Jika Mendengar Saran Dokter Ini Sejak Awal, Wuhan Bisa Bersiap Lebih Baik

Dokter ini menyebarkan kabar pertama kali tentang virus corona namun dibungkam oleh kepolisian Wuhan.

Agung Pratnyawan | Rezza Dwi Rachmanta
Rabu, 05 Februari 2020 | 20:15 WIB
Ilustrasi virus corona. (Shutterstock)

Ilustrasi virus corona. (Shutterstock)

Hitekno.com - Dokter Li Wenliang dikenal sebagai salah satu "whisteblower" karena pesan berantai yang berasal dari dirinya mampu mendeteksi virus corona lebih awal. Sebuah kasus yang diputuskan oleh Mahkamah Agung China menjelaskan bahwa pihak berwenang di Wuhan seharusnya mendengarkan dan tidak membungkam mereka sejak awal.

Menurut laporan media lokal setempat bernama Caixin Global, dokter Li Wenliang telah mengirim pesan pada kelompok alumni sekolah kedokteran di WeChat pada 30 Desember 2019.

Mereka memperingatkan tentang 7 pasien yang berada pada bangsal isolasi di departemen oftalmologi rumah sakitnya.

Baca Juga: Duh! Pelaku Kejahatan Siber Mulai Manfaatkan Virus Corona

Ketujuh pasien itu sama-sama mengonsumsi makanan dari pasar makanan laut lokal.

Li Wenliang memperingatkan terdapat semacam virus baru dengan gejala mirip Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS).

Dokter Li Wenliang, salah satu dokter yang mendeteksi dan memperingatkan ancaman virus corona pertama kali. (Weibo)
Dokter Li Wenliang, salah satu dokter yang mendeteksi dan memperingatkan ancaman virus corona pertama kali. (Weibo)

Dalam pesannya, Li menambahkan bahwa menurut sebuah tes yang dilihatnya, itu adalah virus corona.

Baca Juga: Cegah Sebaran Hoaks Virus Corona, Kominfo Pertimbangkan Pakai SMS

Screenshot layar yang menampakkan pesan dari Li Wenliang telah bocor sehingga viral pada berbagai grup aplikasi perpesanan di China.

Li dipanggil polisi dalam beberapa hari setelah pesan tersebut viral.

Dia ditegur karena menyebarkan desas-desus online dan mengganggu ketertiban sosial pada 3 Januari 2020.

Baca Juga: Diduga Terinfeksi Virus Corona, Pasien Ini Malah Kabur dari Rumah Sakit

Pada saat itu, situs berita internasional melaporkan bahwa China telah menangkap pelapor yang telah memperingatkan tentang virus corona baru .

Data real-time korban virus corona pada tanggal 05 Februari 2020 pukul 17.30 WIB. (JHU CSSE)
Data real-time korban virus corona pada tanggal 05 Februari 2020 pukul 17.30 WIB. (JHU CSSE)

Para kritikus khawatir bahwa terdapat kemungkinan adanya penutupan pandemi potensial.

Dilansir dari World of Buzz, pelapor awalnya dianggap sebagai jurnalis atau aktivis, tetapi sekarang telah terungkap bahwa setidaknya satu dari mereka adalah seorang profesional medis.

Baca Juga: Cegah Penyebaran Virus Corona, Hotel Ini Kerahkan Robot

Rumor lain yang beredar bahwa kedelapan yang ditangkap adalah dokter.

Sekarang, Mahkamah Agung China mengatakan bahwa warga negara dan pihak berwenang seharusnya mendengarkan dokter Li Wenliang ketika wabah corona pertama kali muncul.

Mereka menjelaskan bahwa delapan warga Wuhan seharusnya tidak dihukum karena apa yang mereka katakan tidak sepenuhnya salah.

Ilustrasi virus corona. (Shutterstock)
Ilustrasi virus corona. (Shutterstock)

Sebelumnya, pesan berantai yang berasal dari dokter Li dianggap sebagai "desas-desus" online yang mengganggu oleh kepolisian Wuhan.

"Mungkin masyarakat bisa lebih beruntung jika mereka percaya 'desas-desus' itu dan mulai memakai masker, melakukan tindakan sanitasi serta menghindari pasar hewan liar," kata keterangan resmi mereka.

Pada akhir Januari 2020, pengadilan tinggi China secara terbuka mengkritik polisi Wuhan karena menegur delapan warganya yang menyebarkan keberadaan virus corona pertama kali.

Jika masyarakat Wuhan tahu lebih awal dan itu bukan "desas-desus" belaka, kemungkinan besar mereka bisa lebih baik lagi dalam mengantisipasi dan memerangi virus corona.

Berita Terkait
TERKINI

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB

Apa saja fitur canggih yang ada di CBR 150? Simak rinciannya di bawah ini....

sains | 12:12 WIB

Pertamina Foundation bersama Fakultas Kehutanan UGM telah melakukan kerja sama rehabilitasi hutan "Hutan Pertamina UGM"...

sains | 14:04 WIB

Dengan memanfaatkan algoritma AI, perusahaan ini berhasil membuka jalan bagi pengembangan obat terobosan potensial....

sains | 16:10 WIB

Objek ini punya suhu jauh lebih tinggi daripada matahari walaupun tak begitu terang. Objek apa gerangan?...

sains | 16:22 WIB

Pusat Studi Objek Dekat Bumi NASA (CNEOS) telah mencatat lebih dari 32.000 asteroid yang berada dekat dengan Bumi....

sains | 15:44 WIB

Kontribusi Goodenough merevolusi bidang teknologi membuat namanya layak dikenang sebagai sosok penting....

sains | 13:54 WIB

Jika tidak ada yang dilakukan, tingkat diabetes akan terus meningkat di setiap negara selama 30 tahun ke depan....

sains | 18:50 WIB

Vladimir Putin, pertama kali mengumumkan pengembangan drone Poseidon dalam pidato kepada parlemen Rusia 2018 lalu....

sains | 18:26 WIB

Berikut adalah sederet mitos tentang daging kambing yang banyak dipercaya masyarakat. Benarkah?...

sains | 10:19 WIB

Apakah kalian tahu apa perbedaan antara pandemi dan endemi? Simak penjelasannya di sini....

sains | 20:20 WIB

Prosedur bariatrik ramai disorot setelah beberapa seleb Indonesia diketahui menjalani tindakan medis ini....

sains | 17:01 WIB

Begini akal-akalan Toyota untuk memikat orang agar tertarik dengan mobil listrik. Seperti apa?...

sains | 10:25 WIB

SATRIA adalah satelit yang dirancang untuk menjembatani kesenjangan digital di Indonesia....

sains | 15:42 WIB

Satelit Satria-1 milik Indonesia akhirnya berhasil diluncurkan, diklaim sebagai terbesar di Asia....

sains | 15:59 WIB

Simak penjelasan apa itu El Nino lengkap dan dampak hingga potensi bahayanya bagi Indonesia....

sains | 15:48 WIB

Sering berlama-lama di depan monitor atau ponsel? Leher terasa kaku bahkan cenderung nyeri?...

sains | 16:38 WIB

Apa saja tanda-tanda rabies pada anjing? Awas jangan sampai terkena gigitanya, ya! Bisa fatal!...

sains | 13:09 WIB
Tampilkan lebih banyak