CEK FAKTA: Benarkah Abu Vulkanik Merapi Mampu Membunuh Virus Corona?

Benarkah abu vulkanik Merapi mampu membunuh virus corona?

Agung Pratnyawan
Jum'at, 19 Juni 2020 | 18:30 WIB
CEK FAKTA, konten yang klaim abu vulkanik Merapi dapat membunuh virus corona (Turnbackhoax.id)

CEK FAKTA, konten yang klaim abu vulkanik Merapi dapat membunuh virus corona (Turnbackhoax.id)

Hitekno.com - Sebuah akun Facebook membagikan postingan dengan narasi yang mengklaim kalau abu vulkanik Gunung Merapi mampu membunuh virus corona

Pemilik akun Facebook ini berkeyakinan virus corona dapat dibasmi lantaran abu vulkanik mengandung asam sulfat.

Berikut ini narasi yang ditulisnya.

Baca Juga: CEK FAKTA: Benarkah Penggunaan Barcode di Mal untuk Cari Pasien Covid-19?

“MERAPI erupsi…
Gk apa” …keluar sedikit” malah aman..
Abu vulkanik nya membunuh virus congorna…ehh..corona..karna mengandung asam sulfat”

Saat tangkapan layar diambil, postingan akun Facebook itu telah mendapat 6 like dan 4 komentar.

CEK FAKTA, konten yang klaim abu vulkanik Merapi dapat membunuh virus corona (Turnbackhoax.id)
CEK FAKTA, konten yang klaim abu vulkanik Merapi dapat membunuh virus corona (Turnbackhoax.id)

Benarkah abu vulkanik Merapi dapat membunuh virus corona?

Baca Juga: CEK FAKTA: Benarkah Megawati Potong Tumpeng di Meja dengan Lambang PKI?

Penjelasan

Berdasarkan penelusuran dan cek fakta Turnbackhoax.id -- jaringan Suara.com, Rabu (17/6/2020), klaim bahwa abu vulkanik Merapi dapat membunuh virus corona adalah tidak benar atau keliru. Informasi menyesatkan yang serupa juga beredar luas di Filipina.

Hal itu seperti dimuat dalam artikel AFP Fact Check berjudul "World Health Organization refutes misleading claim that volcanic ash can kill coronavirus".

Baca Juga: CEK FAKTA: Benarkah Wapres Maruf Amin Ungkap Buzzer Dipelihara Negara?

Tulisan yang diterbitkan pada Selasa, 10 Maret 2020 itu, menjelaskan bahwa belum ada penelitian yang menyebut abu vulkanik efektif membunuh COVID-19.

Penjelasan Cek Fakta, belum ada penelitian yang menyebut abu vulkanik efektif membunuh virus corona (Turnbackhoax.id)
Penjelasan Cek Fakta, belum ada penelitian yang menyebut abu vulkanik efektif membunuh virus corona (Turnbackhoax.id)

Menurut ahli kesehatan Filipina, tidak ada bukti ilmiah untuk klaim tersebut. Mereka juga memperingatkan terhadap bahaya abu vulkanik.

"Tidak ada bukti bahwa abu vulkanik dapat menghancurkan virus corona baru," kata perwakilan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Filipina mengatakan kepada AFP dalam sebuah pesan teks pada 7 Maret 2020.

Baca Juga: CEK FAKTA: Kelaparan saat Pandemi, Benarkah Kakek Ini Sampai Makan Kapuk?

"Sifat anti-virus yang diduga berasal dari abu vulkanik belum ditemukan. (Abu vulkanik) berbahaya bagi kesehatan dan dapat menyebabkan masalah pernapasan, masalah mata, dan iritasi kulit," imbuhnya.

Dilansir AyoYogya -- jaringan Suara.com, Jumat (10/4/2020), Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) juga telah membantah informasi yang viral itu.

