Dokter Pertama yang Temukan Pasien Virus Corona Dilaporkan Mendadak Hilang

Sang dokter dipaksa menandatangani dokumen yang menyatakan bahwa informasi yang dilontarkannya adalah palsu.

Agung Pratnyawan
Kamis, 02 April 2020 | 14:30 WIB
Ilustrasi dokter. (Pixabay)

Ilustrasi dokter. (Pixabay)

Hitekno.com - Seperti diberitakan sebelumnya, pandemi virus corona COVID-19 ini diduga berawal dari Wuhan, China. Seorang dokter asal Wuhan disebut-sebut sebagai yang pertama melaporkan temuan pasien virus corona.

Namun kabar terbarunya, Dr Ai Fen, dokter asal Wuhan, China yang termasuk orang pertama melaporkan penemuan pasien terinfeksi virus corona Covid-19 diketahui menghilang.

Sebelum dinyatakan menghilang, Dr Ai Fen sempat membeberkan informasi pasien pertama berlabel ‘virus corona SARS’. Publik berspekulasi bahwa sang dokter ditahan oleh aparat.

Baca Juga: Lawan Pandemi Corona, Suryo Prabowo: Kita Jadi Garda Depan Bukan Dokter

Dikutip dari Hops.id---jaringan Suara.com, Rabu (1/4/2020), berdasarkan laporan media Australia, Dr Ai Fen sebelumnya memberikan wawancara kepada sebuah media di China terkait pasien virus corona.

Ai Fen disebutkan mengungkap banyak data dan foto soal pasien Covid-19 yang ketika itu masih ditutup-tutupi pemerintah Tiongkok.

Ia mengatakan bahwa tujuanya melaporkan keberadaan virus jenis baru ini hanya ingin agar masyarakat dan pemerintah berhati-hati.

Baca Juga: Dokter di Papua Tangani Pasien Virus Corona Pakai Galon, Langka APD?

Namun wawancara dengan media itu langsung dicabut tidak beberapa lama setelah dirilis. Setelah itu, Dr Ai bersama delapan rekannya diinterogasi polisi.

Ilustrasi virus corona. (Pixabay)
Ilustrasi virus corona. (Pixabay)

Sang dokter dipaksa menandatangani dokumen yang menyatakan bahwa informasi yang dilontarkannya adalah palsu.

Virus tersebut telah menewaskan empat rekannya sesama dokter. Dr Ai Fen menyesal tidak membocorkan lebih banyak data sebelumnya.

Baca Juga: Berlapis-lapis, Dokter Ini Tunjukkan Cara Pakai APD sebelum Tangani Pasien

Padahal mereka sama-sama aktif memberikan data tentang virus corona kepada publik di China.

"Jika aku tahu apa yang akan terjadi hari ini, aku tidak akan peduli dengan teguran itu. Saya akan memberi tahu siapa pun dan di mana pun saya mau," kata Dr Ai, dilaporkan Daily Mail, Rabu (1/4/2020).

Penemuan Dr Ai Fen

Baca Juga: Dokter China Sebut 10 Persen Pasien Covid-19 Sembuh Kembali Terinfeksi

Pertama kali menerima laporan pasien berlabel ‘SARS corona virus’ pada bulan Desember tahun lalu, Dr Ai Fen langsung teringat epidemi SARS.

Dr Ai mengaku langsung keringat dingin setelah membaca hasil lab pasien tersebut. Ia kemudian membagikan laporan itu ke rekan sesama dokter yang satu departemen dengannya serta pihak otoritas rumah sakit.

"Malam itu, data dan foto-fotonya dibagikan ke mana-mana dengan screenshot dari laporan saya," kata Dr Ai.

Dua hari setelah menemukan dan membagikan data pasien ini, Dr Ai Fen dipanggil petinggi rumah sakit.

Dia bersama Li Wenliang –dokter sejawat yang aktif membagikan data corona– ditegur keras oleh kepala komite inspeksi disiplin rumah sakit. Keduanya dituduh menyebarkan desas-desus tak baik.

Bahkan, aparat kepolisian ikut memberikan teguran kepada dua dokter ini. Dr Ai dan Dr Li Wenliang dianggap menyebarkan informasi tidak benar secara online dan ilegal.

Dr Ai Fen berkata, "Aku kaget. Apa kesalahan yang telah aku perbuat? Mengetahui fakta bahwa virus yang signifikan telah ditemukan pada seorang pasien, masa saya sembunyikan ketika dokter lain menanyakannya?"

Belakangan, dokter mata Li Wenliang yang juga ditegur oleh rumah sakit menjadi korban meninggal Covid-19.

