Ditemukan Hiu Tanpa Kulit, Bikin Ilmuwan Kaget

Penemuan hiu tanpa kulit ini membuat para ilmuwan terkejut dan melakukan investigasi terhadap anatomi hewan.

Agung Pratnyawan
Sabtu, 29 Agustus 2020 | 06:00 WIB
Ilustrasi hiu putih besar. (Pixabay/ skeeze)

Ilustrasi hiu putih besar. (Pixabay/ skeeze)

Hitekno.com - Ilmuwan sedang dibuat kaget dengan penemuan hiu tanpa kulit di Sardinia. Satwa berjenis catshark ini punya penampakan yang unik karena kondisi saat ditemukan.

Penemuan hiu tanpa kulit ini membuat para ilmuwan terkejut dan melakukan investigasi terhadap anatomi hewan.

Penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Fish Biology ini, mengungkapkan bahwa ikan tersebut tidak memiliki struktur yang terkait dengan kulit elasmobranch, subkelas Chondrichthyes atau ikan bertulang rawan, termasuk hiu.

Baca Juga: Hiu Mulai Berkurang di Terumbu Karang, Survei Terbesar Ini Membuktikannya

Jenis ini diyakini sebagai satu-satunya hiu seperti itu yang ditemukan berenang bebas di laut.

Bagi hiu elasmobranch, kulit berperan penting sebagai bahan kimia dan pertahanan mekanis. Ini mengeluarkan lendir yang dianggap sebagai garis pertama dari sistem kekebalannya.

Lendir pada kulit ini dapat mencegah mikroba membentuk koloni di permukaannya karena mengandung protein antibakteri.

Baca Juga: Elang Ini Dikira Netizen Bawa Terbang Hiu, Ahli Biologi Angkat Suara

Kulit bagi hiu juga merupakan penghalang mekanis yang kuat terhadap predator dan ektoparasit tertentu.

Hiu tidak berkulit, Catshark. [Fish Biology]
Hiu tidak berkulit, Catshark. [Fish Biology]

Sayangnya, untuk ikan yang disebut blackmouth catshark (Galeus melastomus) ini, alat pelindung tersebut sama sekali tidak ada.

Pasalnya, dalam pemeriksaan "kulitnya" mengungkapkan bahwa ikan itu mengalami kekurangan yang parah dari semua struktur yang berhubungan dengan kulit, seperti epidermis, bagian dari dermis, dentikel dermal, dan gigi.

Baca Juga: "Hiu Paus" Ini Terdampar Saat Banjir, Video di Bawahnya Malah Bikin Geger

Ikan tersebut ditangkap dengan pukat pada Juli 2019 di kedalaman 500 meter di perairan Sardinia. Mengingat pentingnya kulit bagi kelangsungan hidup hiu, para ilmuwan melaporkan bahwa kondisi tersebut berpotensi fatal.

Menariknya, para ahli menemukan hiu itu berkembang dengan baik dan tampaknya dalam keadaan sehat.

Dilansir dari IFL Science, Jumat (28/8/2020), alasan mengapa hiu ini tidak memiliki gigi pun berkaitan dengan ulah manusia.

Baca Juga: Digigit Hiu Sepanjang 3,5 Meter, Pria Ini Akhirnya Meninggal

Hiu tidak berkulit, Catshark. [Fish Biology]
Hiu tidak berkulit, Catshark. [Fish Biology]

Para ilmuwan menyebut, kemungkinan paparan jangka panjang ke situs yang terkontaminasi bahan kimia bisa menjadi penyebabnya, serta pemanasan laut atau pengasaman karena perubahan iklim.

Meski begitu, tidak menutup kemungkinan itu juga dapat terjadi karena kesalahan alami selama perkembangan embrio hewan.

Kondisi lingkungan yang selalu berubah, para ilmuwan mendesak agar memahami kelainan semacam itu adalah langkah penting dalam melindungi hewan laut.

Itulah temuan hiu tanpa kulit yang mendadak membuat ilmuwan kaget. (Suara.com/ Lintang Siltya Utami).

Berita Terkait
TERKINI

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB

Apa saja fitur canggih yang ada di CBR 150? Simak rinciannya di bawah ini....

sains | 12:12 WIB

Pertamina Foundation bersama Fakultas Kehutanan UGM telah melakukan kerja sama rehabilitasi hutan "Hutan Pertamina UGM"...

sains | 14:04 WIB

Dengan memanfaatkan algoritma AI, perusahaan ini berhasil membuka jalan bagi pengembangan obat terobosan potensial....

sains | 16:10 WIB

Objek ini punya suhu jauh lebih tinggi daripada matahari walaupun tak begitu terang. Objek apa gerangan?...

sains | 16:22 WIB

Pusat Studi Objek Dekat Bumi NASA (CNEOS) telah mencatat lebih dari 32.000 asteroid yang berada dekat dengan Bumi....

sains | 15:44 WIB

Kontribusi Goodenough merevolusi bidang teknologi membuat namanya layak dikenang sebagai sosok penting....

sains | 13:54 WIB

Jika tidak ada yang dilakukan, tingkat diabetes akan terus meningkat di setiap negara selama 30 tahun ke depan....

sains | 18:50 WIB

Vladimir Putin, pertama kali mengumumkan pengembangan drone Poseidon dalam pidato kepada parlemen Rusia 2018 lalu....

sains | 18:26 WIB

Berikut adalah sederet mitos tentang daging kambing yang banyak dipercaya masyarakat. Benarkah?...

sains | 10:19 WIB

Apakah kalian tahu apa perbedaan antara pandemi dan endemi? Simak penjelasannya di sini....

sains | 20:20 WIB

Prosedur bariatrik ramai disorot setelah beberapa seleb Indonesia diketahui menjalani tindakan medis ini....

sains | 17:01 WIB

Begini akal-akalan Toyota untuk memikat orang agar tertarik dengan mobil listrik. Seperti apa?...

sains | 10:25 WIB

SATRIA adalah satelit yang dirancang untuk menjembatani kesenjangan digital di Indonesia....

sains | 15:42 WIB

Satelit Satria-1 milik Indonesia akhirnya berhasil diluncurkan, diklaim sebagai terbesar di Asia....

sains | 15:59 WIB

Simak penjelasan apa itu El Nino lengkap dan dampak hingga potensi bahayanya bagi Indonesia....

sains | 15:48 WIB

Sering berlama-lama di depan monitor atau ponsel? Leher terasa kaku bahkan cenderung nyeri?...

sains | 16:38 WIB

Apa saja tanda-tanda rabies pada anjing? Awas jangan sampai terkena gigitanya, ya! Bisa fatal!...

sains | 13:09 WIB
Tampilkan lebih banyak