 20:20 WIB

Prosedur bariatrik ramai disorot setelah beberapa seleb Indonesia diketahui menjalani tindakan medis ini....

sains | 17:01 WIB

Begini akal-akalan Toyota untuk memikat orang agar tertarik dengan mobil listrik. Seperti apa?...

sains | 10:25 WIB

SATRIA adalah satelit yang dirancang untuk menjembatani kesenjangan digital di Indonesia....

sains | 15:42 WIB

Satelit Satria-1 milik Indonesia akhirnya berhasil diluncurkan, diklaim sebagai terbesar di Asia....

sains | 15:59 WIB

Simak penjelasan apa itu El Nino lengkap dan dampak hingga potensi bahayanya bagi Indonesia....

sains | 15:48 WIB

Sering berlama-lama di depan monitor atau ponsel? Leher terasa kaku bahkan cenderung nyeri?...

sains | 16:38 WIB

Apa saja tanda-tanda rabies pada anjing? Awas jangan sampai terkena gigitanya, ya! Bisa fatal!...

sains | 13:09 WIB
Tampilkan lebih banyak