Tiga dokter lain yang mengetahui seluk-beluk pasien pertama virus corona di China juga dilaporkan meninggal dunia. Kekinian, Dr Ai Fen dinyatakan menghilang.

Untuk diketahui, kasus menghilangnya orang yang melaporkan virus corona di China terjadi beberapa kali. Diantaranya kasus jurnalis Chen Qiushi dan Fang Bin.

PIhak keluarga melaporkan kehilangan ini setelah Chen Qiushi mengunggah video tentang kondisi di dalam episentrum virus corona di media sosial pada 24 Januari 2020.

Disadur dari ABC News, Jumat (14/2/2020), Chen Qiushi, 34, telah hilang sejak Kamis (6/2/2020). Sementara, Fang Bin diduga menghilang sejak Minggu (9/2/2020).

Pada hari yang sama, Fang memposting video 12 detik yang menunjukkan selembar kertas tertulis "melawan semua warga negara, menyerahkan kekuatan pemerintah kembali kepada orang-orang", menurut laporan Quartz Rabu (12/2/2020).

Fang Bin dan Chen Qiushi, jurnalis China dilaporkan hilang setelah liput virus corona di Wuhan (Youtube & Twitter)
Fang Bin dan Chen Qiushi, jurnalis China dilaporkan hilang setelah liput virus corona di Wuhan (Youtube & Twitter)

Berdasarkan laporan seorang penyiar Hong Kong RTHK, ada petugas polisi berpakaian preman disertai oleh petugas pemadam kebakaran mendobrak pintu dan memasuk flat milik Fang.

Hua Yong, seorang seniman Tiongkok dan aktivis hak asasi manusia, mengatakan kepada Quartz bahwa teman-teman Fang memberitahu tentang penangkapan itu.

Itulah kabar menghilangnya Dr Ai Fen, dokter yang pertama melaporkan temuan pasien virus corona di Wuhan, China. Juga menghilangnya dua jurnalis di negeri tersebut. (Suara.com/ Rifan Aditya).

Berita Terkait
TERKINI

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB

Apa saja fitur canggih yang ada di CBR 150? Simak rinciannya di bawah ini....

sains | 12:12 WIB

Pertamina Foundation bersama Fakultas Kehutanan UGM telah melakukan kerja sama rehabilitasi hutan "Hutan Pertamina UGM"...

sains | 14:04 WIB

Dengan memanfaatkan algoritma AI, perusahaan ini berhasil membuka jalan bagi pengembangan obat terobosan potensial....

sains | 16:10 WIB

Objek ini punya suhu jauh lebih tinggi daripada matahari walaupun tak begitu terang. Objek apa gerangan?...

sains | 16:22 WIB

Pusat Studi Objek Dekat Bumi NASA (CNEOS) telah mencatat lebih dari 32.000 asteroid yang berada dekat dengan Bumi....

sains | 15:44 WIB

Kontribusi Goodenough merevolusi bidang teknologi membuat namanya layak dikenang sebagai sosok penting....

sains | 13:54 WIB

Jika tidak ada yang dilakukan, tingkat diabetes akan terus meningkat di setiap negara selama 30 tahun ke depan....

sains | 18:50 WIB

Vladimir Putin, pertama kali mengumumkan pengembangan drone Poseidon dalam pidato kepada parlemen Rusia 2018 lalu....

sains | 18:26 WIB

Berikut adalah sederet mitos tentang daging kambing yang banyak dipercaya masyarakat. Benarkah?...

sains | 10:19 WIB

Apakah kalian tahu apa perbedaan antara pandemi dan endemi? Simak penjelasannya di sini....

sains | 20:20 WIB

Prosedur bariatrik ramai disorot setelah beberapa seleb Indonesia diketahui menjalani tindakan medis ini....

sains | 17:01 WIB

Begini akal-akalan Toyota untuk memikat orang agar tertarik dengan mobil listrik. Seperti apa?...

sains | 10:25 WIB

SATRIA adalah satelit yang dirancang untuk menjembatani kesenjangan digital di Indonesia....

sains | 15:42 WIB

Satelit Satria-1 milik Indonesia akhirnya berhasil diluncurkan, diklaim sebagai terbesar di Asia....

sains | 15:59 WIB

Simak penjelasan apa itu El Nino lengkap dan dampak hingga potensi bahayanya bagi Indonesia....

sains | 15:48 WIB

Sering berlama-lama di depan monitor atau ponsel? Leher terasa kaku bahkan cenderung nyeri?...

sains | 16:38 WIB

Apa saja tanda-tanda rabies pada anjing? Awas jangan sampai terkena gigitanya, ya! Bisa fatal!...

sains | 13:09 WIB
Tampilkan lebih banyak