Penghuni Laut Dalam Ini Bisa Memangsa Ikan Paus dengan Lahap, Menyeramkan!

Hewan laut dalam tampak sangat rakus ketika memakan makhluk jumbo yang mati.

Agung Pratnyawan | Rezza Dwi Rachmanta
Jum'at, 18 Oktober 2019 | 17:45 WIB
Paus raksasa laut dalam dimakan oleh gurita dengan wajah mirip alien. (YouTube/ EVNautilus)

Paus raksasa laut dalam dimakan oleh gurita dengan wajah mirip alien. (YouTube/ EVNautilus)

Hitekno.com - Ilmuwan yang fokus meneliti laut dalam berteriak kegirangan setelah menemukan bangkai paus yang ditemukan sedang dimakan beramai-ramai oleh hewan unik ini.

Video penelitian yang dibagikan pada hari Rabu (16/08/2019) menampakkan paus laut dalam yang sedang dimakan oleh beberapa spesies unik gurita berwarna ungu, ikan, kepiting dan bahkan cacing.

"Makan malam disajikan. Apakah kita punya cacing pemakan tulang?" kata ilmuwan yang tergabung dalam NOAA (National Oceanic and Atmospheric Administration).

Baca Juga: Sedang Mancing, Pria Ini Temukan Ikan Laut Dalam Mirip Alien

Video penampakan betapa kejamnya laut dalam ini berhasil menarik lebih dari 3 juta penonton hanya dalam waktu 3 hari saja.

Penelitian dilakukan menggunakan Nautilus, kapal penelitian laut dalam yang sedang menyelesaikan misi ilmiahnya tahun ini.

Beberapa makhluk laut dalam sedang memakan bangkai paus. (YouTube/ EVNautilus)
Beberapa makhluk laut dalam sedang memakan bangkai paus. (YouTube/ EVNautilus)

Ekspedisi penelitian tersebut merupakan proyek gabungan antara ilmuwan yang berada di Ocean Exploration Trust (OET) dan National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA).

Baca Juga: Kejamnya Laut Dalam, Hiu Bisa Dimakan oleh Hewan Menyeramkan Ini

Bangkai paus yang membusuk diduga merupakan bangkai dari salah satu paus bungkuk.

Hewan tersebut diprediksi mempunyai ukuran 3 hingga 5 meter ketika mati.

Masih belum jelas bagaimana paus bungkuk tersebut mati, namun ia berhasil menyuguhkan bagaimana rakusnya hewan laut dalam ketika makhluk jumbo mati di sana.

Baca Juga: Berwajah Menyeramkan, Ikan Laut Dalam Ini Juga Punya Gigi Transparan

Bangkai paus bungkuk tersebut ditemukan pada kedalaman 3.240 meter di bawah laut, tepatnya sekitar 2 kilometer dari gunung bawah laut Davidson Seamount.

Tempat tersebut dijuluki "oasis bawah laut" di mana lebih dari 60 ribu spesies hidup di sekitarnya.

Netizen membagikan penampakan lucu saat gurita sempat terlihat seperti sedang melambaikan tangan. (Twitter/ Ehwood_Tiberius)
Netizen membagikan penampakan lucu saat gurita sempat terlihat seperti sedang melambaikan tangan. (Twitter/ Ehwood_Tiberius)

Davidson Seamount yang terletak di lepas pantai California, Amerika Serikat, mempunyai tinggi 2.280 meter dan merupakan salah satu gunung bawah laut terbesar di dunia.

Baca Juga: Masih Hidup, Dua Ikan Laut Dalam Menyeramkan Kembali Ditemukan

Masih belum jelas spesies gurita apa yang telah memakan paus bungkuk tersebut, namun yang membuat unik adalah warna ungu dan mata sipit mereka mengingatkan kita pada "alien".

Dikutip dari Huffington Post, fenomena di atas ada kaitannya dengan "whale fall" atau "paus jatuh".

Fenomena paus jatuh dikenal oleh ilmuwan sebagai prasmanan yang tahan lama.

Menurut NOAA, ketika paus mati dan terjatuh di laut dalam, bangkainya dapat bertahan bertahun-tahun bahkan sampai hitungan dekade sehingga menyuplai nutrisi yang kaya pada hewan lainnya.

Berita Terkait
TERKINI

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB

Apa saja fitur canggih yang ada di CBR 150? Simak rinciannya di bawah ini....

sains | 12:12 WIB

Pertamina Foundation bersama Fakultas Kehutanan UGM telah melakukan kerja sama rehabilitasi hutan "Hutan Pertamina UGM"...

sains | 14:04 WIB

Dengan memanfaatkan algoritma AI, perusahaan ini berhasil membuka jalan bagi pengembangan obat terobosan potensial....

sains | 16:10 WIB

Objek ini punya suhu jauh lebih tinggi daripada matahari walaupun tak begitu terang. Objek apa gerangan?...

sains | 16:22 WIB

Pusat Studi Objek Dekat Bumi NASA (CNEOS) telah mencatat lebih dari 32.000 asteroid yang berada dekat dengan Bumi....

sains | 15:44 WIB

Kontribusi Goodenough merevolusi bidang teknologi membuat namanya layak dikenang sebagai sosok penting....

sains | 13:54 WIB

Jika tidak ada yang dilakukan, tingkat diabetes akan terus meningkat di setiap negara selama 30 tahun ke depan....

sains | 18:50 WIB

Vladimir Putin, pertama kali mengumumkan pengembangan drone Poseidon dalam pidato kepada parlemen Rusia 2018 lalu....

sains | 18:26 WIB

Berikut adalah sederet mitos tentang daging kambing yang banyak dipercaya masyarakat. Benarkah?...

sains | 10:19 WIB

Apakah kalian tahu apa perbedaan antara pandemi dan endemi? Simak penjelasannya di sini....

sains | 20:20 WIB

Prosedur bariatrik ramai disorot setelah beberapa seleb Indonesia diketahui menjalani tindakan medis ini....

sains | 17:01 WIB

Begini akal-akalan Toyota untuk memikat orang agar tertarik dengan mobil listrik. Seperti apa?...

sains | 10:25 WIB

SATRIA adalah satelit yang dirancang untuk menjembatani kesenjangan digital di Indonesia....

sains | 15:42 WIB

Satelit Satria-1 milik Indonesia akhirnya berhasil diluncurkan, diklaim sebagai terbesar di Asia....

sains | 15:59 WIB

Simak penjelasan apa itu El Nino lengkap dan dampak hingga potensi bahayanya bagi Indonesia....

sains | 15:48 WIB

Sering berlama-lama di depan monitor atau ponsel? Leher terasa kaku bahkan cenderung nyeri?...

sains | 16:38 WIB

Apa saja tanda-tanda rabies pada anjing? Awas jangan sampai terkena gigitanya, ya! Bisa fatal!...

sains | 13:09 WIB
Tampilkan lebih banyak