Ilmuwan Ungkap Pendeteksi Kanker dan Tumor Tahap Awal, Jamur Jadi Senjatanya, Kok Bisa?

Ilmuwan bisa mendeteksi adanya tumor ataupun kanker dengan metode baru. Begini penjelasannya.

Cesar Uji Tawakal

Posted: Selasa, 04 Oktober 2022 | 16:00 WIB
Ilustrasi penderita tumor. (Pexels)

Ilustrasi penderita tumor. (Pexels)

Hitekno.com - Sampai sekarang, ada penelitian terbatas tentang jamur pada tumor, dengan para ilmuwan berasumsi bahwa kehadiran fungi jarang terjadi pada jaringan kanker.

Dilansir dari Sputnik News, skrining sampel darah untuk tanda-tanda jamur dalam tubuh manusia mungkin menawarkan metode baru untuk deteksi dini kanker, menurut penelitian baru.

Ilmuwan Israel bergabung dengan rekan-rekannya di AS untuk mempelajari tumor dari 17.000 pasien kanker untuk menentukan jenis dan jumlah jamur yang hidup di jaringan kanker.

Penelitian terbatas di masa lalu menunjukkan bahwa keberadaan jamur dalam tumor jarang terjadi.

Ilustrasi obat-obatan. (Pixabay/ Arek Socha)
Ilustrasi obat-obatan. (Pixabay/ Arek Socha)

Namun, sebuah penelitian, yang diterbitkan dalam jurnal Cell, mengungkapkan bahwa banyak tumor mengandung kawanan jamur.

Selain itu, ketika jamur menumpahkan DNA ke dalam darah, ia menawarkan metode baru untuk mendeteksi kanker pada tahap awal dan, karenanya, membentuk pengobatan terbaik.

"Kami terkejut menemukan bahwa sebenarnya lebih umum menemukan tumor dengan jamur daripada tanpanya," kata Dr Ilana Livyatan dari Weizmann Institute of Science, yang merupakan bagian dari kolaborasi dengan University of California San Diego School of Medicine.

Tel Aviv University dan Sheba Medical Center juga berkontribusi pada penelitian tersebut, berjudul 'Pan-cancer analyses reveal cancer-type-specific fungal ecologies and bacteriome interactions'.

×
Zoomed
Berita Terkait Berita Terkini

Bukan sekadar hiburan, film horor ternyata 'gym' bagi otak Anda. Pakar psikologi ungkap bagaimana adegan seram bisa mela...

sains | 10:55 WIB

Ilmuwan menemukan masker dan cangkir berusia 5.000 tahun yang terbuat dari tulang manusia di China....

sains | 12:41 WIB

BMKG ungkap biang kerok cuaca panas menyengat. Bukan gelombang panas, ini kombinasi dari musim pancaroba dan posisi mata...

sains | 16:20 WIB

Para ilmuwan berhasil membuat AI menciptakan virus yang dapat membunuh bakteri....

sains | 13:27 WIB

Durasi terjadinya gerhana bulan pada 7 September 2025, mulai dari fase awal hingga akhir, berlangsung selama sekitar 5 j...

sains | 17:50 WIB