Disorot Ilmuwan, LEGO Bisa Bertahan di Lautan hingga 1.300 Tahun

Ilmuwan dibuat terkejut karena LEGO bisa bertahan dan mencemari laut hingga lebih dari satu milenium.

Agung Pratnyawan | Rezza Dwi Rachmanta
Selasa, 17 Maret 2020 | 18:30 WIB
Ilustrasi LEGO. (Pixabay/ Semevent)

Ilustrasi LEGO. (Pixabay/ Semevent)

Hitekno.com - LEGO adalah salah satu mainan plastik populer yang digemari anak-anak lintas generasi. Menurut penelitian terbaru dari ilmuwan, LEGO memiliki potensi untuk bertahan di lautan selama lebih dari satu milenium.

Diperkirakan sekitar 440 miliar bagian dan potongan LEGO telah diproduksi sejak perusahaan Denmark itu memulai produksi pada tahun 1949.

Hampir 30 tahun yang lalu, sebuah kontainer yang membawa potongan-potongan plastik kecil terbuang ke laut.

Baca Juga: Terungkap Kenapa Penyu Makan Plastik, Bukan Cuma Tampilan Mirip Makanan

Itu membuat jutaan potongan LEGO terus mencemari dan ikut air pasang di pantai-pantai Inggris Barat Daya.

Untuk menentukan berapa lama mainan itu bisa bertahan di lingkungan laut, para peneliti dari University of Plymouth memfokuskan analisis mereka terhadap 50 potongan LEGO.

LEGO ini telah terbuang puluhan tahun di laut dan tidak ditemukan keausan yang berarti. (University of Plymouth/ Andrew Turner)
LEGO ini telah terbuang puluhan tahun di laut dan tidak ditemukan keausan yang berarti. (University of Plymouth/ Andrew Turner)

Puluhan potongan LEGO itu terbuat dari polimer umum yang dikenal sebagai acrylonitrile butadiene styrene (ABS).

Baca Juga: Mengandung Plastik, Spesies Baru Hewan Laut Dalam Ditemukan Ilmuwan

Penelitian mengenai kapasitas dan daya tahan LEGO jika terbuang di laut ini telah dipublikasikan melalui jurnal Environmental Pollution.

Berdasarkan pengukuran pada penelitian, ilmuwan menyimpulkan bahwa setiap blok LEGO dapat bertahan di lingkungan laut dari 100 hingga 1.300 tahun.

"Sekali lagi ini menekankan pentingnya orang membuang barang-barang bekas dengan benar untuk memastikan mereka tidak menimbulkan masalah potensial bagi lingkungan," kata seorang ilmuwan bernama Dr Andrew Turner.

Baca Juga: Ilmuwan Teliti Ulat Pemakan Plastik, Diharapkan Dapat Atasi Polusi Dunia

Ilustrasi laut. (Pixabay/ PublicCo)
Ilustrasi laut. (Pixabay/ PublicCo)

Ilmuwan dibuat terkejut dengan daya tahan LEGO ketika terbuang di laut.

Dikutip dari IFLScience rata-rata mereka menemukan mainan plastik LEGO masih cukup baik dan tidak menemukan keausan meski berada pada puluhan tahun di laut.

Ada kemungkinan bahwa blok plastik lebih padat pada mainan LEGO membuat mainan tersebut tahan begitu lama di lautan.

Baca Juga: Takut Virus Corona, Penumpang Pesawat Ini Bungkus Diri dengan Plastik

"LEGO adalah salah satu mainan anak paling populer dan ketahanannya menjadi daya tarik tersendiri. Ini dirancang khusus untuk dimainkan dan disusun oleh anak-anak. Namun, daya tahannya yang begitu lama di laut bahkan mengejutkan kami," tambah Turner.

Ilmuwan mewanti-wanti agar manusia tidak sembarangan membuang mainan plastik di laut (terutama LEGO) karena bahkan beberapa di antaranya bisa bertahan hingga 1.300 tahun.

Berita Terkait
TERKINI

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB

Apa saja fitur canggih yang ada di CBR 150? Simak rinciannya di bawah ini....

sains | 12:12 WIB

Pertamina Foundation bersama Fakultas Kehutanan UGM telah melakukan kerja sama rehabilitasi hutan "Hutan Pertamina UGM"...

sains | 14:04 WIB

Dengan memanfaatkan algoritma AI, perusahaan ini berhasil membuka jalan bagi pengembangan obat terobosan potensial....

sains | 16:10 WIB

Objek ini punya suhu jauh lebih tinggi daripada matahari walaupun tak begitu terang. Objek apa gerangan?...

sains | 16:22 WIB

Pusat Studi Objek Dekat Bumi NASA (CNEOS) telah mencatat lebih dari 32.000 asteroid yang berada dekat dengan Bumi....

sains | 15:44 WIB

Kontribusi Goodenough merevolusi bidang teknologi membuat namanya layak dikenang sebagai sosok penting....

sains | 13:54 WIB

Jika tidak ada yang dilakukan, tingkat diabetes akan terus meningkat di setiap negara selama 30 tahun ke depan....

sains | 18:50 WIB

Vladimir Putin, pertama kali mengumumkan pengembangan drone Poseidon dalam pidato kepada parlemen Rusia 2018 lalu....

sains | 18:26 WIB

Berikut adalah sederet mitos tentang daging kambing yang banyak dipercaya masyarakat. Benarkah?...

sains | 10:19 WIB

Apakah kalian tahu apa perbedaan antara pandemi dan endemi? Simak penjelasannya di sini....

sains | 20:20 WIB

Prosedur bariatrik ramai disorot setelah beberapa seleb Indonesia diketahui menjalani tindakan medis ini....

sains | 17:01 WIB

Begini akal-akalan Toyota untuk memikat orang agar tertarik dengan mobil listrik. Seperti apa?...

sains | 10:25 WIB

SATRIA adalah satelit yang dirancang untuk menjembatani kesenjangan digital di Indonesia....

sains | 15:42 WIB

Satelit Satria-1 milik Indonesia akhirnya berhasil diluncurkan, diklaim sebagai terbesar di Asia....

sains | 15:59 WIB

Simak penjelasan apa itu El Nino lengkap dan dampak hingga potensi bahayanya bagi Indonesia....

sains | 15:48 WIB

Sering berlama-lama di depan monitor atau ponsel? Leher terasa kaku bahkan cenderung nyeri?...

sains | 16:38 WIB

Apa saja tanda-tanda rabies pada anjing? Awas jangan sampai terkena gigitanya, ya! Bisa fatal!...

sains | 13:09 WIB
Tampilkan lebih banyak