Mirip Virus Corona, Indonesia Pernah Dilanda Pandemi Serupa Tahun 1918

Mengejutkan, Indonesia menemapti urutan ketiga sebagai negara dengan tingkat kematian terbesar di dunia akibat Flu Spanyol ini.

Agung Pratnyawan | Amelia Prisilia
Selasa, 31 Maret 2020 | 19:00 WIB
Ilustrasi. (unsplash/purzlbaum)

Ilustrasi. (unsplash/purzlbaum)

Hitekno.com - Sebelum digemparkan dengan virus corona yang menjadi pandemi global, Indonesia dan dunia pernah dilanda pandemi flu 1918 yang juga dikenal sebagai Flu Spanyol. Menelan banyak korban jiwa, bagaimana Indonesia saat menghadapi wabah ini?

Berdasarkan sejarah, Flu Spanyol yang terjadi tahun 1918 begitu dahsyat meneror sebagian besar dunia kala itu. Penyakit ini bahkan mendapat sebutan sebagai Great Influenza Pandemic.

Mengutip Centers for Disease Control and Prevention, Flu Spanyol terjadi pada tahun 1918 hingga 1920 di seluruh dunia secara merata. Terjadi selama dua tahun, wabah Flu Spanyol ini setidaknya mengakibatkan meninggalnya 50 juta orang.

Baca Juga: Sambil Karantina Rumah, Kamu Bisa Ikut Ilmuwan Amati Penguin Antartika

Terjadi di hampir sebagian besar dunia, Indonesia juga menjadi salah satu negara yang terkena imbas Flu Spanyol pada tahun 1918.

Mengejutkan, Indonesia menempati urutan ketiga sebagai negara dengan tingkat kematian terbesar di dunia akibat Flu Spanyol ini. Di urutan pertama ada India dan urutan kedua ditempati oleh Afrika Selatan.

Ilustrasi virus corona. (Pixabay)
Ilustrasi virus corona. (Pixabay)

Berdasarkan data dari Mortality From The Influenza Pandemic of 1918-19 in Indonesia, terungkap bahwa setidaknya ada 4,26 sampai 4,37 juta penduduk Indonesia yang menjadi korban Flu Spanyol ini.

Baca Juga: Benarkah Ada Kemunculan UFO Saat Peluncuran Roket SpaceX?

Padahal, jumlah besar ini baru mencakup daerah Pulau Jawa dan Madura. Tidak diketahui jumlah korban jiwa di luar Jawa dan Madura kala itu.

Saat Flu Spanyol melanda, banyaknya korban jiwa di Indonesia diduga karena respon yang lambat dan sifat acuh tak acuh dari pemerintah atau warga setempat kala itu. Masyakarat Indonesia pada masanya percaya dengan banyak mitos yang dapat menangkal penyakit ini.

Ilustrasi rumah sakit yang sudah tua. (Pixabay/foundry)
Ilustrasi rumah sakit. (Pixabay/foundry)

Selain itu, kehidupan masyarakat Indonesia yang jauh dari kata bersih dan sehat membuat Flu Spanyol semakin parah dan memakan banyak korban jiwa.

Baca Juga: Sembuh dari Pemanasan Global, Lubang Ozon Bumi Mulai Tertutup

Penderita Flu Spanyol memiliki gejala yang mirip dengan pneumonia atau radang paru-paru. Hal ini yang membuatnya tidak jauh berbeda dengan virus corona yang kini begitu mewabah.

Penanganan Flu Spanyol ini cukup lama hingga memakan korban yang cukup banyak di seluruh dunia bahkan Indonesia. Jika virus corona masih disepelehkan, tidak dapat dipungkiri jika nasib yang sama akan terjadi di kemudian hari.

Baca Juga: Ahli Sebut Virus Corona Tak Tahan Panas, Bagaimana dengan Terik Matahari?

Berita Terkait
TERKINI

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB

Apa saja fitur canggih yang ada di CBR 150? Simak rinciannya di bawah ini....

sains | 12:12 WIB

Pertamina Foundation bersama Fakultas Kehutanan UGM telah melakukan kerja sama rehabilitasi hutan "Hutan Pertamina UGM"...

sains | 14:04 WIB

Dengan memanfaatkan algoritma AI, perusahaan ini berhasil membuka jalan bagi pengembangan obat terobosan potensial....

sains | 16:10 WIB

Objek ini punya suhu jauh lebih tinggi daripada matahari walaupun tak begitu terang. Objek apa gerangan?...

sains | 16:22 WIB

Pusat Studi Objek Dekat Bumi NASA (CNEOS) telah mencatat lebih dari 32.000 asteroid yang berada dekat dengan Bumi....

sains | 15:44 WIB

Kontribusi Goodenough merevolusi bidang teknologi membuat namanya layak dikenang sebagai sosok penting....

sains | 13:54 WIB

Jika tidak ada yang dilakukan, tingkat diabetes akan terus meningkat di setiap negara selama 30 tahun ke depan....

sains | 18:50 WIB

Vladimir Putin, pertama kali mengumumkan pengembangan drone Poseidon dalam pidato kepada parlemen Rusia 2018 lalu....

sains | 18:26 WIB

Berikut adalah sederet mitos tentang daging kambing yang banyak dipercaya masyarakat. Benarkah?...

sains | 10:19 WIB

Apakah kalian tahu apa perbedaan antara pandemi dan endemi? Simak penjelasannya di sini....

sains | 20:20 WIB

Prosedur bariatrik ramai disorot setelah beberapa seleb Indonesia diketahui menjalani tindakan medis ini....

sains | 17:01 WIB

Begini akal-akalan Toyota untuk memikat orang agar tertarik dengan mobil listrik. Seperti apa?...

sains | 10:25 WIB

SATRIA adalah satelit yang dirancang untuk menjembatani kesenjangan digital di Indonesia....

sains | 15:42 WIB

Satelit Satria-1 milik Indonesia akhirnya berhasil diluncurkan, diklaim sebagai terbesar di Asia....

sains | 15:59 WIB

Simak penjelasan apa itu El Nino lengkap dan dampak hingga potensi bahayanya bagi Indonesia....

sains | 15:48 WIB

Sering berlama-lama di depan monitor atau ponsel? Leher terasa kaku bahkan cenderung nyeri?...

sains | 16:38 WIB

Apa saja tanda-tanda rabies pada anjing? Awas jangan sampai terkena gigitanya, ya! Bisa fatal!...

sains | 13:09 WIB
Tampilkan lebih banyak