Melalui cuitan di akun media sosialnya, @BPPTKG justru menyebut abu vulkanik dapat menyebabkan masalah kesehatan. Mulai dari masalah pernafasan, masalah mata, iritasi kulit, iritasi hidung dan tenggorokan, batuk, penyakit seperti bronkitis, dan ketidaknyamanan saat bernapas.

"Oleh karena itu, protokol pencegahan penyebaran Covid-19 harus tetap dilakukan dengan melaksanakan penjarakan fisik, tetap ikuti arahan pemerintah tentang tata cara pencegahan penyebaran Covid-19 ini," tulis BPPTKG.

BPPTKG meminta masyarakat tetap tenang dan selalu mengikuti informasi dari sumber-sumber terpercaya.

Kesimpulan

Hasil cek fakta pada postingan akun Facebook yang mengklaim abu vulkanik dapat membunuh virus corona itu termasuk dalam kategori Konten yang Menyesatkan atau Misleading Content.(Suara.com/ Rifan Aditya).

Referensi

https://factcheck.afp.com/world-health-organization-refutes-misleading-claim-volcanic-ash-can-kill-coronavirus

http://ayoyogya.com/read/2020/04/10/39087/abu-vulkanik-bisa-matikan-virus-corona-ini-kata-bpptkg

Berita Terkait
TERKINI

Seluruh transaksi di acara JakCloth Ramadan 2024 akan menggunakan QRIS dan transfer bank melalui BI FAST....

internet | 14:12 WIB

PointStar menyatakan dukungannya terhadap misi pemerintah dengan memungkinkan integrasi seluruh proses bisnis organisasi...

internet | 17:09 WIB

Grab menjadi perusahaan teknologi pertama yang menerima Sertifikat Penetapan Program Kepatuhan Persaingan Usaha dari KPP...

internet | 17:15 WIB

Seminar di UI memfokuskan pada perkembangan terkini dalam ilmu data, komputasi super, AI generatif, dan etika AI....

internet | 21:26 WIB

Dalam acara ini, peserta bertukar pendapat mengenai tren saat ini dan prospek masa depan AI dalam pendidikan....

internet | 16:31 WIB

Aplikasi Merchant BCA ini didesain sebagai solusi untuk memberdayakan bisnis dari berbagai skala....

internet | 09:36 WIB

Keberadaan CCTV selama ini nyatanya tak cukup mencegah aksi kejahatan....

internet | 12:24 WIB

Berdasarkan feedback pengguna, Samsung akan menyediakan opsi dan pengalaman yang semakin ditingkatkan melalui SamsungGal...

internet | 20:46 WIB

Nuon Digital Indonesia menjajakibisnis baru dan melakukan inovasi pada produk-produk andalannya....

internet | 17:48 WIB

Perubahan nama ini merupakan langkah strategis Google untuk menggabungkan chatbot Bard dan layanan AI lainnya di bawah s...

internet | 18:15 WIB

Program AI TEACH for Indonesia merupakan program pengembangan kapasitas yang bertujuan untuk mengembangkan lanskap pendi...

internet | 17:14 WIB

Pinhome mengumumkan kerja sama dengan BPJS Ketenagakerjaan dalam pengadaan proteksi keselamatan kerja bagi seluruh Rekan...

internet | 09:56 WIB

Didukung Kominfo dan universitas-universitas setempat, kampanye ini bertujuan mengeksplorasi lanskap AI dan mendiskusika...

internet | 11:44 WIB

Di 14 kota, ribuan driver Grab bersama keluarga nonton bareng film Srimulat: Hidup Memang Komedi...

internet | 08:56 WIB

Mengakses konten Premier League melalui situs web atau perangkat streaming tidak resmi akan membuat diri mereka rentan t...

internet | 08:46 WIB

Dell Technologies menyoroti tren-tren baru yang akan membentuk industri teknologi pada tahun 2024 dan di masa depan....

internet | 12:06 WIB

Meningkatkan sistem keamanan menjadi langkah yang baik, tetapi upaya tersebut hanya menjangkau permukaan penyalahgunaan ...

internet | 07:24 WIB
Tampilkan lebih banyak