Mitigasi Penyebaran Abu Vulkanik, Yandex Manfaatkan Model Jaringan Neural

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan keahlian dalam machine learning, analisis data dan meteorologi.

Agung Pratnyawan
Jum'at, 23 Februari 2024 | 12:33 WIB
Mitigasi Penyebaran Abu Vulkanik, Yandex Manfaatkan Model Jaringan Neural. (Yandex)

Mitigasi Penyebaran Abu Vulkanik, Yandex Manfaatkan Model Jaringan Neural. (Yandex)

Hitekno.com - Yandex mengperkenalkan layanan signifikan yang bisa memantau penyebaran abu vulkanik dan melakukan mitigasi terhadap dampak yang ditimbulkan pada masyarakat dan ekosistem.

Hal ini menandakan langkah signifikan Yandex dalam menanggapi permasalahan bencana alam yang dimiliki oleh seluruh dunia.

Abu vulkanik membawa partikel yang berbahaya dan bisa merusak lingkungan dengan dampak yang luas. Misalnya letusan dari Gunung Merapi di Indonesia, Fagradalsfjall di Islandia, dan Shiveluch di Rusia yang menimbulkan emisi abu dalam jumlah besar, sehingga mengganggu kehidupan sehari-hari dan menyebabkan risiko terhadap keselamatan publik dan infrastruktur.

Baca Juga: Gandeng Universitas Terkemuka di Indonesia, Yandex Gelar Kampanye Kecerdasan Buatan

Yandex menyoroti pentingnya mekanisme pemantauan dan respon yang efektif sebagai upaya meminimalisir perluasan dampak pasca letusan. Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan keahlian dalam machine learning, analisis data dan meteorologi.

Menggunakan model matematika yang canggih, neural networks (jaringan syaraf tiruan/JST) dan peta interaktif untuk pemantauan awan abu pasca letusan secara real-time.

Cara ini jadi salah satu langkah memberdayakan pihak berwenang dan masyarakat untuk mengimplementasikan model mitigasi penyebaran abu vulkanik.

Baca Juga: Apakah Abu Vulkanik Sama dengan Pasir untuk Konstruksi?

Mitigasi Penyebaran Abu Vulkanik, Yandex Manfaatkan Model Jaringan Neural. (Yandex)
Mitigasi Penyebaran Abu Vulkanik, Yandex Manfaatkan Model Jaringan Neural. (Yandex)

Penggunaan teknologi cloud dan layanan machine learning jadi solusi mumpuni dalam mengatasi beragam tantangan sosial, termasuk pemantauan fenomena alam. Mekanisme prakiraan penyebaran abu vulkanik penting untuk dibarengi dengan akses yang efektif dan cepat ke layanan pengujian hipotesis dan pelatihan model. Proyek kami siap diskalakan untuk memantau gunung berapi di seluruh dunia, mengatasi masalah mendesak mengenai letusan gunung berapi dan dampaknya,” komentar Anna Lemyakina, Direktur Proyek Strategis di Yandex Cloud dalam keterangan resmi Yandex (21/02/2024)

Layanan peta interaktif baru model ini tidak hanya melacak pergerakan abu vulkanik secara real-time, namun juga menyediakan prakiraan cuaca 24 jam, sehingga memfasilitasi langkah-langkah proaktif untuk mengurangi dampak abu vulkanik.

Dengan memanfaatkan Yandex DataSphere, machine learning yang dilatih pada beragam sumber data, seperti citra satelit dan pengamatan meteorologi, yang kemudian akan berkembang untuk mencakup data tinggi dan kepadatan abu. Akses ke peta tersedia berdasarkan permintaan dari organisasi internasional.

Baca Juga: Apa Saja Bahaya Abu Vulkanik untuk Kesehatan?

Saat ini inovasi pemetaan abu sedang berjalan untuk pemantauan gunung berapi di semenanjung Kamchatka di Rusia. Kedepannya, layanan dapat diperluas ke wilayah lain di dunia.

