Tertua di Dunia, Ilmuwan Temukan Fosil Jamur Berusia 635 Juta Tahun

Fosil jamur tertua di dunia tersebut berusia 635 Juta Tahun

Dinar Surya Oktarini

Posted: Selasa, 02 Februari 2021 | 15:15 WIB
Ilustrasi jamur. (Pixabay)

Ilustrasi jamur. (Pixabay)

Hitekno.com - Jamur darat tertua di dunia berusia 635  juta tahun berhasil ditemukan ilmuwan di sebuah gua di China Selatan

Mikrofosil ini berukuran terlalu kecil untuk dilihat dengan mata telanjang.

Temuan tersebut mendorong kemunculan jamur darat sekitar 240 juta tahun, ke periode yang dikenal sebagai Bumi Bola Salju, ketika planet masih berupa es dari 750 juta hingga 580 juta tahun lalu.

Baca Juga: Potret Dispenser Jadul, Netizen Kira Berasal dari Majapahit

Kehadiran jamur tanah pada titik kritis ini telah membantu Bumi beralih dari bola es beku, menjadi planet yang memiliki beragam ekosistem dan dapat menampung kehidupan.

Para ilmuwan menemukan fosil filamen seperti benang yang merupakan ciri khas struktur jamur di bebatuan sedimen dari Formasi Duoshantuo China di Provinsi Guizhou, berasal dari periode Ediacaran atau sekitar 635 juta hingga 541 juta tahun lalu.

Jamur tertua di dunia. [Nature Communication]
Jamur tertua di dunia. [Nature Communication]

"Mengidentifikasi batuan yang mungkin mengandung fosil mikroskopis membutuhkan keberuntungan dan juga keterampilan," kata Shuhai Xiao, profesor geosains di Virginia College of Science (VT), seperti dikutip dari Live Science, Selasa (2/2/2021).

Baca Juga: Pasangan Satpol PP dan Suster Minta Nama Bayi, Netizen Beri Saran Kocak Ini

Untuk menemukan fosil tersebut, para peneliti menggiling irisan batu yang cukup tipis untuk ditembus cahaya, dengan ketebalan tidak lebih dari 0,002 inci.

Penelitian mikroskop mengungkap sulur kecil jamur, yang diameternya hanya kira-kira 1/10 lebar rambut manusia. Di bawah pengamatan mikroskop, jejak karbon organik dalam fosil lebih gelap daripada batuan yang mengelilinginya.

Para ilmuwan juga menggunakan mikroskop yang lebih canggih untuk memeriksa fosil dan membuat salinan digital dari strukturnya.

Baca Juga: Terpopuler: HP Murah RAM Besar dan Meme Susi Pudjiastuti

"Untungnya, banyak bagian dari struktur itu dilestarikan dengan sangat baik dalam tiga dimensi," ucap Tian Gan, ilmuwan di Akademi Ilmu Pengetahuan China, Beijing.

Filamen bercabang tersebut mengungkapkan bahwa fosil itu berasal dari biologis, bukan mineral. Meskipun beberapa jenis bakteri juga menghasilkan cabang, analog terdekat untuk jenis filamen ini adalah jamur.

Penemuan jamur tertua di dunia ini telah dipublikasi secara online di jurnal Nature Communications pada 28 Januari. (Suara.com/Lintang Siltya Utami)

Baca Juga: Mengerikan, Jamur Jenis Baru Ini Ubah Lalat Jadi Zombie

Berita Terkait
Berita Terkini

Menyambut tahun 2025, terdapat beberapa kunci tren yang diprediksi akan terus membentuk masa depan biometrik di pasar In...

sains | 15:42 WIB

Tidak hanya direncanakan sebagai objek wisata, air dari Sendang Tirto Wiguno juga akan diolah menjadi air minum bagi war...

sains | 20:58 WIB

Keputih, yang dulunya menjadi tempat pembuangan akhir (TPA) Kota Surabaya, kini telah bertransformasi menjadi kampung la...

sains | 20:50 WIB

Program Kampung Berseri Astra (KBA) telah menjadi harapan baru bagi warga di kawasan 13 Ulu....

sains | 20:42 WIB

Setaman adalah nama singkatan dari Sehat Perkata dan Nayaman....

sains | 16:31 WIB