5 Suara Terkeras yang Pernah Muncul di Bumi, Salah Satunya dari Krakatau

Beberapa di antaranya merupakan fenomena alam, sedangkan salah satu di antaranya berasal dari peluncuran roket.

Agung Pratnyawan | Amelia Prisilia
Sabtu, 11 April 2020 | 09:45 WIB
Ilustrasi Gunung Anak Krakatau meletus. (BNPB)

Ilustrasi Gunung Anak Krakatau meletus. (BNPB)

Hitekno.com - Jabodetabek digegerkan dengan suara dentuman misterius yang dikonfirmasi bukan berasal dari Gunung Anak Krakatau. Throwback sejarahnya, letusan Gunung Krakatau pada 1883 ternyata merupakan salah satu dari 5 suara terkeras yang pernah muncul di Bumi.

Berbicara fungsi, telinga manusia merupakan indera penangkapan yang bertugas menangkap suara apapun. Wajar jika wilayah Jabodetabek dan sekitarnya digegerkan usai mendengar suara dentuman misterius yang terjadi pada Sabtu dini hari (11/4/2020) ini.

Pada dasarnya, batas normal pendengaran manusia berada pada 88 hingga 90 desibel. Percakapan manusia ada pada getaran suara 50 desibel, sedangkan suara kendaraan pada 70 desibel.

Baca Juga: JK Rowling Terkesima, Orangutan Ini Berinteraksi dengan Berang-berang

Sejarah mencatat, ada 5 suara terkeras yang pernah terdengar di Bumi hingga saat ini. Beberapa di antaranya merupakan fenomena alam, sedangkan salah satu di antaranya berasal dari peluncuran roket. Berikut 5 suara terkeras yang pernah terdengar di Bumi.

1. Paus Biru

Ilustrasi paus biru. (pixabay/Lekies)
Ilustrasi paus biru. (pixabay/Lekies)

Suara terkeras pertama datang dari Paus Biru yang mampu mengeluarkan suara sonar dengan getaran sebesar 188 desibel. Suara paling keras ini bahkan dapat terdengar hingga ratusan kilometer di bawah permukaan air.

Baca Juga: Polusi Berkurang, Pegunungan Himalaya Terlihat di India Setelah 30 Tahun

2. Peluncuran roket

Ilustrasi roket SpaceX. (Twitter/ @SpaceX)
Ilustrasi roket SpaceX. (Twitter/SpaceX)

Mengutip ZME Science, roket yang diterbangkan ke luar angkasa dengan berbagai tujuan ternyata dapat menghasilkan getaran suara yang keras hingga 165 desibel sampai 170 desibel yang jauh dari batas normal pendengaran manusia.

Hal ini yang membuat, siapapun yang menyaksikan peluncuran roket perlu mengenakan penutup telinga agar tidak kehilangan kemampuan pendengaran.

Baca Juga: Jatuh Kembali ke Bumi, Satelit Nusantara Dua Gagal Capai Orbit

3. Bom atom Hiroshima dan Nagasaki

Ilustrasi bom atom. (pixabay/AlexAntropov86)
Ilustrasi bom atom. (pixabay/AlexAntropov86)

Bom atom yang terjadi di Hiroshima dan Nagasaki menjadi salah satu momen yang menimbulkan suara terkeras yang pernah terdengar di Bumi. Ledakan bom atom ini menghasilkan getaran suara sebesar 210 desibel dalam jarak 250 meter.

Dengan tingkat getaran suara ini, manusia yang berada di lokasi tersebut dipastikan akan kehilangan kemampuan mendengarnya karena kejadian ini.

Baca Juga: Berbentuk Spiral dan Mirip UFO, Hewan Unik Ini Berhasil Diamati Ilmuwan

4. Meteor Tunguska

Ilustrasi meteor. (pixabay/AlexAntropov86)
Ilustrasi meteor. (pixabay/AlexAntropov86)

Jatuhnya meteor di Tunguska, Siberia menjadi salah satu kejadian yang menyebabkan ledakan besar berkekuatan 1.000 kali lipat dari bom atom Hiroshima dan Nagasaki.