Yandex tetap berkomitmen menggunakan teknologi demi kepentingan masyarakat dan lingkungan. Melalui upaya kolaboratif ini, Yandex berharap dapat mengatasi tantangan global yang ditimbulkan oleh penyebaran abu vulkanik, sehingga berkontribusi nyata terhadap masyarakat, untuk menciptakan mitigasi yang lebih aman dan tangguh di seluruh dunia.

Di Yandex, salah satu prioritas kami adalah menggunakan teknologi untuk kebaikan yang lebih besar. Kami sangat senang bahwa upaya bersama seperti ini dapat menghasilkan proyek-proyek inovatif yang berpotensi memberikan manfaat bagi masyarakat lokal dan kesejahteraan mereka.” Tutup Alexander Popovskiy, VP Strategy di Yandex Search. 

Baca Juga: Apa Manfaat Abu Vulkanik? Ini 4 Produk yang Bikin Nggak Nyangka

Berita Terkait
TERKINI

Apa saja fitur canggih yang ada di CBR 150? Simak rinciannya di bawah ini....

sains | 12:12 WIB

Pertamina Foundation bersama Fakultas Kehutanan UGM telah melakukan kerja sama rehabilitasi hutan "Hutan Pertamina UGM"...

sains | 14:04 WIB

Dengan memanfaatkan algoritma AI, perusahaan ini berhasil membuka jalan bagi pengembangan obat terobosan potensial....

sains | 16:10 WIB

Objek ini punya suhu jauh lebih tinggi daripada matahari walaupun tak begitu terang. Objek apa gerangan?...

sains | 16:22 WIB

Pusat Studi Objek Dekat Bumi NASA (CNEOS) telah mencatat lebih dari 32.000 asteroid yang berada dekat dengan Bumi....

sains | 15:44 WIB

Kontribusi Goodenough merevolusi bidang teknologi membuat namanya layak dikenang sebagai sosok penting....

sains | 13:54 WIB

Jika tidak ada yang dilakukan, tingkat diabetes akan terus meningkat di setiap negara selama 30 tahun ke depan....

sains | 18:50 WIB

Vladimir Putin, pertama kali mengumumkan pengembangan drone Poseidon dalam pidato kepada parlemen Rusia 2018 lalu....

sains | 18:26 WIB

Berikut adalah sederet mitos tentang daging kambing yang banyak dipercaya masyarakat. Benarkah?...

sains | 10:19 WIB

Apakah kalian tahu apa perbedaan antara pandemi dan endemi? Simak penjelasannya di sini....

sains | 20:20 WIB

Prosedur bariatrik ramai disorot setelah beberapa seleb Indonesia diketahui menjalani tindakan medis ini....

sains | 17:01 WIB

Begini akal-akalan Toyota untuk memikat orang agar tertarik dengan mobil listrik. Seperti apa?...

sains | 10:25 WIB

SATRIA adalah satelit yang dirancang untuk menjembatani kesenjangan digital di Indonesia....

sains | 15:42 WIB

Satelit Satria-1 milik Indonesia akhirnya berhasil diluncurkan, diklaim sebagai terbesar di Asia....

sains | 15:59 WIB

Simak penjelasan apa itu El Nino lengkap dan dampak hingga potensi bahayanya bagi Indonesia....

sains | 15:48 WIB

Sering berlama-lama di depan monitor atau ponsel? Leher terasa kaku bahkan cenderung nyeri?...

sains | 16:38 WIB

Apa saja tanda-tanda rabies pada anjing? Awas jangan sampai terkena gigitanya, ya! Bisa fatal!...

sains | 13:09 WIB

Pernah melihat kucing yang bermain atau sekadar rehat secara syahdu di dalam kardus? Ternyata inilah sebabnya....

sains | 19:41 WIB
Tampilkan lebih banyak