Terungkapnya Perjalanan Terakhir Otzi, Mumi 5.300 Tahun Tertua di Eropa

Ilmuwan menemukan rute perjalanan terakhir Otzi berkat fragmen lumut yang ada di tubuhnya.

Agung Pratnyawan | Rezza Dwi Rachmanta
Kamis, 31 Oktober 2019 | 20:00 WIB
Otzi, mumi tertua di Eropa yang terawetkan secara alami. (Wikipedia/ South Tyrol Museum of Archaeology)

Otzi, mumi tertua di Eropa yang terawetkan secara alami. (Wikipedia/ South Tyrol Museum of Archaeology)

Hitekno.com - Mumi berusia 5.300 tahun bernama Otzi selalu dapat menarik perhatian ilmuwan. Ditemukan pada tahun 1991, Otzi dianggap sebagai mumi tertua di Eropa yang terawetkan secara alami.

Otzi ditemukan terperangkap pada gletser Schnalstal di Otztal Alps, dekat dengan pegunungan Alpen perbatasan Austria dan Italia.

Penelitian terbaru yang diterbitkan di jurnal PLOS One berhasil mengungkapkan rute terakhir saat Otzi akan mati.

Baca Juga: Punya Rambut Halus dan Utuh, Rahasia Mumi Wanita Ini Terungkap

Ilmuwan mengidentifikasi fragmen lumut dan lumut hati di dalam usus serta pakaian milik Otzi.

Terdapat 75 spesies lumut yang berbeda dan hanya 30 persen yang merupakan tumbuhan lokal di tempat Otzi berada.

Otzi menikmati sisa hidupnya yang terakhir di sini. ( University of Glasgow/ Jim Dickson)
Otzi menikmati sisa hidupnya yang terakhir di sini. ( University of Glasgow/ Jim Dickson)

Itu berarti Otzi meninggal dalam perjalanan dan bukan merupakan penghuni asli tempat tersebut.

Baca Juga: Arkeolog Temukan Mumi Fashionista dari Peradaban Kuno di Siberia

Ilmuwan cukup terkejut karena tempat di mana Otzi meninggal adalah satu-satunya situs di dataran tinggi dengan bryophytes (tumbuhan lumut) yang bisa bertahan selama ribuan tahun.

Sebanyak 30 persen lumut lokal yang melekat di tubuh Otzi merupakan lumut yang sama dengan lumut modern di pegunungan Alpen.

Beberapa spesies lumut lainnya yang teridentifikasi saat ini telah tumbuh subur di lembah Schnalstal yang memiliki ketinggian lebih rendah.

Baca Juga: Ilmuwan Menemukan 30 Mumi Sekaligus Dalam Satu Makam Kuno Ini

Daerah itu sekarang dikenal sebagai South Tyrol, Italy.

Beberapa barang dan peralatan milik Otzi yang dibawanya sebelum ia mati. (Jurnal PLOS One)
Beberapa barang dan peralatan milik Otzi yang dibawanya sebelum ia mati. (Jurnal PLOS One)

Otzi telah melangkah ratusan kilometer sebelum akhirnya mati di pegunungan Alpen.

Ia mati saat berumur 45 tahun setelah menderita beberapa penyakit termasuk pengeroposan tulang dan beberapa penyakit sendi.

Baca Juga: Otzi, Manusia Purba Paling Berpengaruh dalam Dunia Fashion

Dikutip dari Sky News, Jim Dickson, profesor dari University of Glasgow yang memimpin penelitian menjelaskan bahwa lumut yang menempel di tubuh Otzi 5 ribu tahun lalu tidak mengalami banyak perubahan dengan lumut sekarang.

Beberapa luka di tubuh Otzi diprediksi sebagai akibat dari peperangan kecil yang pernah dialaminya.

Ilmuwan menjelaskan bahwa mumi Otzi yang berusia 5.300 tahun tersebut mempunyai ketahanan cukup tinggi karena dapat melewati beberapa lembah dan gunung sebelum akhirnya mati dan terperangkap gletser.

Berita Terkait
TERKINI

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB

Apa saja fitur canggih yang ada di CBR 150? Simak rinciannya di bawah ini....

sains | 12:12 WIB

Pertamina Foundation bersama Fakultas Kehutanan UGM telah melakukan kerja sama rehabilitasi hutan "Hutan Pertamina UGM"...

sains | 14:04 WIB

Dengan memanfaatkan algoritma AI, perusahaan ini berhasil membuka jalan bagi pengembangan obat terobosan potensial....

sains | 16:10 WIB

Objek ini punya suhu jauh lebih tinggi daripada matahari walaupun tak begitu terang. Objek apa gerangan?...

sains | 16:22 WIB

Pusat Studi Objek Dekat Bumi NASA (CNEOS) telah mencatat lebih dari 32.000 asteroid yang berada dekat dengan Bumi....

sains | 15:44 WIB

Kontribusi Goodenough merevolusi bidang teknologi membuat namanya layak dikenang sebagai sosok penting....

sains | 13:54 WIB

Jika tidak ada yang dilakukan, tingkat diabetes akan terus meningkat di setiap negara selama 30 tahun ke depan....

sains | 18:50 WIB

Vladimir Putin, pertama kali mengumumkan pengembangan drone Poseidon dalam pidato kepada parlemen Rusia 2018 lalu....

sains | 18:26 WIB

Berikut adalah sederet mitos tentang daging kambing yang banyak dipercaya masyarakat. Benarkah?...

sains | 10:19 WIB

Apakah kalian tahu apa perbedaan antara pandemi dan endemi? Simak penjelasannya di sini....

sains | 20:20 WIB

Prosedur bariatrik ramai disorot setelah beberapa seleb Indonesia diketahui menjalani tindakan medis ini....

sains | 17:01 WIB

Begini akal-akalan Toyota untuk memikat orang agar tertarik dengan mobil listrik. Seperti apa?...

sains | 10:25 WIB

SATRIA adalah satelit yang dirancang untuk menjembatani kesenjangan digital di Indonesia....

sains | 15:42 WIB

Satelit Satria-1 milik Indonesia akhirnya berhasil diluncurkan, diklaim sebagai terbesar di Asia....

sains | 15:59 WIB

Simak penjelasan apa itu El Nino lengkap dan dampak hingga potensi bahayanya bagi Indonesia....

sains | 15:48 WIB

Sering berlama-lama di depan monitor atau ponsel? Leher terasa kaku bahkan cenderung nyeri?...

sains | 16:38 WIB

Apa saja tanda-tanda rabies pada anjing? Awas jangan sampai terkena gigitanya, ya! Bisa fatal!...

sains | 13:09 WIB
Tampilkan lebih banyak