Peneliti Sebut Separuh Penduduk Indonesia Bisa Terinfeksi Jika Tak Lockdown

"Peneliti biasanya berharap perhitungannya benar, tapi dalam kasus ini kami tidak ingin perhitungan ini benar," kata Profesor Susanto.

Agung Pratnyawan
Jum'at, 27 Maret 2020 | 12:51 WIB
Ilustrasi virus Corona (Coronavirus) Covid-19. (Shutterstock)

Ilustrasi virus Corona (Coronavirus) Covid-19. (Shutterstock)

Hitekno.com - Lagi-lagi penanganan virus corona baru COVID-19 di Indonesia menjadi sorotan peneliti dan ahli kesehatan. Beberapa menyayangkan pemerintah tak melakukan lockdown.

Setengah dari populasi Indonesia diperkirakan akan terinfeksi virus corona di Indonesia jika tak kunjung diberlakukan lockdown, prediksi peneliti.

Hingga Jumat (27/3/2020), tercatat ada 893 kasus virus corona yang dikonfirmasi Indonesia dengan jumlah kemarian mencapai 78 jiwa. Jumlah kematian ini membuat Indonesia mendapat predikat sebagai negara dengan death-rate tertinggi di dunia.

Baca Juga: CEK FAKTA: Virus Corona Tidak Menular Lewat Udara, Ini Penjelasan WHO

Media Inggris Daily Mail menyoroti bahwa pemerintah Indonesia hanya melakukan sekitar 2000 tes covid-19 dari 270 juta jiwa yang mendiami negara ini.

Para peneliti percaya jika Indonesia melakukan pengujian dengan lebih luas, hasilnya jutaan orang diprediksi akan terinfeksi virus corona pada beberapa bulan mendatang.

Profesor matematika terapan di University of Essex di Inggris ini memperkirakan 50 persen penduduk Jakarta akan terinfeksi dalam 50 hari sejak kasus pertama dikonfirmasi pada 2 Maret lalu.

Baca Juga: Penelitian Baru, Virus Corona Bisa Bertahan Lama di Permukaan Benda

"Kami menggunakan Jakarta sebagai sampel dengan populasi sekitar 10 juta orang. Pada puncaknya, virus ini dapat menginfeksi 50 persen populasi," kata Profesor Susanto.

Ilustrasi virus corona. (Pixabay)
Ilustrasi virus corona. (Pixabay)

Prediksi itu, lanjut Susanto, bisa lebih parah jika pemerintah Indonesia tak memberlakukan lockdown.

"Para peneliti piasanya berharap bahwa perhitungan mereka benar, tapi dalam kasus ini kami tidak ingin perhitungan ini benar," kata Profesor Susanto kepada The Australian.

Baca Juga: Menurut Peneliti, Inilah Tempat Teraman dari Penyebaran Virus Corona

Sementara itu, peneliti Iqbal Ridzi Elyazar dari Eijkman-Oxford Clinical Research Unit (EOCRU) mengatakan sekitar 70.000 warga Indonesia diprediksi akan terinfeksi virus pada akhir April.

"70.000 kasus mungkin terdengar menakutkan, tetapi itulah yang akan terjadi jika tak ditangani dengan tepat. Presiden telah mendesak publik untuk melakukan social distancing, dan kami harap semua orang mematuhinya sehingga bisa mengurangi waktu penggandaan," jelas Elyazar.

Ia dan timnya membandingkan tingkat kasus Indonesia dengan Iran dan Italia yang sama-sama memiliki level penyebaran virus yang cepat.

Baca Juga: Benarkah Virus Corona Buatan Manusia di Lab? Ini Hasil Penelitiannya

Elyazar memperingatkan, "Tingkat infeksi di Indonesia meningkat dua kali lipat dalam tiga hari terakhir. Semakin pendek waktu penggandaan, semakin berbahaya."

Ilustrasi Virus Corona COVID-19. (Centers for Disease Control and Prevention)
Ilustrasi Virus Corona COVID-19. (Centers for Disease Control and Prevention)

Kasus virus corona di Indonesia ini mendapat perhatian dari negeri tetangga Australia. Perdana Menteri Australia Kevin Rudd pun merilis pernyataan.