Ledakan dahsyat layaknya bom seberat 1.000 mega ton ini menghasilkan getaran suara mencapai 300 desibel hingga 315 desibel.

5. Letusan Gunung Krakatau

Gunung Krakatau. (Krakatau-tour)
Gunung Krakatau. (Krakatau-tour)

Mengutip Science Alert, suara letusan Gunung Krakatau pada tahun 1883 masih menjadi suara terkeras yang pernah terdengar di Bumi. Getaran suara dari letusan ini mencapai 180 desibel yang terdengar hingga Australia.

Gunung berapi di Indonesia ini meletus dan memuntahkan material vulkanik hingga 25 kilometer yang membuatnya menjadi letusan gunung api paling besar di dunia.

Itu tadi 5 suara terkeras yang pernah terdengar di Bumi. Pada saat terjadi, tidak dapat dipungkiri bahwa suara ini menjadi teror bagi penduduk Bumi.

Melihat sejarah, letusan Gunung Krakatau memang menimbulkan suara terkeras yang pernah terdengar di Bumi. Namun, hingga saat ini, penyebab munculnya dentuman misterius yang terdengar pada Sabtu dini hari (11/4/2020) masih belum diketahui.

Berita Terkait
TERKINI

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB

Apa saja fitur canggih yang ada di CBR 150? Simak rinciannya di bawah ini....

sains | 12:12 WIB

Pertamina Foundation bersama Fakultas Kehutanan UGM telah melakukan kerja sama rehabilitasi hutan "Hutan Pertamina UGM"...

sains | 14:04 WIB

Dengan memanfaatkan algoritma AI, perusahaan ini berhasil membuka jalan bagi pengembangan obat terobosan potensial....

sains | 16:10 WIB

Objek ini punya suhu jauh lebih tinggi daripada matahari walaupun tak begitu terang. Objek apa gerangan?...

sains | 16:22 WIB

Pusat Studi Objek Dekat Bumi NASA (CNEOS) telah mencatat lebih dari 32.000 asteroid yang berada dekat dengan Bumi....

sains | 15:44 WIB

Kontribusi Goodenough merevolusi bidang teknologi membuat namanya layak dikenang sebagai sosok penting....

sains | 13:54 WIB

Jika tidak ada yang dilakukan, tingkat diabetes akan terus meningkat di setiap negara selama 30 tahun ke depan....

sains | 18:50 WIB

Vladimir Putin, pertama kali mengumumkan pengembangan drone Poseidon dalam pidato kepada parlemen Rusia 2018 lalu....

sains | 18:26 WIB

Berikut adalah sederet mitos tentang daging kambing yang banyak dipercaya masyarakat. Benarkah?...

sains | 10:19 WIB

Apakah kalian tahu apa perbedaan antara pandemi dan endemi? Simak penjelasannya di sini....

sains | 20:20 WIB

Prosedur bariatrik ramai disorot setelah beberapa seleb Indonesia diketahui menjalani tindakan medis ini....

sains | 17:01 WIB

Begini akal-akalan Toyota untuk memikat orang agar tertarik dengan mobil listrik. Seperti apa?...

sains | 10:25 WIB

SATRIA adalah satelit yang dirancang untuk menjembatani kesenjangan digital di Indonesia....

sains | 15:42 WIB

Satelit Satria-1 milik Indonesia akhirnya berhasil diluncurkan, diklaim sebagai terbesar di Asia....

sains | 15:59 WIB

Simak penjelasan apa itu El Nino lengkap dan dampak hingga potensi bahayanya bagi Indonesia....

sains | 15:48 WIB

Sering berlama-lama di depan monitor atau ponsel? Leher terasa kaku bahkan cenderung nyeri?...

sains | 16:38 WIB

Apa saja tanda-tanda rabies pada anjing? Awas jangan sampai terkena gigitanya, ya! Bisa fatal!...

sains | 13:09 WIB
Tampilkan lebih banyak