Observatorium Gaia Tampilkan Galaksi Bimasakti 400.000 tahun Mendatang

Dalam sebuah simulasi baru, ESA membuat 40.000 bintang di Bimasakti melesat di luar angkasa

Dinar Surya Oktarini
Jum'at, 11 Desember 2020 | 17:00 WIB
Ilustrasi galaksi. (pexels/pixabay)

Ilustrasi galaksi. (pexels/pixabay)

Hitekno.com - Badan Antariksa Eropa (ESA) memberi pandangan penampakan Bimasakti 400.000 tahun mendatang melalui observatorium luar angkasa Gaia. Tepatnya saat ditelaah dengan teleskop Gaia serta melibatkan sebuah simulasi.

Dalam sebuah simulasi baru, ESA membuat 40.000 bintang di Bimasakti melesat di luar angkasa dan meninggalkan jejak cahaya. Setiap titik cahaya mewakili satu objek nyata di Bimasakti dan setiap jejak yang bersinar menunjukkan gerakan objek yang diproyeksikan melalui galaksi selama 400.000 tahun ke depan.

Menurut ilmuwan ESA, simulasi ini menunjukkan pola yang umum terjadi. Pada akhir simulasi, sebagian besar bintang tampak berkumpul di sisi kanan layar, sedangkan sisi kiri relatif kosong. Hal ini terjadi karena Matahari yang terus bergerak dan menyebabkan bintang-bintang yang lewat tampak lebih mengelompok ke arah yang berlawanan.

Baca Juga: Daftar Pemenang The Game Awards 2020, The Last of Us Part II Mendominasi

"Efek ini juga terjadi karena gerakan Matahari terhadap bintang-bintang," tulis ilmuwan ESA dalam sebuah postingan blog, seperti dikutip Live Science pada Jumat (11/12/2020).

Bimasakti 4.000 tahun mendatang, bintang yang terdekat dengan tata surya kita akan berpindah [ESA, via Live Science].
Bimasakti 4.000 tahun mendatang, bintang yang terdekat dengan tata surya kita akan berpindah [ESA, via Live Science].

Data yang memungkinkan mosaik kosmik ini berasal dari rilis data resmi ketiga satelit Gaia yang tersedia untuk umum pada 3 Desember. Data terbaru berisi informasi terperinci tentang lebih dari 1,8 miliar benda langit, termasuk posisi, kecepatan, dan lintasan orbit lebih dari 330.000 bintang dalam jarak 325 tahun cahaya dari Bumi.

Dengan bantuan Satelit Gaia diluncurkan pada 2013 untuk mengukur posisi, jarak, dan gerakan bintang. Rilis data kedua pada tahun 2018 membantu para astronom mengumpulkan peta paling detail dari alam semesta.(Suara.com/Lintang Siltya Utami)

Baca Juga: Disambut Antusias, Pre-Order Cyberpunk 2077 Tembus 8 Juta Copy!

Berita Terkait
TERKINI

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB

Apa saja fitur canggih yang ada di CBR 150? Simak rinciannya di bawah ini....

sains | 12:12 WIB

Pertamina Foundation bersama Fakultas Kehutanan UGM telah melakukan kerja sama rehabilitasi hutan "Hutan Pertamina UGM"...

sains | 14:04 WIB

Dengan memanfaatkan algoritma AI, perusahaan ini berhasil membuka jalan bagi pengembangan obat terobosan potensial....

sains | 16:10 WIB

Objek ini punya suhu jauh lebih tinggi daripada matahari walaupun tak begitu terang. Objek apa gerangan?...

sains | 16:22 WIB

Pusat Studi Objek Dekat Bumi NASA (CNEOS) telah mencatat lebih dari 32.000 asteroid yang berada dekat dengan Bumi....

sains | 15:44 WIB

Kontribusi Goodenough merevolusi bidang teknologi membuat namanya layak dikenang sebagai sosok penting....

sains | 13:54 WIB

Jika tidak ada yang dilakukan, tingkat diabetes akan terus meningkat di setiap negara selama 30 tahun ke depan....

sains | 18:50 WIB

Vladimir Putin, pertama kali mengumumkan pengembangan drone Poseidon dalam pidato kepada parlemen Rusia 2018 lalu....

sains | 18:26 WIB

Berikut adalah sederet mitos tentang daging kambing yang banyak dipercaya masyarakat. Benarkah?...

sains | 10:19 WIB

Apakah kalian tahu apa perbedaan antara pandemi dan endemi? Simak penjelasannya di sini....

sains | 20:20 WIB

Prosedur bariatrik ramai disorot setelah beberapa seleb Indonesia diketahui menjalani tindakan medis ini....

sains | 17:01 WIB

Begini akal-akalan Toyota untuk memikat orang agar tertarik dengan mobil listrik. Seperti apa?...

sains | 10:25 WIB

SATRIA adalah satelit yang dirancang untuk menjembatani kesenjangan digital di Indonesia....

sains | 15:42 WIB

Satelit Satria-1 milik Indonesia akhirnya berhasil diluncurkan, diklaim sebagai terbesar di Asia....

sains | 15:59 WIB

Simak penjelasan apa itu El Nino lengkap dan dampak hingga potensi bahayanya bagi Indonesia....

sains | 15:48 WIB

Sering berlama-lama di depan monitor atau ponsel? Leher terasa kaku bahkan cenderung nyeri?...

sains | 16:38 WIB

Apa saja tanda-tanda rabies pada anjing? Awas jangan sampai terkena gigitanya, ya! Bisa fatal!...

sains | 13:09 WIB
Tampilkan lebih banyak