NASA Temukan Sisa Ledakan Bintang Misterius, Berada di Inti Galaksi

Ternyata temuan ledakan bintang ini penting, kenapa?

Agung Pratnyawan
Minggu, 14 Maret 2021 | 13:38 WIB
Logo NASA. (Shutterstock)

Logo NASA. (Shutterstock)

Hitekno.com - Badan antariksa Amerika Serikat, NASA melalui observatorium Sinar-X Chandra menemukan sisa-sisa ledakan bintang atau supernova yang misterius.

Penemuan ledakan bintang misterius ini ternyata berada di dekat pusat galaksi Bimasakti.

Sebagai informasi, supernova merupakan fenomena ledakan bintang yang menandai matinya suatu bintang.

Baca Juga: Ini Alasan NASA Namai Situs Pendaratan Perseverance dengan Nama Penulis

Sagitarius A East (atau Sgr A East) adalah sisa supernova yang terletak di dekat Sagitarius A*, lubang hitam supermasif di pusat Bimasakti.

Sisa supernova tersebut adalah contoh pertama yang diketahui di galaksi Bimasakti dari jenis ledakan bintang katai putih yang langka, yang disebut supernova Tipe Iax.

"Meskipun kami telah menemukan supernova Tipe Iax di galaksi lain, kami belum mengidentifikasi bukti satu pun di Bimasakti sampai sekarang," kata Ping Zhou, penulis utama studi dari Universitas Nanjing di China, dikutip dari Space.com, Jumat (12/3/2021).

Baca Juga: Sukses Mendarat di Mars, Perseverance NASA Mulai Pemanasan untuk Misinya

Menurutnya, penemuan ledakan bintang ini penting untuk mengetahui berbagai cara ledakan katai putih.

Supernova langka. [Chandra X-Ray Observatory]
Supernova langka. [Chandra X-Ray Observatory]

Ada berbagai jenis ledakan bintang, mulai dari dipicu oleh runtuhnya bintang masif hingga yang dipicu oleh bintang katai putih kecil, yang menarik terlalu banyak materi dari bintang pendamping atau bertabrakan dengan katai putih lainnya.

Ledakan katai putih (umumnya disebut supernova Tipe Ia) merupakan sumber elemen penting seperti kromium, besi, dan nikel di alam semesta.

Baca Juga: NASA Unggah Pemandangan di Mars 360 Derajat dengan Kualitas 4K

Namun, dengan menggunakan pengamatan Chandra, para astronom menemukan bahwa Sgr A East menghasilkan jumlah yang berbeda dari elemen penting tersebut dan menciptakan ledakan yang kurang kuat daripada supernova Tipe Ia.

Hal itu menunjukkan bahwa Sgr A East adalah supernova Tipe Iax.

"Hasil ledakan ini menunjukkan kepada kita tentang keragaman jenis dan penyebab ledakan katai putih serta cara berbeda bintang membuat elemen penting," ucap Shing-Chi Leung, salah satu penulis studi dari Institut Teknologi California.

Baca Juga: Penelitian Baru NASA Ungkap Kehidupan di Bumi Bisa Bertahan di Mars

Menurutnya, jika benar tentang identitas sisa-sisa supernova ini, itu akan menjadi contoh terdekat yang diketahui ke Bumi.

Untuk menemukan perbedaan antara kedua jenis supernova ini, para astronom mengamati reaksi termonuklir, yang memicu ledakan bintang, bergerak lebih lambat.

Ilustrasi supernova. (pixabay/toko)
Ilustrasi supernova. (pixabay/toko)

Pergerakan melalui bintang katai putih yang menghasilkan supernova Tipe Iax dibandingkan dengan supernova Tipe Ia.

Reaksi termonuklir yang lebih lambat akan menghasilkan ledakan yang lebih lemah. Menurut NASA, bagian dari katai putih mungkin juga tertinggal selama supernova Tipe Iax.

Selain data sinar-X dari Chandra, para astronom juga menggunakan model komputer untuk mensimulasikan reaksi nuklir yang bergerak lambat pada bintang katai putih.

Dalam studi yang dipublikasikan di The Astrophysical Journal, model komputer yang mendukung pengamatan Chandra di Sgr A East mengonfirmasi bahwa itu adalah sisa supernova Tipe Iax.

Itulah temuan NASA akan ledakan bintang misterius yang berlokasi dekat dengan intik galaksi Bimasakti. (Suara.com/ Lintang Siltya Utami).

Berita Terkait
TERKINI

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB

Apa saja fitur canggih yang ada di CBR 150? Simak rinciannya di bawah ini....

sains | 12:12 WIB

Pertamina Foundation bersama Fakultas Kehutanan UGM telah melakukan kerja sama rehabilitasi hutan "Hutan Pertamina UGM"...

sains | 14:04 WIB

Dengan memanfaatkan algoritma AI, perusahaan ini berhasil membuka jalan bagi pengembangan obat terobosan potensial....

sains | 16:10 WIB

Objek ini punya suhu jauh lebih tinggi daripada matahari walaupun tak begitu terang. Objek apa gerangan?...

sains | 16:22 WIB

Pusat Studi Objek Dekat Bumi NASA (CNEOS) telah mencatat lebih dari 32.000 asteroid yang berada dekat dengan Bumi....

sains | 15:44 WIB

Kontribusi Goodenough merevolusi bidang teknologi membuat namanya layak dikenang sebagai sosok penting....

sains | 13:54 WIB

Jika tidak ada yang dilakukan, tingkat diabetes akan terus meningkat di setiap negara selama 30 tahun ke depan....

sains | 18:50 WIB

Vladimir Putin, pertama kali mengumumkan pengembangan drone Poseidon dalam pidato kepada parlemen Rusia 2018 lalu....

sains | 18:26 WIB

Berikut adalah sederet mitos tentang daging kambing yang banyak dipercaya masyarakat. Benarkah?...

sains | 10:19 WIB

Apakah kalian tahu apa perbedaan antara pandemi dan endemi? Simak penjelasannya di sini....

sains | 20:20 WIB

Prosedur bariatrik ramai disorot setelah beberapa seleb Indonesia diketahui menjalani tindakan medis ini....

sains | 17:01 WIB

Begini akal-akalan Toyota untuk memikat orang agar tertarik dengan mobil listrik. Seperti apa?...

sains | 10:25 WIB

SATRIA adalah satelit yang dirancang untuk menjembatani kesenjangan digital di Indonesia....

sains | 15:42 WIB

Satelit Satria-1 milik Indonesia akhirnya berhasil diluncurkan, diklaim sebagai terbesar di Asia....

sains | 15:59 WIB

Simak penjelasan apa itu El Nino lengkap dan dampak hingga potensi bahayanya bagi Indonesia....

sains | 15:48 WIB

Sering berlama-lama di depan monitor atau ponsel? Leher terasa kaku bahkan cenderung nyeri?...

sains | 16:38 WIB

Apa saja tanda-tanda rabies pada anjing? Awas jangan sampai terkena gigitanya, ya! Bisa fatal!...

sains | 13:09 WIB
Tampilkan lebih banyak