OTW Merkurius, BepiColombo Rekam Pemandangan Menakjubkan di Dekat Bumi

BepiColombo terlihat "mengayun" untuk membantunya menuju perjalanan ke Merkurius

Dinar Surya Oktarini | Rezza Dwi Rachmanta
Minggu, 12 April 2020 | 16:45 WIB
BepiColombo yang merekam pemandangan dekat Bumi. (Twitter/ esaoperations)

BepiColombo yang merekam pemandangan dekat Bumi. (Twitter/ esaoperations)

Hitekno.com - Wahana pesawat luar angkasa yang tergabung dalam misi BepiColombo berhasil merekam pemandangan menakjubkan ketika dalam perjalanan (OTW atau One The Way) ke Merkurius.

Misi kolaborasi ilmuwan Eropa-Jepang, BepiColombo, telah menyelesaikan manuver "Flyby-nya" ke Bumi dalam perjalanan ke planet sasarannya, Merkurius.

Flyby merupakan sebuah penerbangan melewati satu titik, khususnya ketika pesawat luar angkasa mendekat ke sebuah planet atau Bulan untuk melakukan observasi.

Baca Juga: Saat Pandemi Corona, Begini Prosedur Astronot yang Dikirim ke Luar Angkasa

Namun kali ini wahana luar angkasa BepiColombo tak melakukan observasi di dekat Bumi, melainkan melakukan manuver untuk mengayunkan pesawat menuju pusat Tata Surya.

Untuk bergerak ke dalam Tata Surya, pesawat luar angkasa harus diperlambat, dan para ilmuwan menemukan ini dapat dilakukan dengan cara Flyby yang direncanakan dengan cermat.

BepiColombo dalam ''fase gerhana'' yang merekam pemandangan dekat Bumi. (Twitter/ esaoperations)
BepiColombo dalam ''fase gerhana'' yang merekam pemandangan dekat Bumi. (Twitter/ esaoperations)

Misi Flyby BepiColombo akan menggunakan Bumi sebagai "rem langit".

Baca Juga: Cukup Luas, Makam Korban Virus Corona di Iran Terlihat dari Luar Angkasa

Pesawat luar angkasa menggunakan tarikan gravitasi planet Bumi untuk memperlambat dan menekuk lintasannya menuju bagian dalam Tata Surya.

Ini adalah Flyby pertama BepiColombo dari 9 Flyby yang direncanakan untuk mencapai Merkurius.

Kabar gembira, misi Flyby terlaksana dengan sukses sehingga menghasilkan pemandangan menakjubkan ketika pesawat luar angkasa melintas dekat Bumi.

Baca Juga: Kawah Moreux di Mars Berhasil Diabadikan Pesawat Luar Angkasa ESA

Rincian misi Flyby BepiColombo. (ESA)
Rincian misi Flyby BepiColombo. (ESA)

Pesawat luar angkasa berhasil mengambil beberapa gambar indah dari planet kita saat melakukan pendekatan dengan jarak kurang dari 12.700 kilometer permukaan Bumi.

Dikutip dari IFLScience, manuver itu tidak memerlukan intervensi dari tim ilmuwan, meskipun mereka harus terus mengawasinya ketika pesawat luar angkasa melintasi bayangan Bumi selama 34 menit.

Itu adalah fase yang disebut "gerhana" karena pesawat luar angkasa berhenti menerima energi dari Matahari.

Baca Juga: SpaceX Siap Antar Turis Plesir ke Luar Angkasa Tahun Depan, Segini Tarifnya

"Fase gerhana ini adalah bagian yang paling rumit dari flyby. Itu ketika pesawat luar angkasa melewati bayangan planet Bumi dan tidak menerima sinar Matahari langsung untuk pertama kalinya setelah peluncuran," kata Elsa Montagnon, Manajer Operasi Pesawat Luar Angkasa BepiColombo untuk ESA.

Jika ingin melihat detik-detik wahana pesawat luar angkasa BepiColombo melakukan Flyby dan merekam pemandangan menakjubkan, kamu bisa mengunjungi situs ESA di sini.

BepiColombo adalah misi gabungan ilmuwan dari JAXA (Japan Aerospace Exploration Agency) dan ESA (European Space Agency) untuk meneliti medan magnet, struktur Merkurius, serta memahami bagaimana planet terkecil di Tata Surya itu terbentuk.

Berita Terkait
TERKINI

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB

Apa saja fitur canggih yang ada di CBR 150? Simak rinciannya di bawah ini....

sains | 12:12 WIB

Pertamina Foundation bersama Fakultas Kehutanan UGM telah melakukan kerja sama rehabilitasi hutan "Hutan Pertamina UGM"...

sains | 14:04 WIB

Dengan memanfaatkan algoritma AI, perusahaan ini berhasil membuka jalan bagi pengembangan obat terobosan potensial....

sains | 16:10 WIB

Objek ini punya suhu jauh lebih tinggi daripada matahari walaupun tak begitu terang. Objek apa gerangan?...

sains | 16:22 WIB

Pusat Studi Objek Dekat Bumi NASA (CNEOS) telah mencatat lebih dari 32.000 asteroid yang berada dekat dengan Bumi....

sains | 15:44 WIB

Kontribusi Goodenough merevolusi bidang teknologi membuat namanya layak dikenang sebagai sosok penting....

sains | 13:54 WIB

Jika tidak ada yang dilakukan, tingkat diabetes akan terus meningkat di setiap negara selama 30 tahun ke depan....

sains | 18:50 WIB

Vladimir Putin, pertama kali mengumumkan pengembangan drone Poseidon dalam pidato kepada parlemen Rusia 2018 lalu....

sains | 18:26 WIB

Berikut adalah sederet mitos tentang daging kambing yang banyak dipercaya masyarakat. Benarkah?...

sains | 10:19 WIB

Apakah kalian tahu apa perbedaan antara pandemi dan endemi? Simak penjelasannya di sini....

sains | 20:20 WIB

Prosedur bariatrik ramai disorot setelah beberapa seleb Indonesia diketahui menjalani tindakan medis ini....

sains | 17:01 WIB

Begini akal-akalan Toyota untuk memikat orang agar tertarik dengan mobil listrik. Seperti apa?...

sains | 10:25 WIB

SATRIA adalah satelit yang dirancang untuk menjembatani kesenjangan digital di Indonesia....

sains | 15:42 WIB

Satelit Satria-1 milik Indonesia akhirnya berhasil diluncurkan, diklaim sebagai terbesar di Asia....

sains | 15:59 WIB

Simak penjelasan apa itu El Nino lengkap dan dampak hingga potensi bahayanya bagi Indonesia....

sains | 15:48 WIB

Sering berlama-lama di depan monitor atau ponsel? Leher terasa kaku bahkan cenderung nyeri?...

sains | 16:38 WIB

Apa saja tanda-tanda rabies pada anjing? Awas jangan sampai terkena gigitanya, ya! Bisa fatal!...

sains | 13:09 WIB
Tampilkan lebih banyak