"Teman dan tetangga kita Indonesia yang berpopulasi 275 juta jiwa, sekarang berada di puncak bencana virus corona. Ini berdampak pada keamanan nasional bagi Jakarta dan Canberra. Ini akan membutuhkan solodaritas dan diplomasi yang tepat kedepannya," tulis Rudd melalui Twitter-nya (25/3/2020).

Itulah prediksi peneliti yang menyebutkan kalau separuh penduduk Indonesia bisa terinfeksi virus corona COVID-19 jika tak melakukan lockdown. (Suara.com/Farah Nabilla).

Catatan dari Redaksi:
Mari bijaksana menerapkan aturan jaga jarak dengan orang lain atau physical distancing, sekitar 1,5 m persegi, dan tetap tinggal di rumah kecuali keperluan mendesak seperti berbelanja atau berobat. Bersama-sama, kita bisa mengatasi pandemi Coronavirus Disease atau COVID-19. Suara.com bergabung dalam aksi #MediaLawanCOVID-19

Jika Anda merasakan gejala batuk-batuk, demam, dan lainnya serta ingin mengetahui informasi yang benar soal Virus Corona COVID-19, silakan hubungi Hotline Kemenkes 021-5210411 atau kontak ke nomor 081212123119

Berita Terkait
TERKINI

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB

Apa saja fitur canggih yang ada di CBR 150? Simak rinciannya di bawah ini....

sains | 12:12 WIB

Pertamina Foundation bersama Fakultas Kehutanan UGM telah melakukan kerja sama rehabilitasi hutan "Hutan Pertamina UGM"...

sains | 14:04 WIB

Dengan memanfaatkan algoritma AI, perusahaan ini berhasil membuka jalan bagi pengembangan obat terobosan potensial....

sains | 16:10 WIB

Objek ini punya suhu jauh lebih tinggi daripada matahari walaupun tak begitu terang. Objek apa gerangan?...

sains | 16:22 WIB

Pusat Studi Objek Dekat Bumi NASA (CNEOS) telah mencatat lebih dari 32.000 asteroid yang berada dekat dengan Bumi....

sains | 15:44 WIB

Kontribusi Goodenough merevolusi bidang teknologi membuat namanya layak dikenang sebagai sosok penting....

sains | 13:54 WIB

Jika tidak ada yang dilakukan, tingkat diabetes akan terus meningkat di setiap negara selama 30 tahun ke depan....

sains | 18:50 WIB

Vladimir Putin, pertama kali mengumumkan pengembangan drone Poseidon dalam pidato kepada parlemen Rusia 2018 lalu....

sains | 18:26 WIB

Berikut adalah sederet mitos tentang daging kambing yang banyak dipercaya masyarakat. Benarkah?...

sains | 10:19 WIB

Apakah kalian tahu apa perbedaan antara pandemi dan endemi? Simak penjelasannya di sini....

sains | 20:20 WIB

Prosedur bariatrik ramai disorot setelah beberapa seleb Indonesia diketahui menjalani tindakan medis ini....

sains | 17:01 WIB

Begini akal-akalan Toyota untuk memikat orang agar tertarik dengan mobil listrik. Seperti apa?...

sains | 10:25 WIB

SATRIA adalah satelit yang dirancang untuk menjembatani kesenjangan digital di Indonesia....

sains | 15:42 WIB

Satelit Satria-1 milik Indonesia akhirnya berhasil diluncurkan, diklaim sebagai terbesar di Asia....

sains | 15:59 WIB

Simak penjelasan apa itu El Nino lengkap dan dampak hingga potensi bahayanya bagi Indonesia....

sains | 15:48 WIB

Sering berlama-lama di depan monitor atau ponsel? Leher terasa kaku bahkan cenderung nyeri?...

sains | 16:38 WIB

Apa saja tanda-tanda rabies pada anjing? Awas jangan sampai terkena gigitanya, ya! Bisa fatal!...

sains | 13:09 WIB
Tampilkan lebih banyak