Rumah Pintar Tak Harus Mahal: Panduan Membangun Smart Home dengan Budget Terbatas untuk Pemula

Seiring pesatnya perkembangan teknologiInternet of Things(IoT), konsep rumah pintar kini jauh lebih terjangkau dan mudah diwujudkan daripada yang Anda kira.

Bella

Posted: Kamis, 17 Juli 2025 | 16:09 WIB
Ilustrasi rumah pintar atau Smart Home. (Google AI)

Ilustrasi rumah pintar atau Smart Home. (Google AI)

Hitekno.com - Membayangkan rumah pintar atau smart home seringkali membawa kita pada gambaran kemewahan futuristik yang berbiaya selangit.

Tirai yang membuka sendiri saat matahari terbit, lampu yang menyala otomatis saat kita tiba, hingga mesin kopi yang siap menyeduh sesaat setelah alarm pagi berbunyi.

Dulu, ini mungkin hanya impian bagi sebagian besar orang.

Baca Juga: Tak Perlu Jadi Ahli, Ini 5 Cara Cerdas Memakai AI untuk Permudah Hidup Anda

Namun, seiring pesatnya perkembangan teknologi Internet of Things (IoT), konsep rumah pintar kini jauh lebih terjangkau dan mudah diwujudkan daripada yang Anda kira.

Anda tidak perlu merombak seluruh rumah atau mengeluarkan puluhan juta rupiah.

Bagi pemilik rumah baru, keluarga muda di kota-kota besar seperti Jakarta dan Bandung, atau siapa pun yang tertarik dengan teknologi, membangun ekosistem smart home bisa dimulai secara bertahap, satu perangkat pada satu waktu.

Baca Juga: Cuma di Bawah Rp2 Juta, Ini Rekomendasi Tablet Terbaik untuk Belajar Anak

Artikel ini adalah panduan praktis untuk mematahkan mitos tersebut, memberikan solusi "mewah tapi murah" untuk mengubah hunian Anda menjadi lebih nyaman dan efisien.

1. Mulai dari "Otak"-nya, Asisten Suara

Setiap rumah pintar membutuhkan pusat komando, dan cara termudah serta termurah untuk memulainya adalah dengan smart speaker yang ditenagai asisten suara.

Baca Juga: Motorola Edge 60 Pro Debut Hari Ini, Simak Peningkatan Brutal dari Versi Fusion

Perangkat seperti Google Nest Mini atau Amazon Echo Dot kini bisa didapatkan dengan harga yang sangat terjangkau.

Anggap saja perangkat ini sebagai otak dari seluruh ekosistem smart home Anda nanti.

Sebelum memiliki perangkat pintar lainnya, asisten suara ini sudah sangat berguna.

Baca Juga: 5 HP Vivo yang Cocok Untuk Content Creator, Harga Mulai Rp 3 Jutaan

Anda bisa memulai hari dengan bertanya, "OK Google, apa berita utama hari ini?" atau meminta resep masakan sambil tangan Anda sibuk di dapur.

Ini adalah fondasi yang sempurna sebelum Anda menambahkan perangkat lain.

2. Gerbang Utama ke Dunia IoT, Kenali Smart Plug

Inilah perangkat ajaib yang menjadi favorit para pemula: smart plug atau colokan pintar.

Harganya yang murah membuatnya menjadi langkah pertama yang paling tidak mengintimidasi.

Fungsi utamanya sederhana, yaitu mengubah hampir semua perangkat elektronik "lama" menjadi pintar.

Punya kipas angin biasa?

Sambungkan ke smart plug, dan Anda bisa menyalakan atau mematikannya dengan perintah suara melalui smart speaker Anda.

Anda juga bisa mengatur jadwal agar kipas otomatis mati pada dini hari untuk menghemat listrik.

Hal yang sama berlaku untuk teko listrik, pengisi daya ponsel, atau bahkan televisi model lama.

3. Ciptakan Suasana dengan Cahaya Pintar (Smart Bulb)

Setelah terbiasa dengan smart plug, langkah selanjutnya yang paling memberikan dampak visual dan fungsional adalah smart bulb atau bohlam pintar.

Ini bukan sekadar lampu yang bisa dinyalakan dan dimatikan dari jarak jauh.

Bohlam pintar modern menawarkan kontrol penuh atas suasana ruangan Anda.

Anda bisa meredupkan cahaya untuk menciptakan suasana menonton film yang nyaman, mengubah warna lampu menjadi kebiruan untuk membantu fokus saat bekerja, atau mengatur jadwal agar lampu teras menyala otomatis saat matahari terbenam.

Beberapa smart bulb bahkan bisa menyinkronkan cahayanya dengan musik yang sedang diputar.

4. Satukan Semuanya dengan Skenario Otomatisasi

Kekuatan sesungguhnya dari smart home muncul ketika semua perangkat Anda mulai "berbicara" satu sama lain.

Inilah yang disebut otomatisasi atau "rutinitas".

Anda bisa mengatur skenario spesifik dengan mudah melalui aplikasi seperti Google Home atau aplikasi bawaan merek perangkat (misalnya Bardi Smart Home atau Tuya Smart).

Bayangkan skenario ini:

Rutinitas "Selamat Pagi": Anda berkata, "OK Google, aku bangun."

Secara otomatis, lampu kamar menyala perlahan dengan tingkat kecerahan 30%, smart plug yang terhubung ke teko listrik mulai bekerja, dan asisten suara membacakan agenda Anda hari ini.

Rutinitas "Aku Pulang": Berdasarkan lokasi GPS ponsel Anda, saat Anda berada 500 meter dari rumah, lampu ruang tamu dan AC (yang terhubung ke smart plug berdaya tinggi) otomatis menyala.

Anda pun disambut oleh rumah yang sejuk dan terang.

Membangun rutinitas seperti ini tidak memerlukan keahlian coding.

Semua bisa diatur melalui antarmuka aplikasi yang ramah pengguna.

Mulailah dari yang kecil.

Dengan investasi awal yang tidak lebih dari harga makan malam di restoran, Anda sudah bisa merasakan langsung kecanggihan dan kenyamanan yang ditawarkan oleh teknologi smart home.

Berita Terkait
Berita Terkini

Motor listrik menjadi primadona dalam beberapa tahun terakhir, terutama di perkotaan. Pembeliannya terus meningkat dalam...

sains | 16:14 WIB

Menyambut tahun 2025, terdapat beberapa kunci tren yang diprediksi akan terus membentuk masa depan biometrik di pasar In...

sains | 15:42 WIB

Tidak hanya direncanakan sebagai objek wisata, air dari Sendang Tirto Wiguno juga akan diolah menjadi air minum bagi war...

sains | 20:58 WIB

Keputih, yang dulunya menjadi tempat pembuangan akhir (TPA) Kota Surabaya, kini telah bertransformasi menjadi kampung la...

sains | 20:50 WIB

Program Kampung Berseri Astra (KBA) telah menjadi harapan baru bagi warga di kawasan 13 Ulu....

sains | 20:42 WIB