Gegara Virus Corona, Perilisan Penjelajah Mars Milik Eropa Ditunda

Badan Antariksa Eropa (ESA) dan Roscosmos Space Corporation Rusia terpaksa menunda peluncuran misi ExoMars hingga 2022 mendatang.

Dinar Surya Oktarini
Sabtu, 14 Maret 2020 | 18:15 WIB
Curiosity, robot NASA di Mars. (NASA)

Curiosity, robot NASA di Mars. (NASA)

Hitekno.com - Roscosmos Space Corporation Rusia dan Badan Antariksa Eropa (ESA) harus menunda perilisan misi ExoMars hingga 2022 mendatang gegara virus corona. Pernyataan ini diungkap Direktur Jenderal Roscosmos Dmitry Rogozin menjelaskan alasan di balik penundaan misi ini, seperti yang dikutip dalam laporan IFL Science.

“Kami telah membuat keputusan yang berat untuk menunda peluncuran misi hingga 2022. Penyebab utamanya adalah kebutuhan untuk memaksimalkan kekokohan semua sistem ExoMars serta keadaan force majeure terkait dengan situasi epidemiologis di Eropa yang membuat para ahli kami tidak mungkin melanjutkan perjalanan ke industri mitra," ucap Dmitry Rogozin.

Penjelajah ExoMars yang disebut Rosalind Franklin dijadwalkan akan diluncurkan pada Juli tahun ini dan mendarat di Mars pada pertengahan Maret 2021. Namun, jadwal peluncuran baru akan dilakukan antara Agustus dan Oktober 2022.

Baca Juga: Mengaku sebagai Jinchuriki Kyubi, Cowok Ini Banjir Komentar Kocak

Pada titik ini, semua perangkat keras penerbangan yang diperlukan untuk peluncuran telah diintegrasikan ke dalam pesawat ruang angkasa dan sembilan instrumen pada penjelajah itu sendiri baru saja lulus uji termal dan vakum akhir.

Rosalind Franklin dilengkapi dengan bor untuk menggali ke dalam tanah dan diharapkan akan menyaring sampel tanah untuk mencari tanda-tanda kehidupan serta lebih memahami sejarah air di Mars.

Ilustrasi logo European Space Agency (ESA). [Shutterstock]
Ilustrasi logo European Space Agency (ESA). [Shutterstock]

"Kami ingin membuat diri kami 100 persen yakin akan misi yang sukses. Kami tidak akan membiarkan adanya margin of error. Lebih banyak kegiatan verifikasi akan memastikan perjalanan yang aman dan hasil penelitian ilmiah terbaik di Mars," kata Direktur Jenderal ESA Jan Wörner, ketika mengomentari penundaan tersebut.

Baca Juga: Ingin Fokus dengan Yayasan, Bill Gates Mundur dari Dewan Microsoft

Dampak pandemi virus Corona COVID-19 juga telah dirasakan oleh NASA, setelah salah satu karyawannya di Ames Research Center, California, dinyatakan positif terkena virus Corona pada 8 Maret.(Suara.com/Lintang Siltya Utami)

Berita Terkait
TERKINI

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB

Apa saja fitur canggih yang ada di CBR 150? Simak rinciannya di bawah ini....

sains | 12:12 WIB

Pertamina Foundation bersama Fakultas Kehutanan UGM telah melakukan kerja sama rehabilitasi hutan "Hutan Pertamina UGM"...

sains | 14:04 WIB

Dengan memanfaatkan algoritma AI, perusahaan ini berhasil membuka jalan bagi pengembangan obat terobosan potensial....

sains | 16:10 WIB

Objek ini punya suhu jauh lebih tinggi daripada matahari walaupun tak begitu terang. Objek apa gerangan?...

sains | 16:22 WIB

Pusat Studi Objek Dekat Bumi NASA (CNEOS) telah mencatat lebih dari 32.000 asteroid yang berada dekat dengan Bumi....

sains | 15:44 WIB

Kontribusi Goodenough merevolusi bidang teknologi membuat namanya layak dikenang sebagai sosok penting....

sains | 13:54 WIB

Jika tidak ada yang dilakukan, tingkat diabetes akan terus meningkat di setiap negara selama 30 tahun ke depan....

sains | 18:50 WIB

Vladimir Putin, pertama kali mengumumkan pengembangan drone Poseidon dalam pidato kepada parlemen Rusia 2018 lalu....

sains | 18:26 WIB

Berikut adalah sederet mitos tentang daging kambing yang banyak dipercaya masyarakat. Benarkah?...

sains | 10:19 WIB

Apakah kalian tahu apa perbedaan antara pandemi dan endemi? Simak penjelasannya di sini....

sains | 20:20 WIB

Prosedur bariatrik ramai disorot setelah beberapa seleb Indonesia diketahui menjalani tindakan medis ini....

sains | 17:01 WIB

Begini akal-akalan Toyota untuk memikat orang agar tertarik dengan mobil listrik. Seperti apa?...

sains | 10:25 WIB

SATRIA adalah satelit yang dirancang untuk menjembatani kesenjangan digital di Indonesia....

sains | 15:42 WIB

Satelit Satria-1 milik Indonesia akhirnya berhasil diluncurkan, diklaim sebagai terbesar di Asia....

sains | 15:59 WIB

Simak penjelasan apa itu El Nino lengkap dan dampak hingga potensi bahayanya bagi Indonesia....

sains | 15:48 WIB

Sering berlama-lama di depan monitor atau ponsel? Leher terasa kaku bahkan cenderung nyeri?...

sains | 16:38 WIB

Apa saja tanda-tanda rabies pada anjing? Awas jangan sampai terkena gigitanya, ya! Bisa fatal!...

sains | 13:09 WIB
Tampilkan lebih banyak