Sambil Karantina Rumah, Kamu Bisa Ikut Ilmuwan Amati Penguin Antartika

Wow, kamu bisa mengamati koloni penguin di Antartika menggunakan data satelit NASA!

Agung Pratnyawan | Rezza Dwi Rachmanta
Selasa, 31 Maret 2020 | 16:30 WIB
Ilustrasi penguin di Antartika. (Pixabay/ Hans Huijskes)

Ilustrasi penguin di Antartika. (Pixabay/ Hans Huijskes)

Hitekno.com - Bagi kamu yang bosan di rumah dan ingin menambah pengetahuan soal penguin, kamu bisa bergabung dengan proyek ilmuwan satu ini. Tak perlu membayar, kamu hanya perlu koneksi internet dan kemauan bergabung menjadi citizen scientists atau ilmuwan-warga.

Melalui situs resmi yang dapat diakses situs Zooniverse.org, kamu bisa memilih untuk bergabung di proyek Penguin Watch.

Di tengah pandemi global virus corona yang membuat sebagian warga dunia harus melakukan karantina rumah dan menjaga jarak, ilmuwan bernama Heather Lynch mengajak orang-orang bergabung di Penguin Watch.

Baca Juga: Terseret Arus Air, Gerombolan Balon Penguin Ini Bikin Gemas

Heather Lynch merupakan seorang ahli statistik ekologi Stony Brook University di New York.

"Meskipun penguin adalah makhluk kharismatik dan satwa liar yang memang secara jelas bisa disurvei di Antartika, sampai saat ini, pengetahuan kita masih relatif sedikit terutama mengenai jumlah mereka di sana dan pendistribusiannya. Itulah mengapa survei di Antartika sangat sulit. Melalui proyek Penguin Watch, saya pikir kita dapat memanfaatkan antusiasme orang-orang lewat komputer ketika kita semua terjebak di dalam rumah," kata Heather Lynch kepada Space.com.

Proyek Penguin Watch bisa membuat kita menjadi ilmuwan warga yang berkontribusi mengamati penguin. (Zooniverse.org)
Proyek Penguin Watch bisa membuat kita menjadi ilmuwan warga yang berkontribusi mengamati penguin. (Zooniverse.org)

Meski sulit, di situlah satelit bisa berguna bagi para ilmuwan dan relawan.

Baca Juga: Tercyduk 'Wik Wik' dalam Selfie Selebgram, Ini 5 Fakta Penguin Afrika

Lynch dan rekan-rekannya menggunakan data yang dikumpulkan oleh beberapa jenis sistem orbital.

Program Landsat NASA menawarkan perspektif 40 tahun tentang aktivitas penguin dan Google Earth menarik data satelit yang dapat diakses publik.

Gambar penguin yang diamati melalui proyek Penguin Watch.  (Zooniverse.org)
Gambar penguin yang diamati melalui proyek Penguin Watch. (Zooniverse.org)

Dikutip dari Futurism, proyek Penguin Watch meminta orang untuk mengidentifikasi penguin-penguin di dalam foto yang diambil secara otomatis di dekat koloni mereka.

Baca Juga: Tersembunyi Selama 3.000 Tahun, 1,5 juta Penguin Ditemukan di Pulau Ini

Tetapi yang lain juga bergantung pada citra satelit untuk mengidentifikasi koloni tersebut.

Untuk level ilmuwan sendiri, mereka biasanya akan menemukan penguin dengan menyisir gambar satelit untuk mencari petak kotoran penguin, yang oleh para ilmuwan disebut sebagai "guano".

Penguin Watch telah memliliki lebih dari 9 ribu relawan.  (Zooniverse.org)
Penguin Watch telah memliliki lebih dari 9 ribu relawan. (Zooniverse.org)

Jika kamu merasa jijik dengan "guano" kamu tak perlu repot-repot mencarinya karena kamu masih bisa mencari data-data lain mengenai lucunya penguin Antartika di proyek Penguin Watch.

Baca Juga: Tak Selamanya Setia, Penguin Ini Kepergok Selingkuh di Penangkaran

Proyek ini sendiri sudah menjaring sekitar lebih dari 9.200 relawan untuk mengamati dan melakukan survei penguin Antartika.

Selain menambah pengetahuan, proyek Penguin Watch bisa mengusir kebosananmu saat melakukan karantina rumah.

Berita Terkait
TERKINI

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB

Apa saja fitur canggih yang ada di CBR 150? Simak rinciannya di bawah ini....

sains | 12:12 WIB

Pertamina Foundation bersama Fakultas Kehutanan UGM telah melakukan kerja sama rehabilitasi hutan "Hutan Pertamina UGM"...

sains | 14:04 WIB

Dengan memanfaatkan algoritma AI, perusahaan ini berhasil membuka jalan bagi pengembangan obat terobosan potensial....

sains | 16:10 WIB

Objek ini punya suhu jauh lebih tinggi daripada matahari walaupun tak begitu terang. Objek apa gerangan?...

sains | 16:22 WIB

Pusat Studi Objek Dekat Bumi NASA (CNEOS) telah mencatat lebih dari 32.000 asteroid yang berada dekat dengan Bumi....

sains | 15:44 WIB

Kontribusi Goodenough merevolusi bidang teknologi membuat namanya layak dikenang sebagai sosok penting....

sains | 13:54 WIB

Jika tidak ada yang dilakukan, tingkat diabetes akan terus meningkat di setiap negara selama 30 tahun ke depan....

sains | 18:50 WIB

Vladimir Putin, pertama kali mengumumkan pengembangan drone Poseidon dalam pidato kepada parlemen Rusia 2018 lalu....

sains | 18:26 WIB

Berikut adalah sederet mitos tentang daging kambing yang banyak dipercaya masyarakat. Benarkah?...

sains | 10:19 WIB

Apakah kalian tahu apa perbedaan antara pandemi dan endemi? Simak penjelasannya di sini....

sains | 20:20 WIB

Prosedur bariatrik ramai disorot setelah beberapa seleb Indonesia diketahui menjalani tindakan medis ini....

sains | 17:01 WIB

Begini akal-akalan Toyota untuk memikat orang agar tertarik dengan mobil listrik. Seperti apa?...

sains | 10:25 WIB

SATRIA adalah satelit yang dirancang untuk menjembatani kesenjangan digital di Indonesia....

sains | 15:42 WIB

Satelit Satria-1 milik Indonesia akhirnya berhasil diluncurkan, diklaim sebagai terbesar di Asia....

sains | 15:59 WIB

Simak penjelasan apa itu El Nino lengkap dan dampak hingga potensi bahayanya bagi Indonesia....

sains | 15:48 WIB

Sering berlama-lama di depan monitor atau ponsel? Leher terasa kaku bahkan cenderung nyeri?...

sains | 16:38 WIB

Apa saja tanda-tanda rabies pada anjing? Awas jangan sampai terkena gigitanya, ya! Bisa fatal!...

sains | 13:09 WIB
Tampilkan lebih banyak