Ilmuwan Peraih Nobel Prediksi Virus Corona Segera Berakhir?

Michael Levitt menjelaskan bahwa negara-negara yang dapat merasakan hal tersebut adalah negara yang menerapkan physical distancing.

Dinar Surya Oktarini | Amelia Prisilia
Jum'at, 27 Maret 2020 | 18:30 WIB
Ilustrasi Virus Corona COVID-19. (Centers for Disease Control and Prevention)

Ilustrasi Virus Corona COVID-19. (Centers for Disease Control and Prevention)

Hitekno.com - lmuwan peraih anugerah Nobel Prize dalam bidang kimia, Michael Levitt belum lama ini mengumumkan prediksinya mengenai kapan wabah virus corona akan berakhir. Cukup yakin, Michael Levitt menyebutkan bahwa wabah ini akan berakhir dalam waktu dekat.

Jauh sebelum mengumumkan prediksinya ini, Michael Levitt telah memprediksi kapan virus corona berakhir di China. Dan benar saja, prediksi ilmuwan dari Stanford University ini sangat tepat.

Seperti yang diketahui, China menjadi negara pertama dengan kasus virus corona sebelum akhirnya menyebar ke seluruh pelosok dunia. Saat itu, Michael Levitt memprediksi bahwa China nantinya akan melalui wabah tersebut saat seluruh dunia diguncang virus corona.

Baca Juga: Peneliti Sebut Separuh Penduduk Indonesia Bisa Terinfeksi Jika Tak Lockdown

Benar saja, sejak pertengahan Februari hingga awal Maret, jumlah positif virus corona di China menurun drastis. Kasus baru yang muncul bahkan tidak menyentuh angka 100. China diklaim berhasil menekan angka kematian akibat virus corona ini.

Mengutip Independent.co.uk, Michael Levitt kembali membuat prediksi baru. Menurutnya kondisi yang sama dengan China akan segera dirasakan oleh beberapa negara lainnya yang terkena dampah virus corona.

Ilustrasi virus corona. (Pixabay)
Ilustrasi virus corona. (Pixabay)

Lebih lanjut, Michael Levitt menjelaskan bahwa negara-negara yang dapat merasakan hal tersebut adalah negara yang menerapkan physical distancing alias menjaga kontak fisik dengan orang lain.

Baca Juga: Gunung Merapi Erupsi Lagi, Tinggi Kolom Capai 5.000 Meter dari Puncak

Selain menerapkan physical distancing, warga juga perlu mengendalikan kepanikan agar bisa baik-baik saja dan tidak menimbulkan hal-hal yang tidak diinginkan nantinya.

Keadaan akan semakin baik jika sebuah negara siap mengambil kebijakan untuk lockdown. Hal ini akan sangat membantu memutus rantai penularan virus corona yang selama ini begitu mewabah.

Ilustrasi virus corona. (Shutterstock)
Ilustrasi virus corona. (Shutterstock)

''Menjaga jarak akan ampung mengakhiri pandemi ini. Seluruh dunia menghadapi satu musuh yang sama. Virus dapat mudah menyebar antar manusia ke manusia. Saling memberi jarak menjadi solusi terbaik jika semua orang disiplin menerapkannya,'' ungkap Michael Levitt.

Baca Juga: Inilah Mamalia yang Mampu Hidup di Tempat Tertinggi di Dunia

Pendapat Michael Levitt mengenai kapan virus corona akan berakhir ini jelas saja membantah berbagai prediksi para ahli lainnya. Jika benar prediksi ini dapat menghentikan virus corona, tetap di rumah saja selama masa pandemi ini ya.

Berita Terkait
TERKINI

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB

Apa saja fitur canggih yang ada di CBR 150? Simak rinciannya di bawah ini....

sains | 12:12 WIB

Pertamina Foundation bersama Fakultas Kehutanan UGM telah melakukan kerja sama rehabilitasi hutan "Hutan Pertamina UGM"...

sains | 14:04 WIB

Dengan memanfaatkan algoritma AI, perusahaan ini berhasil membuka jalan bagi pengembangan obat terobosan potensial....

sains | 16:10 WIB

Objek ini punya suhu jauh lebih tinggi daripada matahari walaupun tak begitu terang. Objek apa gerangan?...

sains | 16:22 WIB

Pusat Studi Objek Dekat Bumi NASA (CNEOS) telah mencatat lebih dari 32.000 asteroid yang berada dekat dengan Bumi....

sains | 15:44 WIB

Kontribusi Goodenough merevolusi bidang teknologi membuat namanya layak dikenang sebagai sosok penting....

sains | 13:54 WIB

Jika tidak ada yang dilakukan, tingkat diabetes akan terus meningkat di setiap negara selama 30 tahun ke depan....

sains | 18:50 WIB

Vladimir Putin, pertama kali mengumumkan pengembangan drone Poseidon dalam pidato kepada parlemen Rusia 2018 lalu....

sains | 18:26 WIB

Berikut adalah sederet mitos tentang daging kambing yang banyak dipercaya masyarakat. Benarkah?...

sains | 10:19 WIB

Apakah kalian tahu apa perbedaan antara pandemi dan endemi? Simak penjelasannya di sini....

sains | 20:20 WIB

Prosedur bariatrik ramai disorot setelah beberapa seleb Indonesia diketahui menjalani tindakan medis ini....

sains | 17:01 WIB

Begini akal-akalan Toyota untuk memikat orang agar tertarik dengan mobil listrik. Seperti apa?...

sains | 10:25 WIB

SATRIA adalah satelit yang dirancang untuk menjembatani kesenjangan digital di Indonesia....

sains | 15:42 WIB

Satelit Satria-1 milik Indonesia akhirnya berhasil diluncurkan, diklaim sebagai terbesar di Asia....

sains | 15:59 WIB

Simak penjelasan apa itu El Nino lengkap dan dampak hingga potensi bahayanya bagi Indonesia....

sains | 15:48 WIB

Sering berlama-lama di depan monitor atau ponsel? Leher terasa kaku bahkan cenderung nyeri?...

sains | 16:38 WIB

Apa saja tanda-tanda rabies pada anjing? Awas jangan sampai terkena gigitanya, ya! Bisa fatal!...

sains | 13:09 WIB
Tampilkan lebih banyak