Penganut Bumi Datar Punya Teori Lain Bentuk Planet Kita, Apa Itu?

Forum Masyarakat Bumi Datar yang bernama Varuag, membuat teori tak terduga ini.

Agung Pratnyawan
Senin, 07 September 2020 | 13:37 WIB
Ilustrasi Bumi Datar. (Shutterstock)

Ilustrasi Bumi Datar. (Shutterstock)

Hitekno.com - Banyak teroi mengenai bentuk planet tempat manusia tinggal. Namun paling banyak mencuri perhatian adalah mereka para penganut Bumi datar.

Para penganut Bumi datat, kembali menarik perhatian dengan membagikan satu teori konspirasi yang mengklaim kalau bentuk Bumi kita menyerupai donat.

Disampaikan pada 2012 lalu, salah satu peserta Forum Masyarakat Bumi Datar yang bernama Varuag, membuat teori tak terduga ini.

Baca Juga: Selain Bumi Datar, Ini Teori Lain Soal Bentuk Planet Kita Ini

"Saya akan menyatakan teori saya, dan kemudian kita dapat menyesuaikannya dengan menunjukkan kekurangan dan melihat apakah kita dapat memikirkan argumen yang akan melawan kekurangan ini," ujarnya seperti dilansir dari Indy100, Senin (7/9/2020).

"Saya punya teori bahwa Bumi sebenarnya berbentuk seperti torus (berbentuk donat). Namun, cahayanya melengkung jadi kita tidak bisa membedakannya," lanjutnya.

Bumi berbentuk donat di luar angkasa. (Orion Arm)
Bumi berbentuk donat di luar angkasa. (Orion Arm)

Sadar betul dengan teori kontroversial yang dibuatnya, ia lantas membuat beberapa argumen untuk mendukung pernyataannya itu.

Baca Juga: Kecelakaan, Penganut Bumi Datar Ini Meninggal Dunia di Roket Buatannya

Jika Bumi berbentuk bulat, kenapa tidak ditemukan lubang atau bolongan di tengahnya? Untuk menjawab pertanyaan ini, ia menerangkan bahwa cahaya membelok dan mengikuti kelengkungan torus, sehingga membuat lubang 'tidak terlihat'.

Terkait alasan adanya pembengkokan cahaya, Varuag berpendapat bahwa gelombang radio dipantulkan oleh atmosfer. Dalam kehidupan nyata, ia mencontohkan proses ini sama dengan situasi manusia yang tidak perlu mendirikan beberapa menara, untuk memancarkan gelombang radio melintasi jarak yang sangat jauh.

"Gelombang cahaya juga dipantulkan dengan cara serupa. Saat kita melihat ke seberang, cahayanya berkurang saat ia bergerak, dan saat ia mencapai atmosfer, ia cukup berkurang untuk dipantulkan," lanjutnya.

Baca Juga: Ingin Buktikan Bumi Datar, Pria Ini Bakal Terbangkan Roket dari Antartika

"Cahaya kemudian akan mengenai sudut lain dari atmosfer dan seterusnya dan seterusnya, melengkung setiap saat. Ini memberi kesan bahwa Bumi itu datar, atau memiliki sedikit lengkungan," tutup Varuag antusias.

Itulah teori bentuk Bumi seperti donat yang diramaikan para penganut Bumi datar. (Suara.com/ Tivan Rahmat).

Baca Juga: Buktikan Teorinya, Penganut Bumi Datar Siap Gelar Tur Ke Antartika

Berita Terkait
TERKINI

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB

Apa saja fitur canggih yang ada di CBR 150? Simak rinciannya di bawah ini....

sains | 12:12 WIB

Pertamina Foundation bersama Fakultas Kehutanan UGM telah melakukan kerja sama rehabilitasi hutan "Hutan Pertamina UGM"...

sains | 14:04 WIB

Dengan memanfaatkan algoritma AI, perusahaan ini berhasil membuka jalan bagi pengembangan obat terobosan potensial....

sains | 16:10 WIB

Objek ini punya suhu jauh lebih tinggi daripada matahari walaupun tak begitu terang. Objek apa gerangan?...

sains | 16:22 WIB

Pusat Studi Objek Dekat Bumi NASA (CNEOS) telah mencatat lebih dari 32.000 asteroid yang berada dekat dengan Bumi....

sains | 15:44 WIB

Kontribusi Goodenough merevolusi bidang teknologi membuat namanya layak dikenang sebagai sosok penting....

sains | 13:54 WIB

Jika tidak ada yang dilakukan, tingkat diabetes akan terus meningkat di setiap negara selama 30 tahun ke depan....

sains | 18:50 WIB

Vladimir Putin, pertama kali mengumumkan pengembangan drone Poseidon dalam pidato kepada parlemen Rusia 2018 lalu....

sains | 18:26 WIB

Berikut adalah sederet mitos tentang daging kambing yang banyak dipercaya masyarakat. Benarkah?...

sains | 10:19 WIB

Apakah kalian tahu apa perbedaan antara pandemi dan endemi? Simak penjelasannya di sini....

sains | 20:20 WIB

Prosedur bariatrik ramai disorot setelah beberapa seleb Indonesia diketahui menjalani tindakan medis ini....

sains | 17:01 WIB

Begini akal-akalan Toyota untuk memikat orang agar tertarik dengan mobil listrik. Seperti apa?...

sains | 10:25 WIB

SATRIA adalah satelit yang dirancang untuk menjembatani kesenjangan digital di Indonesia....

sains | 15:42 WIB

Satelit Satria-1 milik Indonesia akhirnya berhasil diluncurkan, diklaim sebagai terbesar di Asia....

sains | 15:59 WIB

Simak penjelasan apa itu El Nino lengkap dan dampak hingga potensi bahayanya bagi Indonesia....

sains | 15:48 WIB

Sering berlama-lama di depan monitor atau ponsel? Leher terasa kaku bahkan cenderung nyeri?...

sains | 16:38 WIB

Apa saja tanda-tanda rabies pada anjing? Awas jangan sampai terkena gigitanya, ya! Bisa fatal!...

sains | 13:09 WIB
Tampilkan lebih banyak